Dua Belas

5.3K 310 181
                                    

Kau tau? Cinta bisa tumbuh kapanpun bila ia ingin bersemi.

❤❤❤

[Vara]

Kemarin aku meminta bantuannya kak Alvin untuk membelikanku bunga mawar. Aku tau sekali bahwa ibuku pecinta bunga mawar, itulah sebabnya aku meminta tolong kak Alvin buat membelikan bunga mawar yang asli.

Ini adalah rencana kejutan buat hari ulang tahun ibuku besok itulah sebabnya aku sudah siapkan hadiah untuk beliau dari sekarang agar supaya besok tidak terdesak dengan urusan lainnya.

Walau aku cukup cuek dan jutek terhadap kak Alvin, tapi kak Alvin dengan baik hati mau membantuku tanpa memprotes apapun. Jujur sih aku sedikit senang dengan orang yang mau membantuku seperti itu.

Setelah kemarin juga aku sempat adu mulut dengan Vana di depan rumah, Vana tidak makan malam dan mengurung diri sepanjang malam setelah ia masuk ke dalam rumah. Pagi ini baru ia terlihat, itu pun dia tidak bicara banyak denganku.

Aku pergi ke sekolah dengan wajah biasa saja, aku tau bahwa itu masalah rumah kalau soal adu mulut dengan Vana. Aku hanya ingin bersekolah meski saat ini aku tidak berada di tempatku yang sebenarnya.

"Hei!"

"Apa maumu?" tanyaku sinis.

Masih pagi aku sudah bertemu dengan kak Alvin. Sepertinya kak Alvin memang menungguku di depan pintu gerbang namun aku memang sengaja berpura-pura tidak melihatnya.

"Bentar pulang sekolah pulang bareng gue yuk?" ajak kak Alvin.

"Ogah," jawabku singkat.

"Ya, kok gitu sih? Ayolah plis?" bujuknya.

"Ogah."

"Plis?"

"No."

"Gue janji gue traktir lo makan coklat sepuas lo deh," ucap kak Alvin sambil menunjukkan wajah permohonannya.

Aku tidak rela melihatnya hingga memelas seperti itu, itulah sebabnya aku menghela napas dan menarik napas sebanyak-banyaknya untuk menjawab 'ya' kepada makhluk halus satu ini.

"Iya deh," jawabku.

"Benarkah? Hore! Makasih ya, gue duluan ntar ketemu di atap sekolah ya pas istirahat!" serunya lalu berlari menuju ke bangunan kelas 2.

Aneh tapi unik.

"Perjanjiannya kan hanya pulang sekolah? Buat apa gue temuin lo saat istirahat?" tanyaku.

"Wah lo ini beneran deh," sahutnya sambil kembali berjalan menuju diriku.

"Apa?" tanyaku datar.

"Ada hal penting yang menurut gue rahasia yang ingin gue sampaikan pas istirahat nanti makanya gue mau lo temui gue saat istirahat di atap. Dan ingat! Hanya lo seorang jangan bawa orang lain," jawabnya.

Mendengar jawabannya itu membuatku sempat berpikir yang aneh. Ya, aneh saja dia mau bicara denganku secara rahasiaan gini, apalagi dia bilang aku tidak boleh membawa teman untuk menemaniku saat menemuinya. Apa dia akan membunuhku?

"Lo... Nggak niat macam-macam kan?" sahutku lalu mundur selangkah.

"Astaga lo negative thinking amat sih, gue bukan penjahat."

Bad Boy's Girlfriend [UP 1 PART FOR A WEEK]Where stories live. Discover now