Tujuh

8.2K 435 120
                                    

Jika kamu jatuh cinta terhadap seseorang kamu pasti bersikeras untuk mengetahui segalanya tentang dirinya.

❤❤❤

[Vana]

Jam pulang sekolah...

Kejadian tadi pagi memang sempat membuat hati kacau dan pikiran jadi ngelantur kemana-mana tapi syukurlah tadi aku bebas dari hukuman dan bagusnya aku dapat nilai yang tinggi meskipun sebenarnya itu 100% hasil jiplak PR milik orang.

"Kalo Vara mah nggak bakal mungkin setega ini sama gue!" cibir Gita yang sengaja menyindirku.

Oh iya, si Gita kan harus memenuhi syarat perjanjian kan? Sepertinya nasib Gita buruk sekali. Lagian kalau dari sudut pandangku, si Andika kayaknya naksir banget sama si Gita sampai minta syarat kayak gitu tadi pagi demi PR Fisika kampret.

Biarkanlah mereka dengan dunia mereka, intinya aku bebas dan bisa selamat dan bisa berbahagia. Oke, aku tau aku memang sangat kejam membiarkan si Gita pulang bareng Andika, tapi bukan Vana kalau nggak kejam.

Harus ada pengorbanan bila kita ingin mencapai sesuatu.

"Selamat menikmati waktu berduanya," bisikku kepada Gita dengan senyuman palsu.

"Sialan lo!" seru Gita.

Tidak lama kemudian si Andika muncul dengan mobil. Wah kampret banget dah si Andika ini! Mobilnya itu merek terbaru di antara semua merek mobil di sekolah ini! Pantasan aja dia mau Gita pulang bareng dia, mungkin sekaligus mau pamer?

"Njir kok malah gaul banget mobilnya sih?" cibirku pelan.

"Apa lo bilang barusan? Gaul? Sayangnya gue yang duluan naik disitu, selamat menikmati acara naik angkotnya ya," ledek Gita lalu masuk ke dalam mobilnya Andika dengan senyuman sinis.

"Kampret lu," cibirku.

"Vara lo mau ikut?" tanya si Andika.

"Hah? Gue? Boleh nih?" tanyaku balik dengan mata berbinar-binar. Lagian siapa juga yang bilang 'nggak' kalau naik mobil merek terbaru.

"Andika, si Vara mau naik angkot aja katanya. Dia kan mau singgah di pasar, jadi dia udah bilang tadi ke gue kalo kita duluan aja," sahut si Gita lalu memaksa Andika untuk segera pergi.

"Kampret lu!" seruku pada Gita.

"Kalo gitu kita jalan dulu ya, Vara. Bye, jangan lupa pulang naik angkot," sahut Gita lalu pergi dengan Andika naik mobil baru yang super keren dan mahal itu.

"Argh! Gita sialan! Kampret! Biadab!" seruku dengan kesal.

"Hei, lo kan yang waktu itu nabrak gue kan?"

Aku pun menoleh ke arah belakangku dimana asal suara tersebut berasal. Betapa terkejutnya aku melihat pemandangan langka ini! Gila aja! Ada cowok super ganteng bicara sama aku!

Eh tunggu! Dia bilang apa tadi?

"Nabrak elo? Kapan ya? Sorry gue lupa hehe..." jawabku.

"Yang kemarin loh, masa lo secepat itu lupa sih?" ujarnya.

"Oh maaf, gue baru ingat!" sahutku.

"Gue minta maaf ya, soalnya gue nggak lihat elo pas itu jadi ketabrak deh elonya."

"Oh, lagian gue juga salah nggak lihat jalan dengan benar," ucapku.

"Kayaknya lo seperti banyak bicara deh, lagi senang ya?" tanyanya. Wah, mampus!

"Ah iya gue lagi senang aja, makanya datanglah super cerewet gue hehe," ucapku.

"Oh gitu ya, ngomong-ngomong nama lo siapa? Dari pas awal kita ketemu lo nggak pernah ngasih tau nama lo," ucapnya.

Bad Boy's Girlfriend [UP 1 PART FOR A WEEK]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt