chapter14

2.4K 89 0
                                    

Prilly memandang hamparan ilalang dengan pandangan kosong otaknya tak mampu bekerja dengan keadaan seperti ini dirinya dilanda dengan kegundahan.

"Kapan aku akan balik ketubuhku? Apa aku memang di takdirkan seperti ini oleh tuhan tapi kenapa aku dikirim ke dunia kalau memang aku hanya bisa hidup dengan jiwa tak tenang"ucap prilly menatap sebuah taman kanak kanak di padang ilalang itu terdapat canda tawa dari mereka membuat senyuman prilly terukir sangat manis tapi penuh dengan luka.

"Kapan aku akan perti itu mengasuh anak anak ku kelak bersama ali dan mengajak mereka bermain"batin prilly.

Terlihat silauan yang membuat mata prilly menyipit karna silauan itu berasal dari sampingnya yang membuat ia memejamkan mata tapi lama kelamaan silauan itu meredup dan prilly mulai membuka matanya dan mendapati kak rio duduk di sampingnya tersenyum lembut pada prilly.

"Kakak prilly merindukan kak rio,kak apa harapan prilly hanya ilusi yang tak bisa prilly gapai dengan telapak tangan prilly"ucap prilly dalam pelukan kak rio.

"Beri aku petunjuk yang akan membuat aku bisa masuk kedalam ragaku"pinta prilly saat pelukannya terlepas dan manatap manik manik mata kak rio.

"Harapan mu pasti akan terwujud adikku karna waktu mu sudah menyempit pasti tak lama lagi waktu itu akan hadir pada saat malam hari valentine dimana hari kasih sayang yang membuat ikatan cinta kalian akan menguat yakinlah pada takdir"jawab kak rio menatap mata prilly.

"Benarkah aku akan menunggunya karna waktu itu kian menipis hanya tunggu dua jam lagi aku pasti akan kembali pada ali"ucap prilly antusias

"Terima kasih kak sudah membuat keyakin apa diri prilly dan semoga harapan prilly terwujud aku pamit"ucap prilly diakhiri dengan pamitan ia mulang menghilang meninggalkan rio yang menatapnya sambil tersenyum haru.

********************************

Disini tempat tujuan prilly dirumah sakit menunggu ali yang sedang pergi ke kantor karna sudah lama ia tak mengurus kantornya ia memandang wajah raganya yang tertidur dengan damai rasanya perut prilly seperti ada kupu kupu yang bertebangan membayangkan satu setengah jam lagi waktu itu akan menipis dimana tepat jam dua belas malam akan hadir.

********************************

Senyum ali selalu mengembang di dalam kantornya memandang wajah gadis cantik di dalam sebuah figura bersama pria tampan sedang menghadap kamera siapa lagi kalau bukan dirinya dengan kekasihnya prilly ia sungguh sangat merindukan prilly kapan ia akan bangun walau ia bisa merasakan kehadiarannya tapi itu belum cukup ia masih butuh prilly yang nyata bukan ilusi ia ingin menatap dalam mata prilly yang terdapat tumpukan cinta di sana dan melihat senyuman manis terpatri di bibir ranum nya.

Di mejanya terdapat sebuket bunga mawar merah putih yang masih segar dan sekotak coklat berbentuk love ia sungguh tak sabar memberikan nya pada prilly tapi tak dipungkiri ia sangat merindukan senyuman prilly.

Tubuhnya menegak beranjak dari kursi kebesarannya tangannya terulur mengambil sebuket mawar merah dan putih dan sekotak coklat membawanya dengan senyuman yang tak pernah lepas saat matanya sudah melirik jam nya yang menunjukkan sebelas malam.

********************************

Kakinya menuruni mobil yang suka ia bawa kemana mana dan senyuman tak pernah lepas dari bibirnya saat dirinya sudah berada di depan pintu ruang rawat prilly.

Tangan besarnya memutar knop pintu dan saat pintu itu terbuka nampaklah seorang gadis pujaan hatinya sedang tertidur lelap kakinya melangkah meeghampiri brangkar gadis itu terlelap.

Tangannya menaruh buket mawar dan kotak coklat itu di samping prilly.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Salam untuk semuanya

Velieyansyah

lepaskan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang