chapter9

2.7K 126 0
                                    

"Prilly buruan"qeella terus saja menarik narik tangan prilly yang sedang mengunci pintu rumahnya setelah mengunci pintu qeella langsung menarik prilly ke mobil kakak sepupunnya.

"Eh eh lo kasar banget sih"ucap prilly karna qeella langsung memasukan dirinya ke dalam Mobil lalu menutup pintunya dengan kasar.

"Selamat bertemu di kampus babay sayang"tanpa bersalahnya mencium pipinya dan meninggakannya di mobil.

Prilly yang menyadari bahwa di mobil ini dirinya tak sendirian dengan segera ia langsung menengok ke samping mendapatkan pemuda tampan yang kini juga sedang menatapnya,ia meringis dalam batin.

~ahhhh qeella lo bawa gue ke tempat apa kenapa ada makhluk yang menyerupai dewa yunani ini it's prilly  kenapa lo sekarang udah jadi keturunan alay gini sih ahhhhh qeella ini semua gara gara lo~

Prilly terus saja berteriak dalam batinnya sekali lagi ia menatap wajah tampan pemuda itu ia hanya menampilkan senyuman kikuknya.

"Hehehe pasti kakak kakak sepupunya qeella ya"tanya prilly dengan kikuk.

"Iya"jawabnya singkat tapi terkesan lembut yang membuat prilly ingin sekali berteriak.

"Kamu sahabatnya qeella"tanyanya lagi.

"Iya kak"jawab prilly

"Kamu prilly"prilly mengangguk.

"Aku ali"

Prilly menoleh menatap kakak sepupu sahabatnya yang bernama ali itu prilly melihat pria itu tersenyum kearahnya prilly membalasnya dengan kikuk setelah itu semuanya menjadi hening. Prilly ia memilih mengikat sabuk pengamannya tapi ntah kenapa terasa sulit ali yang melihat itu pun mencoba membantunya setelah membantu memasangkan sabuk untuk prilly ali mendongakkan wajahnya yang tadi menunduk membuat ia menatap wajah prilly yang jaraknya sangat dekat bahkan hidung mereka pun sudah menyatu. Ali menatap manik manik mata prilly yang begitu indah seakan ia terhipnotis dengan mata coklat hazel prilly itu. Prilly menelan salivanya susah payah ketika melihat wajah tampan ali apalagi dengan jarah yang sedekat ini.

~oh my ghat nih cowok ganteng banget ahhhh pengen teriak apalagi bibirnya yang basah itu tuh merah banget ahhhh pengen gue cium rasanya ups otak gue kenapa jadi mesum sih qeella bantu sahabatmu ini dari ketidak warasan~

Ali tersadar dan langsung menjauhkan wajahnya dari wajah prilly. Dan mulai menggas mobilnya menuju tempat tujuan selama perjalan hanya ada keheningan yang menyelimuti mereka. Prilly memilih mengambil i-phonenya dari tasnya dan mulai mengutak atik yang ada di sana ia benar benar sangat bosan dengan suasana ini ia mengalihkan pandanganya dari i-phonenya menatap ali yang fokus menyetir dan ia kembali menatap i-phonenya.

kini mobil ali pun berhenti di kampus prilly and qeella bukannya turun prilly malah diam memandang orang orang yang lalu lalang bersama pasangannya.

"Huft bunda malang sekali nasib putrimu ini yang ke kampus hanya seorang diri tanpa ada pasangannya andai ada seorang pangeran bersamaku akan ku bawa ke tempat yang so berpasangan ini arrggg kapan keberuntungan berpihak kepadaku"teriak prilly dalam batin menatap mereka cemburu.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

salam untuk semuanya

velieyansyah.

lepaskan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang