chapter15

2.9K 125 0
                                    

"Aku mau kita putus"prilly membuka matanya pelukannya melonggar kakinya melangkah mundur dan tiba tiba tubuhnya bergetar.

"Apa maksud kamu kamu jangan bercanda aku gak suka sama candaan kamu please ralat ucapan kamu barusan kita gak akan putuskan kak"ia mulai terisak dengan apa yang ia dengar.

Ali membalikan badannya menghadap prilly sebenarnya ia juga tidak ingin mengatakan ini tapi demi kondisi mamahnya ia harus mengorbankan cintanya.

"Aku gak pernah bercanda aku mau kita putus prilly aku besen sama kamu"ucapan ali begitu menusuk hatinya.

Prilly menggeleng ia semakin melangkah mundur dan mulai melepas pelukannya semakin mundur membuat jarak mereka sangat jauh.

"Hubungan kita yang dulunya dekat dan hubungan kita berakhir dengan satu kata saja yang membuat hubungan kita mulai semakin menjauh seperti jarak kita kini kak ali"lirih prilly walau suaranya tidak mungkin dapat ali dengar dengan jarak sejauh ini.

Prilly mulai membalikkan tubuhnya dan berlari sejauh jauhnya meninggalkan tempat yang telah menjadi saksi berakhirnya hubungan mereka.

****************************************************************

Prilly memasuki rumahnya yang bak istana itu ia mulai membuka knop pintu memutarnya lalu membukanya saat terbuka pintu itu ia langsung masuk ke dalam sana ia melangkahkan kakinya menuju ruang tamu dan mendapatkan kedua orang tuanya beserta orang asing dan di sana juga terdapat seorang pria yang sama sekali tidak ia kenal ia juga sempat terkejut dengan kehadiran kedua orang tuanya yanga datang secara tiba tiba tidak memberikan kabar terlebih dahulu.

Prilly menghapus air matanya dengan kasar menatap mereka bingung lalu ia menghampiri kedua orang tuanya sambil mencium telapak tangan mereka.

"Bun mereka siapa"tanya prilly bingung dengan kehadiaran orang asing itu apalagi ia merasa risih saat di tatap pria asing itu ingin sekali ia mencolok matanya agar menjadi buta.

"Mereka adalah calon mertua kamu dan pria itu calon suami kamu"sahut papa prilly. Prilly melebarkan matanya tidak percaya baru saja ia mendapatkan rasa sakit didadanya ketika ali memutuskan hubungannya dan ditambah kedua orang tuanya ingin menjodohkannya

"NGGA prilly gak mau kenapa semua orang lebih mentingin dirinya sendiri kenapa semua orang gak pernah ngerasain apa yang prilly rasain pokoknya prilly nolak mentah mentah dengar kalian prilly gak akan pernah nerima perjodohan konyol ini titik kalau kalian masih mau maksain prilly nerima perjodohan ini lebih baik kalian bunuh prilly aja"bentak prilly meluapkan semua emosi dan rasa sakitnya.

"Tapi nak"

"Bunda ayah "lirih prilly mencoba untuk keduanya agar tidak memaksa dirinya.

"Baiklah"pasrah kedua orang tua prilly.

Prilly tersenyum ke arah kedua orang tuanya dan tatapan prilly beralih ke mereka menatap mereka tajam dan langsung melenggang pergi tanpa permisi.

"Maaf sepertinya perjodohan ini tidak akan terjadi kami dari pihak wanita membatalkan perjodohan ini silahkan pergi dari rumah ini"usir papa prilly dengan selembut mungkin.

****************************************************************

Bunda prilly membuka knop pintu kamar anak tersayangnya mendapatkan anaknya  yang sedang menyelusupkan wajahnya di bantal dan ia juga mendengar suara isakan keluar dari mulut anaknya itu mama prilly mulai menghampiri anaknya dan duduk di pinggir king saze.

"Nak"bunda prilly mengelus pucuk kepala prilly sayang.

Prilly langsung menampilkan wajahnya ketika merasakan elusan lembut dari sang bunda.

"Iya bun"balas prilly dengan sesegukan.

"Maafin bunda ya gara gara bunda sama ayah kamu menderita kaya gini bunda sama ayah minta maaf"sesal bunda prilly

Prilly tersenyum lalu ia memeluk sang bunda menangis di dalam pelukan bundanya

"Prilly udah maafin kalian maafin prilly juga yang udah bentak bunda sama ayah."lirih prilly dengan isakan tangisnya.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Salam untuk semuanya.

Velieyansyah.

lepaskan akuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang