Bab Enam Belas - Boss and Love

72.1K 2.4K 63
                                    

Dimana aku? Tempat apa ini?

Aku menoleh kesekitar dan hanya melihat jalanan panjang yang dilintasi berbagai mobil. Dan aku tidak mengerti apa maksudnya. Satu hal yang aku tau. Kenapa aku bisa ada disini?

"Lo ga tau ya tempat apa ini?"

Suara itu..

Aku menoleh kaget dan melihat Varo tersenyum muram. Varo? Bukannya dia..?

"Jangan pikir gue ga tau apa yang ada dalam pikiran lo itu." sambung Varo lagi.

Aku tertawa pelan mendengar cibiran Varo. Mungkin dia sakit hati mengingat dirinya sudah meninggal. "Sorry. Tapi kenapa lo ada disini? Dan kenapa juga gue disini? Ini tempat apaan coba?"

"Coba pikirkan lagi. Gue yakin lo inget."

Aku menoleh ke arah jalanan lagi dan mulai berfikir keras. Sepertinya ini jalan tol. Iya bukan?

"Ga usah lo Ed. Semua orang juga tau ini jalan tol." kata Varo tiba - tiba.

Kulirik Varo dengan sebal dan dia hanya bisa cengengesan melihat ku. "Lo ternyata masih bisa bikin sebel orang ya. Kasih clue dikit napa? Malah cengengesan lagi."

"Coba lo inget - inget apa ada kejadian penting disini. Kejadian yang merubah segalanya."

Aku kembali berfikir dengan keras. Kejadian yang merubah segalanya? Apa maksudnya.. itu? "Ini tempat lo mengalami kecelakaan kan? Tempat lo meregang nyawa dan merubah segala keadaan? Iya kan?

Varo tersenyum muram. "Iya. Lo tau kenapa lo ada disini?"

"I have no idea."

"Suatu saat lo akan tau. Tapi yang jelas gue ingin kasih tau lo satu hal."

"Apa?"

"Tolong jaga Adel. Karena akan ada bahaya yang datang pada dia. Beri tau Sebastian juga. Dan jangan kasih tau Adel , karena itu akan membuatnya takut."

"Bahaya? Maksud lo?"

"Bahaya yang berhubungan dengan kematian gue." jawab Varo lagi lalu tiba - tiba saja ada cahaya yang menyilaukan mata dan Varo menghilang begitu saja.

"Varo? Apa maksud lo?"

* * *

Kertas bertebaran dimana - mana. Ruang kerja yang sudah tidak berbentuk. Dan aku hanya bisa menggelengkan kepalaku.

Sejak mendapat mimpi aneh itu , aku jadi tidak sempat membereskan ruang kerja ku sendiri , karena aku terfokus dengan masalah itu. Sebenarnya aku bisa saja menyuruh sekertarisku. Tapi karena takut aku akan kehilangan berkas penting, aku jadi membiarkannya saja. Well , aku takut Adel akan terkena bahaya. Jadi mulailah aku menyelidiki kematian Varo.

Aku sudah mulai mencari berbagai informasi tentang kematian Varo. Sampai sekarang aku belum menemukan hasil apa - apa. Bukannya belum sih , tapi hanya belum mendapatkan infromasi yang berarti.

Sejauh ini , aku hanya mengetahui berapa kecepatan mobil Varo saat itu , faktor penyebab utama kejadian itu. Katanya sih, karena jalan licin , tapi aku yakin ada yang lain dari itu.

Kusesap kopi yang berada digenggaman ku perlahan. Mataku menoleh dan melihat ke arah jendela yang menghadap ke arah jalan raya. Biasanya , aku bisa menenangkan diri kalau melihat ke sana. Melihat kepadatan kota yang terlihat kecil disini. Kecil? Tentu saja , karena aku berada di ruang kerja yang berada dilantai 32.

Entahlah. Aku merasa bingung. Entah itu tentang Adel yang lebih memilih Sebastian yang sekarang adalah temanku , atau tentang hatiku yang sakit , atau tentang wakil direktur yang aku beri amanat untuk sementara mengurus perusahaan karena aku sedang tidak fokus.

Boss and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang