Bab Sebelas - Boss and Love

84.7K 2.5K 16
                                    

"Ehem. Ada yang lagi bahagia nih. Cieee."

Aku tersenyum mendengar suara adik perempuannya. "Gak seneng banget sih kalau abang lo ini bahagia." jawabku tanpa mengalih kan tatapanku dari televisi.

Karenina tertawa karena jawabanku. Dia pun ikut duduk disebelah ku dan tiba - tiba saja dia mengambil remote tv dari ku dan mematikan tv nya.

"Apaan sih lo dek? Rese deh pake matiin tv nya segala." seruku sebal.

"Ya udah sih kalau gak mau gue kasih tau sesuatu." kata Karen lalu menatap ku.

Aku mengangkat salah satu alisku , heran. "Emang ada apaan?"

"Elo kan lebih milih nonton tv bang. Jadi buat apa gue cerita?"

Aku terkekeh pelan lalu mengacak rambut adik perempuanku ini. "Cemburu nih gue lebih milih tv? Gue rasa enggak deh. Soalnya kan lo lebih milih Kenneth."

"Ih abang! Mama! Abang rese!" jerit Karen dengan muka merah padam , sebal karena digoda oleh ku.

Mama -yang entah datang darimana- ikut bergabung di ruang keluarga bersamaku dan menatap Karen dengan heran. "Ada apa sayang?" tanya mama.

Karen menunjuk - nunjukku dengan sebal. "Abang tuh! Rese!"

Aku balas menatap Karen dengan sewot. "Tadi yang duluan rese siapa?"

Kok aku yang dituduh sih? Kan dia yang rese duluan! Aku gak terima!!

Mama hanya bisa menggelengkan - gelengkan kepalanya melihat ulah kami. Ulah kami yang bikin gregetan namun bisa meramaikan suasana rumah.

Mama tersenyum lalu menatap kami. "Jangan ribut melulu dong. Mama kan bosen liat kali ribut mulu. Kamu juga Tian, adek kamu jangan digodain melulu. Oke?"

"Iya ma." jawab kami bersamaan.

Mama tersenyum lalu menatap kami dengan wajah penasaran. "Ngomong - ngomong Kenneth itu siapa? Pacar Karen?"

Wajah Karen berubah menjadi merah padam. Ahay! Kena juga dia! Rasain tuh! Makanya jangan rese ama abang gantengnya ini! "Enggak ma."

"Bohong tuh ma! Kenneth itu lagi PDKT sama Karen ma. Cuman kayak-" ucapanku kembali terputus karena selaan Karen.

"Ih abang apaan sih. Mendingan juga abang urus pacar abang."

Mama tersenyum takjub lalu bertanya dengan semangat. Ah udah deh. Pasti deh muncul keponya mama. "Karen , kamu harus kenalin Kenneth ke mama. Dan Tian, kamu punya pacar?"

Tuh kan.

Baru aja aku mau menjawab , Karen udah mengangguk lalu menjawab dengan semangat.

"Iya ma! Jadi kemaren tuh aku kan ke kantor abang. Nah terus aku meluk abang soalnya kan aku udah lama gak ketemu. Nah trus sekertarisnya abang ngeliatin abang sambil teriak kek gini nih. 'Kamu main sama yang lebih muda hah? Dasar tukang selingkuh!'. Aku kaget lihat abang bilang-"

Kejadian itu ga usah diceritain juga kali! Itukan aib! 

"Udah ah. Ga usah di ceritain detailnya lah."

"Diem ah. Nah trus ma , abang bilang gini nih. 'Sayang , aku bisa jelasin.' Dan waktu abang mau bilang aku ini adeknya , pacar abang itu udah nyela. 'aku gak percaya lagi sama omongan kamu!' Dan aku bilang 'kamu siapa ya? pacar abang ya? kenalin aku Karen adeknya bang Tian.' Nah trus pacar nya malu dan minta maaf sama aku. Cuman dia ngambek sama abang. Gitu deh."

Aku menundukkan kepalaku karena malu. Adek rese! Liat aja entar aku bawain si Kenneth itu ke rumah baru deh tau rasa dia.

Mama tersenyum mendengarnya. "Jadi pacar abang kamu itu sekertarisnya?"

Boss and LoveNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ