Bab Satu - Boss and Love

190K 5.6K 42
                                    

Hari ini benar - benar hari kesialanku. Coba bayangkan , pagi hari ku yang indah yang biasanya diawali dengan ritual pagiku seperti sarapan , menonton dan main gadget sebentar hancur karena alarm sialan yang tak berbunyi dan membuat ku telat bangun.

Saat melihat jam aku langsung lari ke kamar mandi , mandi lalu berpakaian dalam 20 menit dan langsung berangkat ke luar apartemen mencari kendaraan umum yang biasanya banyak lewat dirumah ku dan sialnya , tidak ada hari ini. Dan akupun terpaksa menaiki taksi , kenapa terpaksa? Karena niat awalku naik ojek untuk lebih cepat dan menghindari macet.

Dan yap. Aku terjebak macet.

"Pak. Bisa lebih cepat lagi nggak? Udah telat ngantor nih." kata ku.

"Maaf neng , tapi memang jalannya yang sedang macet."

"Arghh." geramku frustasi. Pasti aku bakal kena marah nih si CEO sialan. Cih.

Memang , dasar alarm sialan.

Kuputuskan untuk memainkan android ku saja. Aku sudah tidak peduli dan tidak mau peduli.

Aku tak tau sudah berapa lama tapi akhirnya aku sampai juga di gedung Bradley Co. Aku berlari dari tempat parkir sampai ke lobby utama , lalu menaiki lift dan akhirnya aku sampai depan ruanganku.

Ruanganku dan CEO sialan itu , maksudku.

Tentu saja aku seruangan dengannya , karena aku sekertarisnya, jadi kalau ada yang ingin masuk ke ruangannya terlebih dahulu , harus minta izin ku dulu dan menjelaskan alasannya kenapa mereka ingin masuk ruangan boss ku.

Satu keuntungan yang dulu membuat ku bersyukur karena aku jadi bisa tau apa yang akan dibicarakan boss ku itu entah dengan kliennya, atau orang tuanya.

Dan itulah satu kesialan bagiku sekarang , karena aku akan kena marahnya secara langsung.

Aku berdoa dalam hati lalu membuka pintu ruangan ku. Dan dia tidak ada! Yay!

Segera saja aku berjalan santai ke meja ku. Untuk apa aku harus berlari?

"Sekarang jam berapa sayang?"

Oh no. Itu suaranya.

Aku menoleh ke arahnya yang sedang duduk di sofa, masih membaca koran pagi ini. Euh dasar bego! Kenapa gak dicek dulu ada orang di sofa , Adel?

"Setengah sepuluh pak."

Kulihat boss ku itu menaruh koran nya di meja lalu berdiri dan berjalan ke arah ku. Dia tersenyum lalu berkata, "Bagus, berarti kamu masih inget jam. Kamu sadar ga kalau kamu telat berapa lama?"

"Sadar pak. Saya udah telat setengah jam. Maaf pak." Ada ya bos ngomong aku-kamu ke bawahannya?

"Udah berapa kali aku bilang aku ga mau dengar kamu pake bahasa formal. Panggil aku Tian. Ngertii?"

What??? "Baik pak Tian."

Kulihat dia menghela nafas. "Aku kasih kamu waktu semenit buat jelasin kenapa kamu telat. Dimulai dari sekarang."

"Saya telat gara gara alarm sialan itu ga bunyi pak. Trus saat saya cari angkutan umum nggak ketemu ketemu. Jadi saya terpaksa naik taksi. Udah begitu saya kena macet deh. Ya udah deh." jelas ku panjang lebar.

Dan kau tau? Dia tertawa. Oh my god. Dia malah tertawa terbahak - bahak. Emang apa yang lucu?

"Kamu tau, itu kalimat terpanjang kamu selama disini, Adel? Dan kamu sempat mengumpat tentang alarm kamu itu, tau? Dan ekspressi kamu itu loh. Dan umur kamu udah 26 Adel. Masa masih harus pake alarm?"

Dia kembali melanjutkan ucapannya. "Sayangg. Kamu sadar ga sih kalau kamu itu cantikk banget hari ini? Aku aja sampai kaget melihatmu."

Emosi ku jadi naik. Apa - apaan dia manggilku sayang? "Sayang pala lo peyang? Emang gue pacar lo? Ga semua orang mau kali jadi pacar lo! Dasar tukang PHP-in orang!"

Eh? Aku keceplosan!!

Kulihat dia mengerjapkan mata nya berulang kali lalu tertawa terbahak - bahak. Hah?

"Aduh sayang, kamu tau ga sih kamu itu lucu kalau marah?"

"Apaaa???!!!"

Kulihat dia berjalan kembali ke ruangannya. "Love you sayang!" teriaknya.

"Dasar boss sialan!"

Ku dengar dia tertawa lalu terdengar bunyi pintu ditutup.

Bad day.

Boss and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang