Lavinia NESYHA Jocasta

3.9K 213 15
                                    

Pict : Nesyha.

"Nesyaa.. bangun.. udah jam berapa ini, nak? Mandi terus makan sini sama kakak-kakakmu"
Teriakan itu memekikkan telingaku. Aku membuka mataku dan melirik jam dinding hello kitty-ku. Ahh.. masih jam 5:30, masih terlalu pagi.
Mataku mulai berat dan aku mulai bermimpi lagi sebelum seseorang menggangguku.

Aku membuka mataku untuk kesekian kalinya. Dan apakah kau percaya? Aku mendapati diriku yang lain sedang memandangku dengan pandangan sebal. Ya.. dia adalah kakak tertua ku. sebenarnya dia hanya lebih tua 20 menit dari ku.

Aku beranjak bangun dari tempat tidurku. Aku melihatnya, sungguh sangat cantik. Dia wanita tercantik dirumah ini. Kulitnya yang putih, rambut panjang bergelombang yang indah, wajah nan ayu tanpa ada poni menutupi dahinya yang kecil dan mulus, bibirnya yang tipis dan aduhai, serta sifatnya yang cuek tapi memiliki kepintaran penuh.
--Ah sial.. aku sangat iri dengannya--.

Selesai mandi dan berpakaian rapih serta berdandan tipis, aku menuruni tangga rumahku dan bersiap untuk sarapan. Dan seperti biasa, aku lah yang paling lama sampai dimeja makan.

Diujung kananku, ada ayahku, Matthaios Agapios Jocasta, seorang pemilik sebuah perusahaan besar bernama Jocasta Corp.
Diujung kiriku, ada ibuku, Macaria Kerrin Annora, beliau membantu ayahku dalam urusan perusahaan, dan selalu menemani ayahku kemanapun beliau pergi.
Dan di samping kananku, ada kakak ke tiga ku. Didepanku ada kakak pertama dan kedua ku. Yaahh... kami empat bersaudara, dan itu yang membuatku sedikit iri.

Kakak pertamaku, dia seorang yang sangat sempurna, wajahnya kecil seperti telur, cantik, putih, dihiasi mahkota panjang dan bergelombang. Membuat siapapun yang berada disekitarnya akan terpaku tanpa kedip melihatnya. Dan dia adalah anak terpintar di rumah ini.
Dan jika kalian ingin tahu, arti nama kakak pertamaku sungguh melambangkan rupawannya dia. Caroline Adaire Jocasta, wanita yang cerdas dan cantik seperti cahaya bulan.

Lalu disebelah Caroline ada Elia, kakak kedua ku. Doa memiliki kecantikan yang sama dengan Caroline, wajahnya imut dengan mata besar dan hidung mungil, rambut panjang bergelombang yang membelah wajahnya dari sisi kiri ke kanan dengan poni yang indah. Tapi.. Entah kalian mau percaya atau tidak, dia memiliki kekuatan supranatural. Dia bisa meramalkan sesuatu yang terjadi. Bahkan meramalkan nasib buruk dan kematian seseorang.
Ah sudahlah. Aku ngeri jika itu berkaitan dengan kematian. Karena hal tersebut kental dengan kesedihan, dan sialnya hantu. Aarrggghhh...

Disebelah kananku ada kakak ketiga ku, Keanna. Yaaahh.. dia yang paling tampil beda dengan semuanya. Dia wanita cantik, namun bergaya paling tomboy. Tidak terlalu parah sih tomboy nya. Rambutnya dipotong pendek, dia melipat lengan bajunya, dan membuka dua kancing atas bajunya. Dia tomboy, tapi terlihat anggun. Hahahaa.. lucu ya..

Dan ini lah aku, Lavinia Nesya Jocasta. Yaahh.. seperti anak paling bontot umumnya, aku yang paling manja kepada kedua orangtua ku, dan menurut mereka, aku yang paling menurut jika dibandingkan dengan ketiga kakak perempuanku.

Selesai sudah sarapan dan perkenalannya, aku dan ketiga kakak ku akan berangkat ke sekolah kami yang baru. Sekolah Kurnia Kasih, sekolah swasta terbaik di kota ini. Kami baru pindah di akhir tahun kelas 1 SMA, dan kami memulai kelas 2 SMA di sekolah baru ini. Wish me luck, lah^^.

Pukul 07:00 kami tiba disekolah, semua murid terpana akan kedatangan kami. Lebih tepatnya terpana karena melihat kami kembar.
Kami langsung masuk ke aula dimana ada pertemuan awal tahun untuk kelas dua. Kami ditunjuk dan maju ke panggung untuk memperkenalkan diri kami masing-masing.

"Perkenalkan.." , kakak pertamaku memulai memperkenalkan dirinya, "..saya, Caroline Adaire Jocasta, kalian bisa memanggil saya Caroline. Saya akan belajar di kelas IPA 1. Mohon bantuan dan kerjasama teman-teman kelas dua, khususnya kelas IPA 1. Terimakasih".
Suasana aula langsung ramai, terlebih bagian tempat duduk anak kelas IPA 1.
Siapa yang ga riuh jika kedatangan perempuan bak bidadari di kelasnya? Bidadari cantik dan pintar yang mungkin akan merebut juara kelas.

"Terimakasih, Caroline. Sekarang selanjutnya, silahkan..", sambut sang Wakil Sekolah kami yang bernama Bapak Rafael.
"Terimakasih atas waktunya.. Saya, Elphida Ophelia Jocasta, kalian dapat memanggilku Elia. Berbeda dengan Caroline, saya akan belajar di kelas Bahasa. Mohon bantuan dan kerjasama teman-teman yaa..", Elia tersenyum manis sambil menjulurkan sedikit lidahnya dan membuat tanda peace dengan jarinya dan Elia menggemparkan aula sekali lagi.
Dia memang ahli dalam bahasa, dia menguasai 5 bahasa, yaitu bahasa Inggris, Mandarin, Jerman, Jepang, dan Korea.

"Haloo..", suara manis sedikit garang mengheningkan suasana aula, "saya, Keanna Eutimia Jocasta, saya akan berada di kelas IPA 1, bersama dengan kakak saya, Caroline. Oh ya, panggil Aku Keanna. Thanks", tepuk tangan sedikit horor menyambut Keanna.

Dan sekarang, tibalah aku yang memperkenalkan diri. Dan aku... sedikit demam panggung.
"Haii...", sapaku, dan semua murid di aula menjawab, "Haaaiiii juuggaaa...". Ah sial, ini permulaan yang buruk. Kaki ku gemetar.
Melihat kakiku gemetar, Keanna memegang tanganku, dan akhirnya aku kembali memperkenalkan diri, "saya, Livinia Nesya Jocasta, teman-teman bisa panggil saya Nesya. Berbeda dengan kakak-kakak saya, saya akan belajar di kelas IPS 1. Jadi mohon bimbingannya ya teman-teman. Terimakasih..."
Dan sambutan datang silih berganti setelah kami memperkenalkan diri. Begitu gaduh, hingga Bapak Rafael harus turun tangan menenangkan murid sekalian.

Maaf ya.. saya baru kali ini nulis cerita. Mohon masukkannya.
-nana_lavigne-

Jangan cuma baca yang ini aja yak^^
Pas udah ke negeri dongeng seru kok^^
Makasih

Aku dan Tiga CerminankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang