FRTR-26-Her Wedding Dress (2)

16.5K 1.4K 36
                                    

Ada dua hal yang aku takutin setiap kali ngetik cerita ini :

1. Takut kalian bosen sama alurnya.

2. Aku takut buat nyelesein.

😂😂😂😂😂😂😂 *flip hati

Ini panjang loh.... Abis ini aku mo enggak apdet seminggu, aku lagi meriang, kedinginan, butuh doi *plak* dan sampe jumpa di apdetan selanjutnya😍😍

Oh iya, mampir ke lapaknya febrianiss aku sama dia buat cerita kolab, berjudul Why I'm Single

Baru bab 1 sih, entar dilanjut kalo aku udah bisa mikir banyakヽ(✿゚▽゚)ノ

FRTR-26-Her Wedding Dress (2)


Klinik hewan?

Harusnya Ron itu mendatangi psikiater untuk curhat soal perasaannya atau bercerita tentang bagaimana pola pikir Rain yang menurutnya tidak pernah maju-maju itu, atau ke mbah dukun untuk mengguna-gunai Rain sekalian, daripada dia harus banyak makan agar bisa lebih kuat bertahan demi perjuangan cinta sepihaknya. Dapat cintanya Rain tidak, gendut iya!

Ujung-ujungnya, kaki Ron membawa dirinya sendiri ke klinik milik Kenzo, ya baiklah, siapa lagi orang waras yang mau mendengarkan keluh kesahnya sekarang ini. Klinik yang jadi satu bersama pet shop.

Ron sudah bersandar di pintu masuk, sambil bersedekap dada dan memandangi Kenzo yang sedang bercakap-cakap dengan seorang wanita. Di pelukan wanita itu adalah seekor anak anjing yang kakinya digips, jadi Ron berpikir kalau anjing itu adalah pasien Kenzo yang baru saja diperiksa.

"Hewan aja terus yang diurusin, cewek kapan?" sindir Ron, membuat senyum keramahan di wajah Kenzo hendak memudar.

Tapi ada pelanggan, dan Kenzo takkan mau menunjukkan muka masamnya, dia berusaha tetap kalem. Ia anggap kalau ucapan Ron hanyalah bisikan setan saja, atau lebih tepatnya bisikan seorang pria yang hari ini merasa kalau perjuangan cintanya tak kunjung memiliki titik terang.

"Jadi Miki baru bisa jalan normal setelah dua minggu," Kenzo memberikan plastik putih yang di dalamnya sudah dimasukkan obat-obatan, "Ini bisa dicampur ke makanannya."

Penuturan Kenzo membuat si pemilik Miki bisa bernapas lega. "Syukurlah. Soalnya Miki tuh susah banget kalo diminumin obat. Dia suka gigit."

Merasa tidak diacuhkan, Ron melenggang masuk lebih dalam. Daripada mati bosan menunggu Kenzo menyelesaikan urusannya dengan si pelanggan, Ron memilih melihat-lihat hewan-hewan yang ada di kandang, yang sengaja ditaruh di dekat etalase agar orang-orang bisa lebih jelas melihatnya. Hewan-hewan itu tidak mempunyai tuan, mereka adalah peliharaan adopsi, paling ganti biaya makan serelanya. Di situ ada kucing persia, spinx, anjing mini pompom, dan iguana. Ron bergidik saat melihat iguana, namun tersenyum saat pandangannya teralihkan ke hewan lainnya.

"Ini kayak Rain," kata Ron saat melihat anjing kecil berbulu putih itu. "Imut, ngangenin, tapi kadang nyebelin."

Pria itu lagi-lagi kembali pada sikapnya; tukang mendumel.

Kenzo sudah ditinggalkan oleh pelanggannya, dan dia sudah bebas, berhubung sekarang itu jam makan siang. Kenzo meletakkan stetoskopnya, sebelum mendatangi Ron.

"Alasan seorang Aaron datang ke sini, kalo bukan buat curhat, ya buat ngejek gue kayak tadi," sindir Kenzo balik.

Biasanya Ron akan tertawa atau setidaknya berkata; "Itu tau! Lo emang pantes diejek!"

TAG [ 2 ] : From Rain To RonWhere stories live. Discover now