FRTR-4-Ron's sudden propose

24.5K 2K 89
                                    

Ini pendek karena sebenernya part ini jadi satu sama part sebelumnya tapi gegara hilang. Efeknya dibagi dua dengan judul yang beda, hahaha...

FRTR-4-Ron's sudden propose

Lebih baik melihat film gore selama lima jam daripada harus merekam keimutan anak Leon dan Lexy lewat indra penglihatannya dalam waktu dua detik. Untungnya, Ron paham. Ia membawa Rain keluar dari rumah sakit, lalu mereka berakhir duduk hening di dalam mobil mahal milik pria itu.

"Apa, Kak?" Lama-lama Rain gerah. Ia bosan berada satu mobil dengan seorang pria yang packaging-nya bisa bikin overdosis kebanyakan wanita. Gerahnya Rain bukan karena terpikat, namun ia sudah tak sabar untuk mengunci diri di dalam kamar dan menghabiskan sekotak tisu. Rain mau menggalau lagi, kelahiran anak cinta pertamanya sukses membuat ia mengakui bahwa jatuh cinta bisa berujung pada penyesalan. Ia menyesal kenapa dulu ia tidak lebih agresif lagi? Leon pasti bisa menjadi miliknya!

"Aku. Minta. Maaf." Tiga kata yang sangsi Ron katakan untuk wanita lain, kecuali gadis di depannya. Ini menyangkut imejnya sebagai womanizer yang tak pernah merasa bersalah telah melakukan hubungan intim bersama banyak wanita. Well, khusus untuk perkara antara dirinya dan Rain adalah pengecualian. Gadis di hadapannya bukan termasuk spesies wanita binal yang suka tidur di sembarang ranjang orang, semuanya jelas karena Ron tak bisa mengendalikan diri. Ia tahu sewaktu itu Rain mabuk, ia hendak mengantarnya tapi ia marah besar saat Rain terus meracau tentang perasaannya untuk Leon. Jadilah Ron memboyong Rain ke rumahnya dan menggauli gadis yang sedang dalam pengaruh alkohol. Sebut ini pemerkosaan, ya tentu saja itu adalah pemerkosaan!

Rain menghela napas, ia duduk menyerong. "Apa yang Kak Ron lakuin. Itu jahat."

Ron mendengarkan dan ia mengiyakan dalam hati.

"Tapi...," Rain bingung bagaimana mengutarakan rasa sedih, syok, dan jijik pada dirinya sendiri. "Aku lebih jahat lagi kalo minta Kak Ron tanggung jawab."

Dahi Ron mengernyit. "Maksudnya? Kamu kekeh gak mau aku bertindak sebagai--"

"Kak, I knew your track record. Anggap aja aku adalah salah satu wanita malam yang mencari pelampiasan dan," ucap Rain menggantung. Mengucapkan kalimat itu Rain lagi-lagi merasa jijik.

"Kalo kamu hamil gimana!" seru Ron geregetan. Di saat ia mau bersikap layaknya pria yang masih memiliki moral, ia malah ditolak mentah-mentah.

"Ya aku gugurin!" balas Rain mantap, "Gugurin! Selesai! Aku gak mau punya anak dari orang yang gak aku cintai!"

Perih, hati Ron teriris mendengar deklarasi Rain yang ini. Deklarasi yang lebih parah dari hubungan klise adik--kakak.

"Aku tentu marah pas tau aku udah rusak," Mata Rain sudah mulai dilapisi cairan bening, "Udah rusak sama kakak dari pria yang aku cintai. Sejak lama aku cintai." Ia menghapus air yang mengganjal di pelupuk mata.

Ron mencoba memegang tangan Rain tapi gadis itu defensif. Rain menarik tangannya dan segera membuang pandang. "Karena kamu rusak sama aku. Aku mau memperbaikinya, Rain."

"Aku bukan barang," timpal Rain refleks.

"Aku tau. Makanya aku mau tanggung jawab." Ron tidak putus asa, ia mengambil tangan Rain walaupun mata gadis itu tetap tak mau menatapnya.

"Let me marry you. Let me fix the broken thing. Your heart."

Tidak timbul hati yang berbunga-bunga ataupun detak aneh di jantungnya. "Hatiku bukan lagi patah. Tapi udah hancur lebur," kata Rain jujur. Kejujuran Rain membuat Ron berakhir merana.

TAG [ 2 ] : From Rain To RonDove le storie prendono vita. Scoprilo ora