Ibu Iridesa bahkan langsung melanjutkan penjelasannya ketika Hani belum duduk di tempat duduknya.
Tapi itu sama sekali tidak mengganggu Alvin, ia malah langsung mengembangkan senyumannya saat matanya melihat Hani baik - baik saja, meskipun ia tau kemungkinan besar itu hanya fisiknya saja.
.
....
.
.
Hani berjalan menyusuri sebuah kompleks perumahan, sudah sekitar satu bulan sejak acara pensi, dan selama itu juga Hani mencoba menghindari Zandar.
Hari ini hari minggu, dan Alvin memaksanya untuk mengambil gitar miliknya yang ternyata pemuda itu simpan.
Meski Hani tak menginginkan gitarnya lagi, karena rasanya ia bahkan trauma pada benda itu. Tapi Alvin memaksanya dengan tidak berperi kemanusiaan hingga mau tak mau Hani harus menyusuri tempat yang jujur saja tidak pernah ia masuki tersebut.
Saat melihat rumah nomer 77 Hani langsung memasuki pekarangannya dan memencet bel yang ada disamping pintu.
Hani terus - menerus menarik nafasnya gugup. Ia bahkan sudah menghafalkan angka 77 agar ia tidak salah rumah dan membuat dirinya sendiri dipermalukan didepan umum. Hani terlalu malas untuk menjadi perhatian banyak orang dalam kurun waktu dekat.
Hani menyentuh Dadanya yang berdebar tidak karuan. Dan entah kenapa dadanya semakin berdebar ketika terdengar bunyi knop pintu yang ditarik. Padahal yang akan ia temui adalah Alvin, dan bukan seseorang yang cukup menyeramkan.
Mata Hani langsung melebar seketika, saat melihat siapa yang membukakan pintu untuknya. Ia langsung memundurkan langkahnya dan berbalik, jika saja Zandar tidak menahan tangannya mungkin Hani sudah berlari sekuat tenaganya.
...
..
..
Bonus from me. (anggap aja ini sesi biodata yang kelewat Gaje)
Nama : Zandarreza Revarian
Panggilan : orang disekolah manggil gue Zandar, padahal orang rumah dan teman gue sedari kecil suka manggil gue Eza atau Ian. Gue sih gak suka tiga - tiganya. Gue sukanya dipanggil pake nama lengkap! Biarpun bikin orang repot karena justru itu yang gue mau, bikin orang lain repot Ha.
Lahir : 12 April 2000
Motto : lakukan apa yang kau mau.
Kebiasaan : entahlah, gue gak punya kebiasaan.
Apa yang disukai : sesuatu yang baru, menarik dan berbau petualangan.
apa yang dibenci : orang yang benci sama gue. (Benci = benci)
Hobby : banyak yang mikir hobby gue bikin kekacauan ataupun menarik perhatian padahal enggak, gue cuman ngikutin alur, tapi gue suka Fotografi biarpun gak sering megang kamera main game juga alakadarnya soalnya gue gampang bosen. Intinya gue gak punya Hobby Ha!. Kalau kata Alvin hobby gue ya itu tadi suka narik perhatian. Emang perhatian itu tali tambang apa! Kok bisa ditarik - tarik.
Favorite Qoutes : dengerin apa kata hati lo! Karena orang pertama yang harus lo percaya itu diri lo sendiri.
#thor : bang , itu Qoutes darimana.
#Zandar : dari diri gue! Gue bikin sendiri mang napa? ganggu aja lu! Pergi dah!.
#thor : kok saya berasa pernah denger ya? Abang boong nih! Pasti Qoutenya dari internet
Tinggi : 175 CM (gue masih enam belas tahun -_-)
Berat : 62 kg (setahun yang lalu itu.)
.....
#thor Bow bareng Alvin.
#dicubit Alvin .
"Kok gue gak dibikinin bio?" (Alvin ngomel)
Thor : nunggu giliran ya!
Alvin : kapan? .
Thor : setelah Hani, trus Elang trus -
Alvin : kelaut sono!. (Nendang Author)
......
Hai haiiiiiii
Tungguin terus Introvert Ya! .. biarpun gak sebagus cerita wattpad yang lain . Saya akan terus berusaha nyenengin kalian yang baca. Gak perduli Siders ataupun Readers saya akan tetap berusaha buat bikin tulisan yang lebih baik lagi.
Buat Siders itu tantangan buat saya supaya lebih berusaha lagi agar tulisan saya lebih baik dari ini dan membuat kalian menyukai karya saya dan berminat untuk sekedar memvote.
Buat Reader setiap komentar dan vote kalian sangat berharga buat saya. Terima kasih banyak.
YOU ARE READING
INTROVERT
Teen Fiction#16 in introvert #19/01/2019 #18 in Introvert #06/06/2019 Credits Beautiful pic from Anna Abola Art -when a introvert girl fall in love- -a same love that's will changing her self and it started when she's get a papercranes - by '22yuniyu' ...
Chapter 21
Start from the beginning
