Bab 3: Malam yang Tiada Akhir

839 19 0
                                    

Ketika bintang-bintang mulai naik, tak lama kemudian mereka pun akan menghilang. Bumi sunyi senyap, bahkan dalam ketenangan itu bunyi riak air di danau sana pun bisa terdengar.

Lentera di pintu depan berayun-ayun lembut ditiup angin, sementara sinarnya berkerlap-kerlip dalam hembusan angin.

Yuan Zi-xia meringkuk dalam pelukan Bai Yu-jing. Perlahan-lahan dia sudah tertidur lelap. Dia benar-benar kelelahan, lelah seperti seekor merpati yang tersesat, yang akhirnya menemukan tempat bertengger yang aman.

Mungkin semula dia tidak mengantuk, tapi daya pandangnya pelan-pelan lenyap, kegelapan yang lembut dan hangat akhirnya merengkuh dirinya.

Bai Yu-jing memandangnya, menatap hidungnya yang mancung dan bulu matanya yang panjang. Tangannya lalu mengelus pinggangnya dengan lembut.

Lalu tangannya tiba-tiba berhenti di atas perutnya.

Dia tidak bergerak, dibiarkannya gadis itu tertidur lelap sampai pagi menjelang.

Setelah itu diam-diam dia turun dari tempat tidur, memakai sepatu kulitnya dan diam-diam melangkah pergi.

Kenapa dia tega meninggalkan gadis itu di kamar, apakah dia tidak khawatir orang-orang itu melukainya? Tapi dia memang tidak merasa khawatir.

Karena dia telah memutuskan bahwa dialah yang harus lebih dulu mencari orang-orang ini, dia memutuskan untuk menyelesaikan urusan ini sebelum pagi tiba.

Setelah itu dia akan membawanya pergi.

Dia telah berjanji padanya.

Dia bukan seekor merpati, tapi seekor elang. Tapi dia juga sudah terlalu letih untuk terus terbang, dan dia juga menginginkan tempat yang aman untuk bertengger.

Sinar lampu tampak suram. Bunga fuji di halaman sudah berwarna-warni, tapi pucuk bunganya juga sudah merunduk dalam hembusan angin.

Bai Yu-jing memakai sepatu kulitnya, sepatu kulit tua yang nyaman.

Hatinya terasa damai, karena dia tahu bahwa dia telah membuat keputusan yang paling sulit. Hidupnya setelah ini tentu akan berubah.

Anehnya, bila seseorang membuat perubahan yang amat penting dalam hidupnya, biasanya perubahan itu hanya diputuskan dalam sekejap mata.

Hal ini terjadi karena emosi yang teramat tebal, karena itu keputusan pun datang begitu cepat! Cinta sering timbul secara tiba-tiba, tapi hanya dengan persahabatan cinta itu akan berkembang dan bertambah dalam.

Fang Long Xiang berada di paviliun mungil.

Bai Yu-jing baru saja melewati pintu yang sengaja dibuka oleh Fang Long Xiang. Dia berdiri menatapnya dari ambang pintu.

Jelas dia juga tidak bisa beristirahat dengan baik.

Bai Yu-jing berkata: "Apa ada seorang perempuan di kamarmu?"

Fang Long Xiang berkata: "Hari ini bukan hari baik. Karena itu, walaupun di tempat ini biasanya selalu ada perempuan, tiba-tiba tempat ini kekurangan perempuan yang baik-baik."

Bai Yu-jing berkata: "Mengapa kau tidak mencari isteri saja, sehingga tidak akan mengalami nasib sial seperti hari ini?"

Fang Long Xiang berkata: "Aku tidak gila."

Bai Yu-jing berkata: "Memang aku yang gila."

Fang Long Xiang berkata: "Setiap laki-laki tentu sekali-sekali akan bertindak gila. Asal kau bisa segera sadar, itulah yang terbaik."

Bai Yu-jing tersenyum, dia hanya tersenyum.

Dia tahu keadaannya sekarang yang sedang peka. Bukan cuma Xiao Fang yang bisa memahaminya.

Serial 7 Senjata (Qi Zhong Wu Qi Zhi) - Gu LongWhere stories live. Discover now