Bab 2

491 13 0
                                    

Tempat itu adalah penginapan, hotel yang tidak begitu besar, ternyata dikepung rapat oleh kawanan Piausu dengan panah siapterbidik. Sebuah kereta besarwama hitam berhenti di luar pintu, sais kereta sudah slap mengayun cambuk bila sang majikan naik kereta. Agaknya pihak Ngo-coan-ki yakin Ting Si dan Siau Ma takkan melarikan diri di tengah jalan.

SikapTing Si dan Siau Ma tidak mencurigakan, dengan langkah mantap mereka beranjak keluar langsung naik kereta, seolah-olah diundang Teng Ting-hou yang akan mengajaknya ke pesta.

Sebun Seng bermuka masam, Teng Ting-hou mengawasi gerak-gerik Ting Si, setelah mereka naik kereta dan duduk, kereta segera bergerak, Teng Ting-hou menghela napas lagi, "Bagus patut dipuji."

"Maksudmu aku patut dipuji?" tanya Ting Si.

Teng Ting-hou mengangguk, "Sebetulnya tidak pernah terpikir olehku, ternyata kau punya kemampuan luar biasa."

Ting Si tertawa, "Tidak, aku tidak punya kemampuan apa-apa."

"Tapi kau berani menghadapi kenyataan, berani mengaku kalah."

"Aku mengaku kalah, aku sadartelah meiakukan kesalahan fatal, tiap kesalahan patut dihukum."

"O, kesalahan apa?"

"Seharusnya aku menduga, kau akan menghubungi Thio Kim-keng."

"Mengapa aku harus menghubunginya?"

"Karena kau tahu aku butuh uang, aku harus menjual mustika itu, orang yang mampu membayar kontan hanya Thio Kim-keng."

Siau Ma tertawa dingin, "Kura-kura she Thio itu memang anak haram yang sudi menjual ibu kandungnya sendiri demi mengejar keuntungan lima tail perak."

Teng Ting-hou sependapat, "Ya, betul, dia memang anak haram."

"Dan kau?" Siau Ma melotot.

Teng Ting-hou tertawa, "Yang pasti aku berani beradu tinjudenganmu."

Ternyata Siau Ma sependapat, "Ya, dalam hal ini kau memang lebih tangguh dibanding anak haram itu."

"Dalam pandanganmu, orang-orang yang mengawa! barang adalah anak haram?"

"Terutama kalian berlima."

"Kalau begitu kau akan bertemu dengan saiah seo-rang diantaranya."

"Siapa?"

"Hok-sing-ko-cau (si rezeki nomplok) Kui Tang-kin."

Usia Kui Tang-kin beium begitu tua seperti yang dibayangkan orang, baru berusia tiga puluh lima atau tiga puluh enam. Sekali pandang, orang akan memperhatikan mulutnya. Padahal mulutnya tidak istimewa, namun rona wajahnya sering berubah mengikuti gerak mulutnya.

Dia pandai melakukan bermacam-macam mimik yang lucu, jenaka, seram, marah, tawa, tangis, pendeknya dia pandai menunjukkan perubahan wajah yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Tampang beberapa mimik itu belum tentu enak dipandang, namunjuga tidak menyebalkan, berani tanggung, selama hidup takkan pernah melihat, terutama mulut laki-laki yang bisa menampilkan berbagai perubahan yang berbeda danmenarik.

Inilah faktor pertama dari keganjilan yang dimiliki Kui Tang-kin.

Bentuk wajahnya persegi, jenggotnya lebat lagi kasar, namun selalu dicukur kelimis. Kaum persilatan yang suka memelihara jenggot ratusan kali lebih banyak dibanding mereka yang suka mencukur jenggot, oleh karena itu, faktor ini boleh dianggap sebagai keganjilannya yang kedua.

Demikian pula bentuk tubuhnya, kelihatan persegi seperti patung, kaki dan tangan sekujur badan kecuali perut, tiada bentuk tubuhnya yang bundar. Inilah faktor ketiga dari keganjilan Kui Tang-kin.

Serial 7 Senjata (Qi Zhong Wu Qi Zhi) - Gu LongNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ