wan - guru sayton [start]

Mulai dari awal
                                    

"Nani!"

Ups. Pasti marah.

"Ya, pak?"

"Berdiri di depan pintu, angkat kaki, megang kuping. Cepat!"

Fuck.

Bangsat.

"Mck!" decak gue sebal menutup spidol hitam yang gue pegang.

Pak Caplang mendengus lalu melanjutkan pelajarannya lagi, sementara gue di depan diketawain temen-temen satu kelas.

Syalan.

***

Gue, Lisa dan temen gue satu lagi dari kelas sebelah, Gege, sekarang lagi di kantin. Makan bakso pake saus banyak beud.

"Na, sekali aja gitu gausa buat masalah sama Pak Chanyeol. Lo mau remedi terus asal ulangan mtk?" ucap Lisa menyeruput baksonya.

"Biarin. Ga peduli."

"Kayaknya lo satu-satunya cewe yang gak suka sama Pak Chanyeol deh, Na. Gila lu ya, ganteng gitu juga." kali ini Gege ikut menimpali.

Syaton. Sukasuka gue.

"Lah mending gue juga sama si Sani, cowo terculun di sekolah daripada sama ntu guru setan."

Lisa geleng-geleng kepala. "Hp lo udah dibalikin?"

"Udah, kemarin gue disuruh nulis surat perjanjian ga main hp lagi waktu pelajaran dia." Jawab gue. Iya, dua hari yang lalu Hp gue ditahan sama Pak Caplang. Sebel gue. malah disuruh nulis surat permintaan maaf 5 lembar. Sial pangkat lima! Tingkat kebencian gue sama Pak Caplang makin besar kalo gini.

Lisa manggut-manggut.

Hp gue tiba-tiba berdering. Gue merogoh saku gue, mengambil ponsel. Gue lihat nama di layar, loh, Mami? Tumben banget nelpon pas di sekolah gini.

"Ya, Mi?"

"Apa?!"

"Hm."

"Hm."

"Ya."

"Kuy."

Sambungan diputus sepihak sama Mami gue. Gue tiba-tiba disuruh cepat-cepat pulang. Katanya ada acara keluarga di rumah. Tau deh, paling juga bicarain bisnis papa sama rekannya. Selalu kaya gitu.

"Ebuset, Naniiiii! Udah gila lo ya?!" sahut Gege setengah berteriak sampe bikin kuping gue sakit.

"Napa?" tanya gue datar.

"Bicara ama emak kayak bicara ama musuh lo. anjas!"

Gue mengedikkan bahu lalu menyesap es jeruk gue. "Gue toilet ya."

Lisa dan Gege manggut-manggut. Gue akhirnya beranjak dari kantin menuju toilet cewe.

Harusnya gue tau ketenangan gue akan berakhir cepat sampai disini.

Pak Caplang keluar dari kantor tata usaha bertepatan waktu gue lewat. Untung gue tahan kendali, biar nggak tabrakan sama nih guru setan.

"Apa liat-liat?!" tanya gue sangar. Pak Caplang merhatiin gue dari atas sampe bawah. Dasar, udah guru setan, guru mesum lagi!

"Itu rok kamu gak bisa lebih pendek lagi?" tanya si Caplang merhatiin rok kotak-kota merah gue.

Suka-suka gue la, tan setan!

"Bisa, besok saya pendekin lagi, pak. Udah ah, saya mau ke toilet. Minggir dong, pak." desak gue menggeser badan atletis Pak Caplang. Tapi, belum aja gue sempat jalan, tangan gue ditarik sama dia. Gue menoleh ke belakang. Pak Caplang natap gue tajam. Setajam silet. Enggak, yang ini lebih tajam.

ADEK JADI TAKUDHH IH

"Kalau saya lihat besok rok kamu masih segitu, saya telanjangi kamu di lapangan. Ngerti? Paha kecil kaya anak SD aja, dipamerin."

ANJING.

Gue tertohok. Heh, dia ngina gue ceritanya? Gue ini seksi anjir. Paha kecil? Apanya yang kecil? Paha gue udah mirip sama Selena Gomez eh dikatain kayak paha anak SD. Tolong ya, gue ini cewek paling cantik seangkatan dari kelas satu sampe tiga sekarang setelah Kak Rae lulus! Enak aja ngina gue segitunya.

"Ya ya, udah, lepasin." Perintah gue.

Pak Caplang akhirnya melepaskan lengan gue dan gue langsung kabur. Dikira gue bakal matuhi apa kata dia apa? Nggak sama sekali! Kepala sekolah aja gak berhak ngatur gue, apalagi elo, Caplang.

***

Hey yo!

Ini fanfiction korea pertama gue wkwkwk yang suka chanyeol mana suaranya?
Di mulmed ada abang caplang unchhh

jangan lupa vomment yaa genks qqhuu!

Bad Teacher [ADA DI WEBTOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang