"Sepertinya. Dengar, ini hanya dugaanku sementara, benar-benar hanya dugaanku. Rumah yang kita lihat itu sepertinya rumah Junhoe sunbae,"

"Sudah kuduga," Soojong merapikan cara duduknya.

"Kau baru tahu?"

Sekarang So Hyun bingung. Kedua sahabatnya sepertinya tidak terlalu terkejut, seolah-olah mereka memang tahu dalang dari semua ini.

"Baiklah, yang penting aku sudah menyampaikan rahasiaku." So Hyun kemudian bangkit berdiri, menuju tempat makanan.

"Aku lapar. Aku mau supku lagi,"

"Dasar tukang makan."

Malam hari ini cuaca cerah. Junhoe memilih untuk duduk seorang diri di warung takoyaki.

Ia memang sedang menunggu seseorang. Gadis yang belakangan ini muncul di pikirannya, terutama saat-saat tengah malam tiba. Siapa lagi kalau bukan Kim So Hyun.

Junhoe sengaja berada di pinggir tempat duduk warung takoyaki itu, agar dirinya lebih leluasa melihat pejalan kaki di trotoar. Siapa tahu dewi fortuna mendatanginya lagi, ia bisa mengejutkan Kim So Hyun dari dekat.

Memang sepertinya dewi fortuna sedang berkeliaran di Seoul malam ini. Beberapa saat setelah Junhoe memikirkan gadis itu, Kim So Hyun sudah berjalan di seberang dengan hoodie peach -nya dan headset di telinganya.

"Ahjumma tolong takoyaki nya satu lagi!"

Setelah membayar takoyaki nya, Junhoe berlari kecil ke arah So Hyun dengan membawa sebungkus jajanan khas Jepang itu.

"Kau lapar?" ujarnya sambil tersenyum.

So Hyun yang membelakanginya terkejut. "Aish. Kau memang ahlinya mengejutkan orang sunbaenim,"

Junhoe tertawa pelan. "Hei, mau ke rumahku?"

So Hyun menatapnya bingung.

"Maksudku, main ke rumahku. Kita bisa, yah..Setidaknya di teras sambil berbincang mungkin?Atau sambil makan takoyaki ?" Junhoe melanjutkan pembicaraannya.

"Kalau kau memaksa,"

Junhoe tertawa, "Jawaban macam apa itu,"

Akhirnya mereka berdua berjalan menuju rumah Junhoe.

"Ayo masuk," kata Junhoe sembari membuka pintu rumahnya. So Hyun masih memasang tampang terkejut.

"Kenapa?Ayo masuk,"

So Hyun mengiyakan ajakan Junhoe. Ia perlahan memasuki rumah Junhoe. Seperti dugaannya, rumah ini memang sangat luas.

"Kau mau apa? Yoghurt? Soda?"

"Yoghurt saja sunbae,"

Junhoe segera mengambil yoghurt di kulkasnya dan memberikannya pada So Hyun yang sedang duduk di sofa ruang tamunya.

"Di teras dingin, kupikir kita lebih bagus di dalam," ujar Junhoe, seakan-akan ia bisa membaca pikiran So Hyun. Junhoe akhirnya duduk di depan So Hyun.

"Sebentar," ujarnya. Junhoe lalu menaiki tangga. Sepertinya ia ingin mengambil sesuatu.

Tiga menit kemudian, Junhoe turun dengan gitar di tangannya.

"Kau mau lagu apa?" Ujarnya sembari melihat So Hyun.

"Ah, tidak usah memedulikanku, sunbae, bernyanyilah." Jawab So Hyun. Ia sekarang sudah merasa canggung.

"Baik," Junhoe mulai memetik gitarnya.

"Mian mian
jikyeojuji mothae mianhae jal salgilbarae..mian mian neodo nal ijeojwo...apeujiman,"

"Bagaimana?" Junhoe langsung memandang gadis di depannya sambil tersenyum.

So Hyun hanya terdiam. Sepertinya ia terlalu banyak berpikir.

"Biasanya aku tidak bisa ketika high note, tapi tadi berhasil," lanjut Junhoe sambil tertawa kecil.

"Hei, bagaimana?"

So Hyun tersenyum kecil, "Suaramu bagus sunbae. Apa judul lagunya?'

"Apology," Junhoe berdeham. "Itu lagu ciptaanku dan Hanbin. Kenapa?"

"Tidak. Aku hanya merasa familiar dengan lagu itu."

Junhoe mengerutkan keningnya. "Kau pernah mendengarnya?Dimana?"

"Maksudku, lagu itu hanya aku dan teman-temanku yang tahu." Sambung Junhoe.

Suasana mendadak canggung.

"Bukan sunbae, aku hanya merasa saja,"

Junhoe sekarang tidak memandang So Hyun. Ia terfokus pada jendelanya.

Apa yang dikatakan Chanwoo, Bobby, Yunhyeong itu benar? Ia memang sering menduganya, namun ia selalu mengabaikannya ketika bertemu gadis itu.

Tidak mungkin dia, tidak mungkin dia. Itu yang dipikirkan Junhoe. Tetapi realita berbeda dengan kenyataan yang ada.

Gadis di depannya ini sangat suka berkeliaran tengah malam. Belum lagi kenyataan bahwa sekarang So Hyun bersikap canggung dan tegang.

"Kau.." Junhoe memelankan suaranya.

"Kau sering melihat rumahku?"

Gadis di depannya terlihat diam. Raut wajahnya kelihatan sedikit gelisah.

"Sun-sunbae sepertinya aku harus pulang," jawabnya. Ia segera merapikan bantal sofa dan berlari kecil.

"Terima kasih makanannya," So Hyun masih sempat membungkuk sopan.

"Tunggu!" Junhoe mencegat So Hyun di depan rumahnya

"Perempuan tidak baik sendiri di tengah malam, kau ingat? Biarkan aku mengantarmu,"

Akhirnya Junhoe mengantarkan So Hyun dengan motornya.

"Terima kasih sunbae,maaf merepotkanmu," ujar So Hyun sambil membungkuk.

"Hei,"

So Hyun melihat ke arah Junhoe yag memanggilnya.

"Aku harap kita tidak canggung seperti tadi." Ujar Junhoe, tersenyum.

"Baiklah, selamat malam sunbae," So Hyun kemudian membungkukkan badannya untuk kedua kali.

"Tidak perlu formal padaku. Panggil aku oppa, arraseo?"

Setelah memberikan wink singkat, Junhoe segera melesat dengan motor sport nya.

So Hyun masih berdiri di depan pintu rumahnya. Ia merasa bingung.
Bingung dengan perasaannya, bingung dengan perlakuan Junhoe padanya, seakan-akan tidak ada yang terjadi di antara mereka berdua.

Midnight Admirer [COMPLETED]Where stories live. Discover now