Princess Maura

5.1K 174 12
                                    

Bagaimana kita seharusnya kita menempatkan hati?
Bagaimana seharusnya kita menyikapinya?
Apa, siapa , bagaimana? Hati seharusnya?

-----------------------------------

*12tahun yang lalu

Seorang gadis manis berambut panjang sedang bermain bersama sang kakak. Mereka bagaikan pasangan kekasih yang di takdirkan sejak Kecil, dan sayang yang menyakit kan adalah mereka sepasang Kakak ber adik. Bukan kekasih.

"Bang. Bang. Bang." panggil gadis tersebut pada sang kakak.

"Apa? Sudah kakak bilang jangan panggil abang. Kakak bukan tukang bakso." ucap sang kakak kesal

"KakDev?"

"Apa sayang?"

"Apa kakDev bakal ninggalin Ura?"

"Kenapa Ura nanya gitu?"

"Kata buku cerita ketika kita menemukan pasangan hidup, kita akan meninggalkan keluarga, pasangan akan jadi yang pertama." Ucap maura menjelaskan

"Kakak gak tau, tapi princess kecil kakDev gak perlu khawatir. Maura akan selalu jadi yang pertama untuk kakDev." Ucap Devan meyakinkan

"Janji?"
"Promise"
Mereka pun saling menautkan kelingkingnya.

Tak kan ada yang tau seperti apa hidup kita
Tak ada yang yang akan tahu masa depan
Tak ada  pula yang kan tahu seperti apa perasaan yang sesungguhnya.

#Jerman

Hari ini adalah hari ke-2 Maura tinggal di negara maju tersebut. Bangun pagi pun bukanlah hal yang sulit untuk anak rajin bangun pagi seperti Maura. Seperti kehidupan pada umumnya bangun pagi untuk melakukan olah raga ringan, joging contohnya.

Udara sejuk, burung burung taman yang bernyanyi seakan mendukung aktifitas paginya tersebut. Hari ini Maura akan mencari kursus bahasa jerman untuk mendapatkan sertifikat, yang merupakan salah satu syarat pendaftaran studionkolleg nya.

"Buku ✔ , alat tulis ✔, apa lagi ya? Ini nyari tempat dulu kan, mulainya paling besok. Hp oke, headseat oke. " sebut Maura pada setiap pada barang-barangnya.

"Okee, berangkat. KaDev di rumaah nggak ya? Minta anter boleh kali ya? Hahaaha." Ucap Maura seakan lupa dimana ia berada.

"KaDev.... KaDev... Bundaaa..."

"Orang-orang pada dimana si?"

"Astagfirullahhhhhh, Ura lupa. Ura kan di Jerman. Hahahhahahaha."

"Udah kayak orang gilaa ya Ura ngomong sendiri."

Seakan tersadar dengan kejiwaannnya Maura segera bergegas untuk pergi.
Dalam perjalan ia berfikir banyak hal yang mengingatkannya akan rumah, dan masa kanak-kanak yang penuh dengan tawa.

Brother ComplexWhere stories live. Discover now