Tempat Apa Ini?

25.8K 1.7K 152
                                    

-Blu-

Satu minggu setelah kenaikan kelasku, keluargaku memutuskan untuk pindah ke lokasi dekat kantor Papa. Beberapa hari setelah melihat-lihat dari sekian rumah yang dijual, orang tuaku lalu memutuskan untuk membeli sebuah rumah tua yang murah. Rumah itu berada di Kota Ghostana Lent.

Lucu sekali, orang-orang di sini menamai kota ini dengan 'Ghostana'.

Yah, dunia itu besar, dan aku yakin tak ada tempat lain yang lebih sepi dari tempat ini-Ghostana Lent-? Bagaikan kota mati. Sangat sepi dan suram. Nampaknya angin saja enggan berhembus jika dilihat dari daun-daun yang begitu tenang. Bahkan langit di sini agak lebih gelap dari tempat lain. Seperti ada sesuatu yang menaungi kota ini. Membentuk gumpalan gelap di atasnya.

Aku turun dari kereta kudaku dan mencoba untuk berkenalan dengan tempat ini. Saat ini aku sedang berdiri di perbatasan antara Kota San dan Kota Ghostana Lent. Tepat di garis perbatasan. Itu bukan garis atau semacamnya sebetulnya. Hanya pembatas yang terbentuk dari aura gelap Kota Mati ini.

Tempat ini... aneh, dingin, misterius, dan... menyedihkan.

Tempat ini aneh karena meski terlihat sepi dan tak ada kehidupan, tapi aku merasa ada sesuatu yang lain... yah, hidup tapi seperti tak hidup. Perasaan aneh yang belum pernah kurasakan sebelumnya.

Tempat ini dingin karena jarang terkena sinar matahari, mungkin. Tapi ini perasaan dingin yang berbeda, bukan dingin yang menusuk ragamu saat kau kedinginan. Ini dingin yang menusuk jiwa.

Tempat ini seperti saksi bisu yang ingin bicara, penuh dengan misteri. Misterius. Semuanya membuat tempat ini begitu menyedihkan.

Padahal aku sudah betah di kota sebelumnya, aku sudah punya beberapa teman selama lima tahun di sana. Mengapa harus pindah? Mencari teman itu sangat sulit. Aku bukan tipe orang yang pandai bergaul.

Tidak ada orang dalam hidupku yang kucap sebagai sahabat. Hey, mencap seseorang sebagai teman saja sulit, terlebih lagi sahabat. Bagiku, tak semudah kebanyakan orang untuk menaruh kepercayaan pada orang lain. Bukannya aku punya trauma kepercayaan, aku memang seperti ini. Orang yang aku percaya hanya kedua orang tuaku.

Inilah habitat baruku. Tantangan yang lebih sulit.

◇◇◇◆◆◆◇◇◇◆◆◆◇◇◇

Hai hai!

Hehe, btw ini cerita pertama yang author publish lhooo!

Ikutin terus ya ceritanya!

Jangan lupa vote dan comment ya..
Karena vomments kalian sangatlah berharga *^*

3 vote untuk next chapter♡

-Arasther-

The Last BlueWhere stories live. Discover now