09

256 36 1
                                    

Aku menerima sebuah email tanpa pengirim. Sedikit curiga, akhirnya kubuka email itu. aku tertawa kecil, balasan dari orang yang tidak terduga. Email yang kutunggu sejak kemarin akhirnya datang juga. Mungkin isi email ini dapat mengurangi beban kerja Seven yang masih sibuk mencari informasi apapun yang bisa digunakan untuk memutarbalikkan keadaan.

Tapi.. apa ini?

Nomor ponsel? Alamat email? Video Echo Girl datang ke apartemen Zen malam itu dan.. eh? Operasi payudara di RS X? Aku tertawa kecil, Cup D alami, eh?

Video ini tidak bisa dijadikan senjata. Tidak cukup kuat. Echo Girl bisa saja membantah dan mengatakan bahwa Zen memintanya datang malam itu. lalu untuk apa aku membuktikan payudaranya natural atau buatan!?

Aku senang aku dapat jawaban darinya, setidaknya dia tidak meninggalkanku sendiri. tapi bukan ini yang kuharapkan! Mati-matian aku memutar otak bagaimana caranya menggunakan informasi yang ia kirimkan padaku, berbagai skenario berputar berulang kali di kepalaku tapi tidak ada yang bisa kugunakan.

Dan pemberitaan media semakin hari semakin buruk.

Mereka menganggap Zen kabur karena tidak kuat menahan malu. Ejekan, cemoohan, kata-kata kasar ia dapatkan setiap hari di fanpagenya. Tidak sekali dua kali aku menggenggam erat tanganku saat membaca apa yang mereka tulis di fanpage Zen. aku tidak percaya mereka bisa menuliskan kata-kata itu pada orang yang dulu mereka idolakan.

dunia hiburan memang mengerikan, kataku dalam hati.

Tidak banyak informasi yang kudapat darinya. Apa memang tidak ada bukti? Tidak ada yang bisa digunakan sama sekali?

Saran dari Jaehee dan Jumin adalah konferensi pers untuk menyanggah apa yang Echo Girl katakan. tapi aku yakin konferensi pers itu tidak akan memberi banyak pengaruh tanpa bukti kuat. pikir, Mika, pikir..

Ini bukan pertama kalinya kau harus memutarbalikkan keadaan..

Di messenger, Zen mengirimkan fotonya yang sudah bisa berdiri tegak seperti semula. Monster, kataku dalam hati. dia benar-benar bisa sembuh dalam dua atau tiga hari.
Baguslah, setidaknya berkurang satu kekhawatiran.

Sambil membalas email dari calon undangan, aku mencari apapun yang bisa kudapat tentang Echo Girl. Jalan terakhir yang bisa kugunakan adalah ayahnya. Tapi aku tidak ingin melakukannya selama masih ada cara lain yang bisa kugunakan. Tapi apa? konferensi pers Zen? itu tidak akan mengubah kenyataan bahwa tuduhan itu pernah tertuju pada Zen.

Aku perlu sesuatu yang lebih..

Dan tidak banyak yang bisa Seven dapatkan. Seven mengumpulkan potongan akun tripter Echo Girl sebelum dan sesudah kejadian, meminta Yoosung mencari apapun yang bisa digunakan untuk membalikkan keadaan.

Itu tidak cukup kuat, Seven..
Tidak ada yang sempurna. Segala sesuatu pasti punya celah dan cacat, pasti ada kekurangan. Potongan puzzle darinya, dan potongan puzzle dari Echo Girl belum lengkap..

Apa yang kulewatkan?

Lama aku menatap jam dinding di kamar ini. suara detiknya sedikit menggangguku. Tapi.. tunggu dulu, sepertinya aku mendengar suara detik lain. bukan suara detik jarum jam dari jam dinding di kamar ini. sepertinya berasal dari lemari dokumen Rika. Lirih. Sangat lirih.
Aku telah membongkar lemari itu dan aku tidak menemukan jam atau apapun yang berdetik di dalamnya.

Tanpa pikir panjang aku menelepon Seven.

Mailbox. Mailbox. Lagi-lagi mailbox. Aku sangat mengerti pekerjaannya dan masalah Zen menyita seluruh perhatiannya, tapi sesekali periksa ponselmu, Seven!

Akhirnya Seven menjawab setelah enam belas kali panggilanku dialihkan.

'Seven!' seruku saat Seven menjawab panggilannya.

mistakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang