Jujur Elang tidak pernah mendengar Zandar berbicara dengan nada sepenasaran ini kepadanya.

"Kok elo kayak penasaran  banget?" Tanya Elang masih dengan ekspresi keheranannya.

"Maksud lo?" Ucap Zandar pelan sambil mengerjapkan matanya pelan. "Mang gue gak pernah keliatan penasaran gitu? " Tanya Zandar sambil menggaruk dahinya pelan.

"Yaaaa" Elang mulai memutar otaknya untuk menyusun kata - kata yang akan ia ucapkan "elo gak kayak biasanya aja" .

Zandar memutar bola matanya bosan saat mendengar apa yang Elang ucapkan, jika terus seperti ini yang ada adalah ia yang menjawab pertanyaan yang Elang lontarkan, bukan mendapat jawaban dari pertanyaan yang akan menjadi dasar - dasar rencananya.

"Udah deh Lang ngebahas itunya!" Zandar menatap Elang tajam sambil bersedekap. "Balik ke topik awal! Apa kebiasaan Hani" kali ini Zandar memberi penekanan pada suaranya saat ia mengatakan kebiasaan .

"Ngurung diri dikamar?" Jawab Elang sambil mengangkat kedua tangannya tanda ia bingung "setau gue itu sih itu hobinya Hani" sambung Elang disertai cengiran lebar.

"Hani gak pernah keluar rumah gitu?" Tanya Zandar pelan, tentu ia merasa bingung.

Bagaimana bisa, seorang gadis yang sedang dalam masa pubertas bisa melewatkan acara - acara diluar sekolah yang pastinya sangat menyanangkan. Tentu itu sangatlah aneh dan tidak lazim.

"Ya enggak lah" teriak Elang kesal. Untuk apa juga Zandar merasa kepo dengan apa kebiasaan Hani yang sudah pasti monoton dan sangat mudah ditebak. "Heh, asal lo tau sehabis pulang sekolah Hani gak bakalan keluar rumah sampe besoknya itupun karena buat berangkat sekolah lagi" sambung Elang dengan kesal.

Ucapan Elang membuat Zandar menggigit bibirnya pelan, pemuda itu terlihat berfikir keras "susah juga ya" gumam Zandar pelan, membuat Elang menatap pemuda itu penasaran.

"Lo mau ngapain sih?" Pertanyaan yang dilontarkan Elang membuat Zandar yang tadinya sibuk berpikir keras menjadi kembali mengalihkan perhatiannya kepada Elang.

"Kalau udah selese bakalan gue beritau kok!" Jawab Zandar sambil mengibas - ngibaskan tangannya.

Membuat Elang memutar bolamatanya malas. "Selesenya kapan? Tahun depan!" Jawab Elang sewot tapi malah disambut cengiran lebar Zandar .

"Bisa jadi tuh" jawab Zandar enteng membuat Elang langsung melongo karena tak habis pikir dengan kelakuan temannya yang satu itu. "Betewe gimana caranya bikin Hani keluar dari sarangnya pas liburan?" Tanya Zandar lagi membuat Elang menatap pemuda itu was - was.

"Gue gak mau ngasih tau!" Ucap Elang sambil bersedekap. Pemuda itu sepertinya sedang merajuk kepada Zandar, membuat Zandar memutar bola matanya malas.

"Yaudah! Gue nyari Alvin dulu ya" ucap Zandar sambil menepuk bahu Elang lalu berjalan menjauhinya, saat sudah beberapa langkah Zandar berbalik pemuda itu angkat suara "kalo elo gak mau ngasih tau, ya Alvin kan masih ada" .

.....

"Emm gimana ya?" Ucap Alvin sambil menggaruk - garuk kepalanya yang tidak gatal ketika mendengar pertanyaan Zandar perihal, bagaimana caranya membuat Hani keluar dari rumahnya ketika liburan.

Mungkin sedikit samar diingatan Alvin kalau pemuda itu pernah memaksa Hani keluar dari sarangnya, akan tetapi tidak dengan Zandar. Di ingatannya sangat jelas bahwa saat itu Hani dengan ogah - ogahan mengikuti kemana kaki Alvin melangkah, tapi satu jam berikutnya saat Zandar kembali melihat mereka berdua wajah Hani terlihat sumringah.

"Seingat gue waktu itu kita ada tugas kelompok dan gak ada yang bisa nemenin gue belanja" ucap Alvin pelan, pemuda itu terus menerus berusaha menguras otaknya agar bisa mengingat kembali apa yang seharusnya ia ingat. "Elang bilang Hani pasti ada dirumah, makanya gue minta alamatnya Hani dari Elang, trus gue nekat kerumah itu anak" .

"Awalnya sih ditolak mentah - mentah sama Hani" Alvin menghentikan ucapannya membuat Zandar menatap pemuda itu penasaran "trus gue bilang kalau toko buku tempat gue merluin bahan buat tugas kelompok lagi diskon, awalnya sih Hani kayak gak terlalu berminat itu anak bahkan gak percaya kalo apa yang gue bilang itu jujur"

"Trus gue bilang 'buktiin aja yuk! Kalo gak diskon gue beliin lo satu novel' gue bilang gitu trus nyeret Hani dengan paksa"

Ucap Alvin sambil nyengir lebar kearah Zandar "intinya sih gue bener - bener maksa dia buat keluar rumah, dan satu hal yang bisa gue petik" Alvin tersenyum bangga "bahwa Hani itu penggila Novel, dan itu bisa jadi senjata kita buat nyeret itu orang keluar dari sangkarnya yang enggak nyaman - nyaman amat"






.......



Horee saya UP ;D ...

Oya saya punya pengumuman 
Bahwasanya saya akan mulai Hiatus untuk fokus Ulangan semester ganjil #lebay.

Emang sih saya itu orang yang pemalasnya minta ampun. Tapi saya juga pengen masuk kuliah lewat jalur SBMPTN!! kan keren tuh #wkwkwk.
Dan
Mungkin saya hiatus sekitar 1 bulan (bisa lebih - bisa kurang)

Tunggu acara saya dengan setumpuk buku selesai ya, sampai saya ngetik ini kisah lagi :D .

INTROVERTDonde viven las historias. Descúbrelo ahora