CHAPTER 5 - [Someone From The Past]

Mulai dari awal
                                    

Jong-in mengambil ponsel dan mencari nama Hee-ra di kontak, kemudian mulai menulis pesan.

'To : Shin Hee-ra

Aku merindukanmu. Nanti malam aku akan mampir sebentar.'

Setelah menekan tombol kirim, Jong-in tidak menyimpan ponselnya ke saku, melainkan menggenggam sambil berharap Hee-ra akan segera membalasnya. Namun nihil, tiga puluh menit berlalu dan Hee-ra belum juga memberikan balasan. Apa dia benar-benar marah karena Emma? Sejak kapan Hee-ra jadi cemburuan seperti itu?

Berniat pulang, tiba-tiba ponselnya bergetar. Jong-in segera memasang mata dan tersenyum senang ketika melihat nama Hee-ra tertera di layar. Tanpa butuh waktu lama, ia segera menekan tombol jawab.

"Shin Hee-ra?" Ia memulai percakapan.

Seolah tak ingin membalas rasa rindu Jong-in atau sekadar berbasa-basi, Hee-ra segera mengatakan maksudnya. "Jangan datang malam ini. Aku ada kerja kelompok."

"Tidak masalah. Aku akan ikut denganmu."

Hee-ra mendecak, "Kenapa kau tidak beristirahat dan mempersiapkan diri agar penampilanmu dengan Emma berjalan lancar?"

"Aku sudah cukup istirahat." Jong-in mendesah berat. "Apa kau marah padaku karena mengajak Emma makan malam kemarin? Aku benar-benar tidak memiliki maksud apapun selain tidak tega membiarkannya kelaparan, sungguh."

Hee-ra tak langsung menjawab. Ia hanya mendesah berat beberapa kali, malas membalas ucapan Jong-in. "Aku tahu. Kau tidak perlu khawatir."

Hee-ra memang berkata seperti itu, tapi Jong-in yakin seratus persen bahwa hatinya tak mengatakan demikian.

"Aku tahu kau cemburu." Jong-in berhenti sebentar, senyumnya muncul begitu saja. "Terima kasih sudah cemburu, itu artinya kau memang mencintaiku. Dan akupun begitu, aku mencintaimu, Shin Hee-ra."

"Aku tahu."

"Shin Hee-ra?"

"Ya?"

"Aku telah memilihmu, kau tidak perlu khawatir akan kehilanganku."

"Aku akan menutup teleponnya."

"Jangan pulang terlalu malam, mengerti?"

"Baiklah. Aku akan menghubungimu lagi nanti."

"Long time no see, Mr. Oh."

Alis Se-hun terangkat ketika mendapati gadis yang dikatakan oleh sekretarisnya ingin menemui barusan adalah Jasmine.

"Jasmine Rochester?" tanya Se-hun, lebih kepada diri sendiri.

Gadis di depannya itu duduk bersilang kaki, ia mendekatkan wajahnya pada Se-hun. "Apakah aku berubah begitu banyak hingga membuatmu harus bertanya kalau ini memang diriku?"

Se-hun menggeleng. "Tidak, maksudku ya, kau tumbuh menjadi wanita dewasa yang menakjubkan." Matanya mengerjap beberapa kali.

"Dan seksi," tambah Jasmine untuk memuji dirinya sendiri.

Oh tentu, Se-hun tak akan mengelak. Kenyataannya memang Jasmine tumbuh menjadi gadis cantik nan seksi yang mampu membuat siapapun terpana.

"Mm..." Jasmine bertopang dagu. "Kudengar kau jatuh cinta dengan seorang gadis."

Tanpa butuh waktu lama, Se-hun langsung mengerti bahwa gadis yang dimaksud Jasmine adalah Hee-ra. Tak aneh memang kalau Jasmine mengetahui hal itu, mengingat mereka sama-sama terhubung dengan Bruce Waylon.

Salted Wound [Sehun - OC - Kai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang