Tampan, kataku dalam hati.

'Hyun,' balas V.

'Hai, Mika. Rasanya aneh kita bertiga ada di sini,' sambung Zen.

'Hyun?' tanyaku penasaran.

'Oh, itu nama asliku. V sering memanggil nama asli kami,' jawab Zen.

Aku menghabiskan sup hangat di depanku sambil membaca obrolan mereka. Dan sepertinya V masih membutuhkan waktu untuk menentukan kapan, dimana dan seperti apa pesta yang akan diselenggarakan ini.

'beberapa orang yang pernah menghadiri pesta meneleponku. Mereka menanyakan tentang rencana pesta ini.'

Wow.

Belum genap dua hari aku bergabung sebagai pengganti Rika dan informasi tentang pesta ini sudah tersebar. Luar biasa.

'Apa!? Kita belum pernah mengumumkan bahwa kita akan menyelenggarakan pesta lagi dan mereka sudah meneleponmu?' timpal Zen.

'pasti ada yang tahu bahwa aku telah bergabung dengan RFA,' kataku ringan.

'yang tahu kau bergabung dengan RFA hanya anggota RFA. tapi aku yakin mereka tidak akan membocorkan hal ini pada siapapun,' sanggah V.

'Tebakanku adalah,' Zen diam sejenak, 'Ini ada hubungannya dengan orang yang menggiring Mika ke apartemen Rika.'

'Yeah. Aku juga berfikir begitu. Ada orang diluar RFA yang tahu tentang Mika,' kata V.

Jadi, sekarang aku ada di sarang buaya, eh?

'Aku perlu waktu untuk memastikan Mika aman. Setelah itu kita bisa fokus pada pesta,' lanjut V.

Aman dari apa, sebenarnya? kenapa semua orang sangat memperhatikan keselamatanku? Apa hal buruk akan terjadi saat aku menyentuh dokumen-dokumen Rika? Atau orang aneh yang menuntunku kesini sedang merencanakan sesuatu yang tidak menyenangkan?

Untuk pertama kalinya aku tidak suka saat orang lain memperhatikan keselamatanku.

Mencurigakan.

'aku setuju. Keselamatan Mika adalah yang utama,' timpal Zen.

'terima kasih,' kataku singkat. Aku bangkit dan mengambil semangkuk sup lagi.

'tidak perlu berterima kasih. Ini adalah kewajibanku,' kata V, 'lagipula kami sudah cukup membuatmu sakit kepala dengan melibatkanmu dengan organisasi ini.'

'Mika tidak akan memiliki pikiran seperti itu,' timpal Zen.

'jangan berkata begitu. Aku baik-baik saja,' balasku cepat. Banyak hal lain yang membuatku sakit kepala selain keterlibatanku yang tiba-tiba dengan RFA.

'Nah,' celetuk Zen. Kutinggalkan ponsel itu sejenak dan mengambil segelas air dingin yang ada di kulkas. Semoga air ini belum kadaluarsa atau aku harus minum air keran. Beberapa chat baru sudah masuk saat aku kembali membuka aplikasi itu.

'Sayangnya memutar balikkan waktu adalah hal yang mustahil. Andai bisa, kita pasti akan menyelesaikan semuanya dengan cara yang berbeda. Aku akan menginformasikan tanggal pesta secepatnya,' kata V.

'Hyun,' lanjutnya.

'yeah?' balas Zen cepat.

'terima kasih,' kata V lagi, 'aku harus pergi. Malam ini aku akan makan malam dengan Rui.'

'Rui?' tanyaku singkat.

'oh, dia adalah fotografer yang telah lama bekerja sama denganku. Kalau memungkinkan, aku akan mendiskusikan pesta ini dengannya. Dia mungkin bisa membantu kita,' jawab V, 'sesibuk apapun, jangan lupa makan. Jangan sampai sakit. Jaga dirimu baik-baik, Mika.'

mistakesWhere stories live. Discover now