'Hai,' balasku singkat. Semoga dia tidak sadar, semoga dia tidak sadar, semoga dia tidak sadar, rapalku dalam hati. ah, tenanglah, ada banyak 'Mika' di dunia ini. aku tidak perlu khawatir. Benar, kan?

'sepertinya mereka terlalu bersemangat tentang pesta yang tanggalnya belum pasti,' lanjutnya, 'berkat kau.'

'apa itu sebuah pujian?' tanyaku asal.

'kalau kau merasa demikian, anggap saja ini sebuah pujian.'

Hening.

Aku tahu memang sedikit sulit untuk bicara dengannya.

'kau suka kucing?'

He? aku tidak menyangka pertanyaan ini akan terlontar dari seorang Han Jumin. Aku tersenyum kecil, 'suka,' hanya kata itu yang terpikir olehku.

'bagus,' balas Jumin.

Beberapa detik kemudian, foto seekor kucing berbulu panjang yang tampak sangat lembut dengan mata biru langit muncul di layar.

Manisnya!

'manisnya! Siapa namanya? Tanggal lahirnya? Beratnya? Panjang badannya? Apa dia keturunan murni?' aku tidak bisa mengendalikan diri bila berurusan dengan kucing. Bola bulu itu selalu menjadi hal yang paling kusukai. Mereka hangat, lembut dan mata mereka bisa menembus kedalam jiwaku.

'aku tidak menyangka kau begitu tertarik pada Elizabeth 3rd. Dia tampak elegan dalam berbagai pose. Aku ingin bersamanya setiap saat. Tapi apa boleh buat. Tuntutan pekerjaan. Aku harus meninggalkannya sendiri di rumah.'

'pasti berat untukmu, dan berat untuk kucingmu juga.'

'bicara soal kucing, aku jadi ingat, apa kau tahu bahwa kau harus memilih tamu untuk pesta ini?' tanya Jumin.

Aku terdiam.

'...' balasku.

'kau tahu?' tuntut Jumin.

'yeah. Aku tahu, tapi aku sedikit khawatir.'

'sangat dimengerti. Aku yakin semua orang berharap kau akan melakukannya seperti Rika, tapi jangan dipikirkan dan lakukan yang terbaik,' lanjut Jumin. Whoa, apa benar ini Han Jumin yang itu?

Apa mungkin selama ini aku salah menilainya?

'ngomong-ngomong soal memilih tamu, kuharap kau akan mempertimbangkan organisasi perlindungan kucing liar. Mereka adalah organisasi non-profit yang menyediakan tempat berlindung bagi kucing liar. Aku yakin dengan hadirnya organisasi ini, orang-orang akan lebih tahu, lebih sadar dan lebih menghargai hak-hak kucing.'

Hak-hak kucing?

Aku tercengang di depan ponsel. Aku yakin wajahku sekarang ini seperti orang bodoh. Serius, siapa dia!? Apa mungkin seorang hacker maniak kucing membobol ponselnya!?

'sepertinya menarik,' jawabku singkat. Aku tidak tahu lagi apa yang harus kukatakan. Aku tidak yakin aku sedang bicara dengan Han Jumin. Seingatku, dia tidak akan melirik sesuatu yang tidak memberinya manfaat. Orang yang sangat tenang dan penuh perhitungan. Sempat terlintas di benakku, ia juga menghitung berapa jumlah tarikan nafasnya agar paru-parunya bisa bekerja dengan lebih efisien.

'baiklah, aku akan meminta Jaehee menghubungi mereka,' jawabnya cepat, 'aku harus bersiap-siap kerja. Sampai nanti.'

Dan ia menghilang begitu saja, bersama dengan imej dirinya yang hancur berkeping-keping.

Setelah memastikan tidak ada orang yang masih aktif di aplikasi itu, kuletakkan ponsel itu di dekat komputer dan mulai membuka dokumen milik Rika. Hmm, sekarang ada beberapa orang dari instansi pemerintah, instansi militer dan informasi rahasia tentang mereka. sepertinya informasi ini bisa kugunakan untuk bernegosiasi dengan mereka di kemudian hari.
Setelah selesai membaca profil para tamu, kutumpuk dokumen yang sudah kubaca dan kukembalikan ke dalam lemari dengan urutan yang sama. Yeah, aku bisa mengingat semua yang kubaca, kudengar dan kulihat, sebuah bakat yang kubawa sejak kecil. Entah bakat, entah kutukan, aku tidak tahu. Terkadang ingatanku ini membawa manfaat untukku - saat ujian semasa sekolah, terutama - tapi tidak jarang ingatanku ini menjadi masalah. Mengingat banyak hal, tidak bisa melupakan apa-apa bukanlah hal yang bisa dibanggakan.

mistakesحيث تعيش القصص. اكتشف الآن