Kutunjukkan alamat yang kudapatkan. seorang dari mereka memintaku mengisi buku tamu dan menunjukkan lift mana yang harus kunaiki. Setelah berkeliling mencari nomor apartemen yang ia berikan, akhirnya aku berhasil menemukannya.

'aku sudah sampai,' lagi-lagi jariku bergerak begitu saja.

'ah, syukurlah. Apa pintu itu menggunakan password?' tanya orang itu.

'yeah. Ada angka-angka di gagang pintunya.'
Aku tidak bisa masuk. Sebaiknya aku kembali sekarang.

'coba ini,' ia memberikan sederetan angka yang mungkin adalah password untuk masuk ke dalam apartemen itu.

'aku tidak mungkin masuk ke dalam rumah seseorang tanpa izin!' protesku sambil menekan bel beberapa kali. Tidak ada jawaban.
'aku coba tekan bel, tapi tidak ada jawaban. Sepertinya tidak ada siapapun didalam,' lanjutku ragu.

'kalau begitu masuk saja, tolong tinggalkan kontakku agar pemilik ponsel ini bisa menghubungiku.'

'apa tidak apa-apa?'

'ayolah, kau sudah sampai disana, hanya tuliskan kontakku dan aku tidak akan mengganggumu lagi.'
Baiklah, kataku dalam hati, perlahan aku menekan angka-angka sesuai dengan urutan yang ia berikan - dan pintu itu terbuka.

'halo?' panggilku ragu, 'permisi..'

Tidak ada jawaban.

'bersenang-senanglah selagi masih bisa. Bila waktunya telah tiba, aku akan menjemputmu.'

Apa?

Dan 'Unknown' itu menghilang begitu saja sebelum aku sempat menuliskan kontaknya atau meninggalkan pesan seperti yang ia minta. Bagus sekali, sekarang aku telah masuk ke dalam rumah seseorang tanpa izin. Sekarang kau resmi seorang penyusup, Mika, omelku dalam hati.
Rasanya aku ingin pergi tapi aku lebih ingin tahu tentang orang gila mana yang mengerjaiku seperti ini. Kalau tidak salah ada komputer, ah, benar sekali.

Tanpa pikir panjang aku menyalakan komputer itu - ajaib - tidak ada kata kunci yang diperlukan untuk mengakses komputer ini. Siapapun kau yang memiliki komputer ini, aku yakin kau ada hubungannya dengan orang iseng itu. nah, tunjukkan dirimu.

Apa?

Apa ini?

Tidak ada foto, dokumen pribadi, atau apapun di komputer ini. Yang ada hanyalah profil orang lain. Apa ini? profil desainer? Penyanyi? Lalu ini adalah profil CEO Sky Group yang meninggal belum lama ini. tidak ada informasi tentang siapa pemilik apartemen ini - atau dengan orang iseng yang tadi mengerjaiku - dan ponsel itu tidak berhenti berdering.

Oke, aku mulai takut.

Sekali lagi kuambil ponsel itu dan melihat apa yang terjadi di dalamnya - orang-orang yang tidak kukenal sedang sibuk mengobrol dengan aplikasi yang tadi digunakan untuk memancingku kesini.

'Username Mika, tolong jawab pesan ini,' kata satu dari mereka - 707. Apa ini? James bond? Seingatku james bond adalah 007, bukan 707.

dan sejauh yang kuingat, aku tidak pernah mendaftar di aplikasi ini - apalagi menggunakan namaku sendiri sebagai username.

Ini aneh, ini tidak benar. Sial.
Dan kalau diakhir hari ini ada orang yang memberiku pesta kejutan, seumur hidup aku tidak akan memaafkannya.

Eh, tunggu dulu. Han Jumin? Kang Jaehee?

Ini pasti ulahnya.

Aku hendak menyapa mereka, tapi jariku terhenti saat aku teringat pesan terakhirnya sebelum ia mengirimku kesini.

'jangan tunjukkan siapa dirimu sebenarnya,' katanya datar - dengan mata sewarna langit senja yang bersinar muram dan rambut kemerahannya yang kini berantakan.

mistakesWhere stories live. Discover now