Coffee-32

8.6K 918 7
                                    

Pagi ini, ali dan prilly sudah berada di dalam caffe. prilly memaksa untuk menemani ali bekerja, padahal baru kemarin prilly pulang dari rumah sakit dan kalau ali tidak menuruti kemauannya, prilly mengancam akan pergi ke armidale sendirian, keras kepala sekali bukan?

Tapi sepasang kekasih ini sudah membuat kesepakatan kalau mereka akan disini hanya sampai jam makan siang dan prilly setuju.

Dalam hati, prilly hanya ingin menemani ali bekerja. memutar kembali film di ingatannya soal kenangan di armidale dulu. prilly juga meminta untuk duduk di meja nomer 15 seperti dulu. prilly merindukan semuanya.

"sebentar lagi paman dan jim akan datang, kau bisa meenungu ku disini" ucap ali sambil membantu prilly berpindah dari kursi roda ke kursi empuk dengan sandaran yg sudah disediakan untuknya

"iya bar, tenang, aku akan baik baik saja"

"untuk kali ini jangan meminum kopi dulu, ya?"

"bar, please. aku datang kesini untuk menikmati kopi dan cheseecakee kesukaan ku. aku merindukan mereka"

"baiklah, kopi tanpa kafein sedikitpun, oke?"

"oke bar" jawab prilly malas, bawel sekali lelaki disebelahnya ini?

Kemudian ali berlalu mempersiapkan apa yg prilly mau. prilly pun menikmati suasana caffe baru ini yg di design ali tidak jauh dari caffe di armidale dulu walaupun memang beberapa aksen terlihat sudah modern. prilly mengerluarkan novel dari tas yg ia bawa lalu membaca nya.

"auntyyyyy" pekik jim saat mengetahui prilly berada disana

Paman gross yg baru datang bersamanya pun lalu ikut menghampiri prilly

"hay jagoan"

Jim berhamburan memeluk prilly

"hay paman"

"hay cantik, sudah membaik?"

"sangat sudah, terima kasih paman"

"aunty, kau sehat?"

"seperti yg kau lihat, jim. aku sehat kan?"

"hmm" jim terlihat seperti berfikir "tapi tidak benar benar sehat kan?"

"jim, sudahlah. duduk yg manis disini dengan aunty, ya? dady kebelakang sebentar"

"okay, dad"

Kemudian ali datang membawa nampan berisi pesanan prilly dan cokelat hangat untuk jim

"hay bocah" sapa ali pada jim

"hay uncle, lama tidak bertemu kapten?"

"ya, kapten sibuk menemani tuan putri di rumah sakit"

"ah, romantis sekali seperti romeo dan julita"

Prilly dan ali tertawa mendengar ucapan terakhir jim

"juliet jim, bukan julita" ucap prilly

"kata dady kisah kalian seperti romeo dan julita"

Lagi, ali dan prilly tertawa dibuat olehnya sampai jim mencebikan bibirnya gemas

"apa yg kalian bicarakan anak muda?" ucap paman gross

"i hate you daddy!" ucap jim geram

"why?"

"do you still remember romeo and julita? that's wrong story, romeo and juliet!" ucap jim dengan wajah marahnya

"hahahaa" paman gross menertawai putranya yg satu ini

Jim lalu memasang wajah sedihnya dan hendak menangis

"jim, don't cry, just kidding" ucap prilly menenangkan bocah kecil disebelahnya itu

Coffee Love Story (re-publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang