Coffe-6

12.6K 1.2K 3
                                    

Sore yg ditunggu prilly pun tiba. ia sudah siap dengan dandanannya, mungkin tidak sefeminim gadis lainnya di Armidale, tapi bagi prilly, ini cukup cantik untuk style di musim semi ini. prilly merapikan dirinya sekali lagi, ali baru saja mengiriminya pesan.

Bar: aku akan sampai 15 menit lagi, nona

Prilly tersenyum, setelah merasa cantik, ia turun kebawah dan menunggu ali di teras rumahnya. sambil sesekali memainkan handphone nya, prilly iseng membuka chat nya dengan ali semalam, entahlah, hanya dengan membaca chat dengan ali saja sudah membuatnya terbang, ia semakin tak sabar bertemu dengan ali nya sekarang.

*Tin..tin*

Prilly menoleh ke depan pintu gerbang, mobil klasik berwarna hijau itu sudah terparkir disana. prilly bangkit dari duduknya dan berjalan agak cepat ke mobil ali.

"sore nona" sapa ali saat prilly memasuki mobilnya

"sore bar"

"kau ingin mengajakku ke mall sore ini?"

"ha? kau berjanji mengajak ku ke Dangar Falls bar!"

"tapi dandananmu seperti akan mengajakku ke mall" ucap ali diiringi tawa kecilnya, prilly cemberut

"baiklah, aku turun" ucap prilly, saat ia hendak turun, tangannya tertahan oleh ali

Jantung prilly berdetak tak karuan, suhu tubuhnya pun mendadak dingin, ini pertama kalinya ali menyentuh tangannya.

"jangan, kau sudah cantik sore ini" ucap ali dan berhasil membuat prilly bersemu

"lajukan mobilmu ke Dangar Falls sekarang bar" ucap prilly sambil mengulum senyum

"siap nona cantik" jawab ali kemudian melajukan mobilnya ke tempat tujuan yg prilly inginkan.

Prilly lagi lagi menceritakan hari nya pada ali, dari semangat bangun pagi sampai malasnya pulang kampus, ali hanya bertugas sebagai pendengar yg baik, sesekali ali meleparkan lelucon kecil utuk membuat prilly tertawa. suasana favotite bagi keduanya adalah saat mereka bisa bertukar cerita didalam mobil hijau klasik ini. prilly dan ali, sama sama menyukai hal ini.

Ali pun mencoba mengimbangi prilly, ia mencoba mengesampingkan sedikit sikap dingin, datar dan pendiamnya. sesekali ali berani menggoda prilly dan membuat gadisnya itu tersipu. sungguh, ali sangat menyukai bagaimana pipi gadis disebelahnya ini bersemu dan tertawa. ali sadar, ia sudah jatuh cinta pada penggemar kopi Tanzania ini.

Hanya butuh waktu 35 menit sampai di Dangar Falls dari daerah perkotaan. akhirnya mereka pun sampai dan ali turun bersamaan dengan prilly. mereka menyusuri jalan tanah yg cukup besar sebelum masuk ke Dangar Falls. dikanan dan kiri mereka dikelilingi pepohonan yg hijau, layaknya hutan buatan namun terlihat sangat asri.

Prilly takjub melihat sekelilingnya, pemandangan terbaik yg ia lihat setelah melihat hutan buatan kampusnya. prilly menyukai alam, sangat. tanpa sadar, bibir prilly selalu melengkung, membentuk senyum sangat indah yg tanpa sadar membuat ali selalu ingin melihat senyum itu.

"bar! ini pemandangan terbaik yg aku lihat di musim semi ini!" ucap prilly saat mereka mulai melihat pemandangan air terjun yg indah dihadapan mereka ini. biasan cahaya matahari ditambah dengan tetesan air terjun menciptakan pelangi kecil di 2 sisi air terjun itu, ah! sangat indah.

Prilly merentangkan tangannya, memejamkan mata dan merasakan percikan percikan kecil air terjun itu membasahi wajahnya. ali hanya memandangi prilly dari samping tanpa berucap. menikmati pemandangan alami yg lebih indah dari air terjun dihadapannya, yaitu senyum prilly.

Tanpa sadar, bibir ali ikut tersenyum, begitu kuat kah magnet dari tubuh prilly sehingga memaksa ali untuk ikut tersenyum hanya dengan melihat prilly tersenyum? ali menggeleng pelan "mulai ada yg tak beres dengan otak ku"

Coffee Love Story (re-publish)Where stories live. Discover now