Coffee-30

10.2K 1K 21
                                    

Hari ini hari pertama prilly akan melakukan kemoteraphy setelah koma 2 hari kemarin. prilly sudah sangat siap dengan konsekwensi yg akan ia terima terutama dengan efek samping dari kemoteraphy ini.

Ali yg ada diruangan prilly memberi semangat agar gadisnya bertahan. ia menggenggam tangan prilly erat

"bertahan nona, kuat lah, aku disini"

"terima kasih, bar"

"sama sama"

Kemudian dokter vio masuk kedalam ruangan bersama beberapa suster dan sebentar lagi kemoteraphy akan dilakukan

"aku menunggumu diluar,jangan takut, semua akan baik baik saja" ucap ali lalu mengecup lembut dahi prilly sebelum benar benar pergi dari ruangan prilly

"i love you, bar"

"i love you too"

Setelah itu ali berjalan meninggalkan prilly diruang rawatnya. membiarkan dokter vio melakukan yg terbaik bagi gadisnya walaupun ali tau efek samping yg akan terjadi pada prilly akan begitu menyiksanya.

Air mata prilly meluruh saat ali menghilang dibalik pintu. ia seperti kehilangan keberaniannya saat ali pergi, tapi prilly tak ingin mengecewakannya. prilly ingin menjadi kuat seperti yg ali mau, ya, prilly harus!

Dokter vio meminta prilly tidur dengan posisi menghadap ke kanan, dokter vio akan menyuntikkan sesuatu ke punggung prilly dan rasanya benar benar membuat prilly lebih baik mati sekarang daripada harus menerima rasa sakit ini.

Beberapa menit kemudian sakit itu mulai mereda. dokter vio melepas semua perlengkapannya

"prilly, kau hars menerima efek samping dari kemo ini. mungkin setelah ini kau akan mual dan tubuhmu semakin lemas"

Prilly hanya mengangguk pelan mengiyakan ucapan dokter vio. setelah dokter vio berlalu, ali masuk lagi kedalam dan mendekati prilly

"hey, bagaimana?" tanya ali pada gadisnya

"sakit" prilly melirih sambil menangis

Ali dengan lembut menghapus air mata prilly yg menetes dari sudut matanya

"bertahan lah nona, kuatlah demi kita" ucap ali

Ali bisa melihat raut wajah kesakitan prilly dan itu membuatnya ikut tersayat. kalau boleh ali ingin menggantikan posisi prilly sekarang. biar ali yg merasakan sakitnya kemotherapy daripada melihat prilly menanggung beban itu sendirian.

"bagaimana kalau aku menyerah?" lirihnya

"aku mohon bertahan, jangan tinggalkan aku" ali menjatuhkan kepalanya di bahu prilly. kedua insan itu tengah menangis.

Mereka takut kehilangan dan takut meninggalkan.

"bar, jangan menangis" ucap prilly sambil menghusap lembut rambut ali

Ali masih terisak disana, dibahu prilly. ia menggenggam erat tangan prilly, menyiratkan betapa takutnya ali kehilangan gadis kecilnya ini.

"aku akan tetap berusaha bertahan demi kita" ucap prilly

Prilly pun sedih melihat ali harus begitu hancur akibat ucapan nya itu, tapi apa daya. tanpa meminta menyerah, entah esok atau lusa prilly pasti akan berhenti sendiri.

"aku membutuhkanmu" ali melirih dengan suara seraknya

"aku lebih membutuhkan mu sebagai semangatku bertahan"

Ali beralih ke mengecup kening prilly dan berdiam agak lama disana sampai prilly bergerak membekap mulutnya sendiri. ia merasa sangat mual.

Ali mengambil sesuatu dibawah ranjang prilly lalu mengarahkan sebuah mangkuk cukup besar ke hadapan prilly. prilly memuntahkan semuanya disana.

Coffee Love Story (re-publish)Where stories live. Discover now