Lies #20 Pingsan Lagi

2.3K 222 75
                                    

"Heran gue

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Heran gue. Kepala Sekolah kita itu gak
peka banget ya?" gerutu Maya di tengah Upacara Bendera yang rutin diselenggarakan setiap hari senin.

"Maksud lo, May?" tanya Wanda tak mengerti.

"Kurang kode keras apalagi coba? Liat tuh, udah banyak jatuh korban pingsan gara-gara pidato panjang lebarnya yang bahkan gue gak ngerti tentang apa. Masih aja gak berhenti-berhenti. Pusing pala Maya." Maya terus saja mengoceh tanpa henti. Ara sampai heran, apa ia tak takut ditegur guru? Padahal ia sedang berdiri di barisan paling depan.

"Mana panas banget lagi. Gila bener dah, masih pagi kaya gini mataharinya udah terik aja," timpal Luna sembari mengibas-ngibaskan tangan di depan wajahnya.

Gea lalu berdecak, "Ribut banget kalian. Bikin tambah panas tau. Kena tegur baru tau rasa," omelnya garang.

"Yaelah, Ge. Sensi amat masih pagi gini," sahut Maya sembari memutar bola matanya. Ia lalu lanjut mengobrol dengan murid lain yang berada di dekatnya.

"Ara, coba lo liat deh ke belakang," panggil Wanda yang berbaris di sebelah Ara. Ara lalu menoleh ke belakang mengikuti perkataan Wanda.

"Itu... Lava?" tanya Luna. Serentak beberapa murid ikut menoleh ke belakang. Mereka melihat seorang lelaki tengah dibopong dengan tandu oleh para anggota PMR.

Maya lantas membulatkan matanya, "Sumpeh lo? Demi apa Lava pingsan kaya gitu."

Tidak hanya mereka, banyak murid lain juga menyaksikan keanehan itu. Karena rasanya mustahil Lava tumbang hanya karena upacara bendera.

"Lo punya tugas habis ini, Ra," ujar Luna menepuk bahu Ara.

Setelah upacara bendera selesai, Ara menuruti tawaran Luna yang mengajaknya menjenguk Lava di UKS. Awalnya ia merasa enggan, tetapi, setidaknya Ara harus memastikan keadaan Lava dengan mata kepalanya sendiri.

Begitu memasuki ruang UKS, pemandangan yang tersodor di hadapan Ara membuatnya sedikit terkejut. Di samping ranjang tempat Lava berbaring sudah ada seorang gadis yang menjaganya. Marinna. Gadis yang akhir-akhir ini sering terlihat dekat dengan Lava. Ia sedang menggenggam tangan Lava yang masih terlelap.

Ara memejamkan matanya sembari menarik napas. Sekedar mencoba menetralisir perasaan aneh yang berkecamuk di dadanya.

Ara merasa tak ada gunanya ia berada di sini. Ia sudah melihat kalau Lava baik-baik saja dan sudah ada seseorang yang menjaganya. Ia lalu berbalik arah ke pintu keluar hendak meninggalkan ruangan itu. Tetapi Luna berhasil menahan Ara.

"Dek, mending lo balik ke kelas. Sudah ada Ara di sini," ujar Luna pada Adik Kelas itu.

"Tapi Kak Lava masih belum sadar. Aku khawatir nanti Kak Lava kenapa-kenapa."

"Ara yang bakal jaga Lava. Lo udah gak dibutuhkan disini jadi mending balik."

Gadis itu terlihat ingin menolak, tetapi sepertinya ia tidak berani, "Iya Kak." Marinna lalu bangkit dan segera meninggalkan UKS.

ERROR : Love Or Lies [Revisi-Ongoing]Where stories live. Discover now