#27

3.6K 194 0
                                    


Siapkan jarimu untuk menekan 'bintang' ya reader

Semua uneg2 Hendra ada di mulmed. So... yang baper silahkan komentar.


Happy Reading



Terdengar suara nada dering handphone yang berdering. Mita yang baru selesai mandi karena baru pulang dari aktifitasnya langsung meraih benda pipih itu. Mita heran begitu tahu siapa yang menelpon di jam sembilan malam ini.

''Selamat malam Nyonya Alva Hendrawan!''

Di seberang sana Ira terkekeh mendengar Mita memanggilnya dengan sebutan itu.

''Kamu lupa ya kalo sekarang kamu udah nikah? Ngapain malam-malam kamu nelpon aku. Nggak di omelin sama Hendra?''

''Nggaklah! Masa nelpon temen sendiri di omelin.''

''Tapi kamu aneh, Ra. Menurut sumber yang aku percaya, pengantin baru tuh nggak mau kalau di ganggu apalagi mengganggu. Apalagi pas malam kan ada yang lebih penting dari yang lain.''

''Yee ... jadi aku ganggu kamu nih?''

''Mmm dikit sih!''

''Ya udah, aku langsung intinya aja deh. Gimana kamu sama Jojo?''

Mita mengernyit, ''Aku? Sama Jojo? Ngapain?''

''Kemaren kamu kan di tembak sama Jojo. Kamu gak mau nerima?''

Mita mendengus, ''Yaelah Ra, di kira nelpon mau ngobrolin apa. Udahlah nggak usah di pikirin. Paling Jojo cuma bercanda. Diakan orangnya nggak pernah serius!''

''Mita, aku ini temennya Jojo dari SMU. Jadi aku tau kapan Jojo bercanda kapan Jojo serius. Aku yakin, kemarin Jojo tuh serius bilang suka sama kamu.''

''Nggak mungkin, Ra. Aku gak yakin.''

''Terus kamu mau dia ngapain biar kamu yakin?''

Mita terdiam. Bingung harus menjawab apa.

''Udah ya, Ra. Biarin aja semuanya mengalir. Hati orang siapa yang tau kan? Kalau dia beneran suka sama aku dia bakal usaha kan? Dia pasti tau kalau aku bohong. Udah ya, Ra. Aku capek mau tidur.''

Mita kemudian memutus sambungan secara sepihak. Dia enggan meneruskan obrolan Ira tentang Jojo. Gadis itu masih belum paham dengan perasaan yang dia rasakan sekarang.

♡♡♡♡

Hati orang siapa yang tau kan?

Kalimat itu terus berputar di otak Ira. Entah kenapa kalimat itu di rasa menyindir, padahal sebenarnya kalimat itu bukan di tujukan untuknya.

Ira kembali mengingat apa saja yang dia lakukan selama seminggu ini. Gadis itu selalu pergi pagi sebelum Hendra bangun dan pulang jika sudah petang. Entah apa yang di pikirkan Ira saat ini, yang jelas Ira sedang berusaha menghindari Hendra.

Dan laki-laki itu? Dia tidak bertanya atau protes. Tidak ada obrolan walaupun mereka tinggal satu atap.  Mereka diam. Saling bergelut dengan perasaan masing-masing.

[2] After You're Gone [END]Where stories live. Discover now