#21

3.6K 185 1
                                    


Dari sekian banyak konflik yang semakin kacau, di sini lah awal dari kisah cinta mereka. Penasaran?

***

''Hendra lumpuh??"

"Iya. Hendra juga sudah meminta resign sehari sebelum kejadian itu. Tapi menurut Papa, kelumpuhan yang di alami Hendra bisa di sembuhkan walaupun dengan proses yang sangat lama.''

Anita sangat terkejut mendengar kabar dari Papanya. Perasaan menyesal datang lagi. Anita tidak menyangka kalau peluru itu membuat Hendra lumpuh.

"Lalu bagaimana dengan Anita, Pa? Kita tidak mungkin membiarkan Anita mengurus Hendra yang sudah lumpuh itu,'' kata Mamanya Anita.

''Papa sama Mama gak usah khawatir. Aku sama Hendra udah putus,'' ujar Anita lirih.

"Syukurlah kalau kalian sudah putus. Mama kan kasian sama kamu kalau seandainya kamu jadi istrinya Hendra."

"Mama gak perlu kasian sama aku. Sebenarnya ... aku pelakunya."

"APA?" kedua orang tua Anita kaget mendengar pengakuan anaknya.

"Jelaskan apa maksudnya?" desak papanya Anita.

"Aku pelakunya, Pa. Aku sakit hati karena Hendra memutuskan pertunangan ini secara sepihak. Makanya, malam itu aku datang ke acara itu bawa pistol. Tadinya aku mau menembak perempuan itu, tapi kenyataannya Hendra melindungi perempuan itu tepat saat pelurunya lepas."

''Ya ampun, Anita! Itu sama aja kamu melakukan percobaan pembunuhan. Untung Hendra cuma lumpuh. Kalau dia sampai mati apa kamu mau tanggung jawab? Kalau mau bertindak di pikir dulu!" maki Mamanya Anita.

"Bisa-bisanya kamu bertindak bodoh, Anita! Untung peluru itu tidak kena ke penonton yang ada di sana! Papa kecewa sama kamu!"

Anita tak bisa berbuat apapun selain diam. Ya. Kesalahannya kali ini memang sudah fatal. Anita bersedia menyerahkan diri jika polisi nanti menemukan jejaknya...

♡♡♡♡

Kini, Anto, Mayang, Marissa, dan Hasan sedang berada di luar kamar Hendra. Mereka berempat membahas tentang kejadian yang menimpa Hendra dan Ira. Anto sudah menyuruh polisi untuk mengungkap kejadian dan motif pelaku. Saat ini hanya barang pelaku saja yang di temukan.

"Bagaimana, Mas?"

"Polisi sudah menemukan pistol di tempat kejadian. Kira-kira jaraknya satu meter dari tempat Hendra dan Ira ambruk. Polisi menduga kejadian ini sudah di rencanakan oleh pelaku."

"Kalau kejadian ini di rencanakan, itu artinya pelaku itu berasal dari orang terdekat," kata Hasan.

"Maksud Pak Hasan ... musuh di balik selimut?" tanya Anto.

"Bisa saja iya. Mungkin dari rekan bisnis yang tidak suka atau iri dengan Pak Anto. Dan mereka ingin acara yang Pak Anto adakan jadi kacau."

"Tapi kenapa harus Hendra? Kalau mereka membenci saya, harusnya mereka mengincar saya bukan anak saya."

"Mungkin saja salah sasaran," kata Hasan memberi opsi lain. Anto mulai berpikir keras.

"Kalian tidak perlu mencari siapa pelakunya. Karena pelakunya sudah ada di sini."

Semuanya menoleh ke sumber suara. Di sana, ada Dokter Bambang bersama anaknya, Anita.

"Pak Bambang tahu siapa pelakunya?" tanya Mayang.

"Saya tahu. Dan pelakunya adalah anak saya sendiri."

[2] After You're Gone [END]Where stories live. Discover now