07. Hope

2.5K 417 305
                                    

-Andai waktu bisa berhenti sekali aja. Gue pengen terus bareng sama lo kayak gini. Memandangi wajah lo dari dekat.-KhansaD

🌹🌹

"BINA, LAMA LO DANDANNYA KAYAK EMAK-EMAK!" teriak Arzan yang udah nunggu gue disofa dan lagi menonton TV.

"Bodo amat!"

Akhirnya gue keluar, dan berusaha ngagetin Arzan. Gue berjalan mendekati Arzan yang duduk membelakangi gue.

"Aaaaa!" sumpah gue yang kaget. Arzan udah tau kalau gue mau ngerjahilin dia. Dia nyubit pipi gue, bikin gue jantungan.

"Ayo jalan," dia ngeliat gue dari atas sampai bawah. "Kok dandanannya gini sih?"

"Emang ada yang salah?"

"Kecantikan buat lo." Langsung aja gue cubit perut dia.

"Sialan lo Zan," dia mengaduh kesakitan. Haha rasakan itu. "Gue mah emang cantik dari sananya."

"Idih," dia langsung berjalan keluar apartemen. "Mau pakai mobil gue atau mobil lo?" tanya Arzan.

"Mobil lo aja." Akhirnya dia mengangguk. Arzan lagi ganteng banget sumpah.

Ganteng nggak? Nggak malu-maluin sih kalau dibawa jalan bareng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ganteng nggak? Nggak malu-maluin sih kalau dibawa jalan bareng. Pengen meluk rasanya*eh.

*****

"Idih nih bocah tidur." gak terlalu jelas gue ngedenger suara berat itu. Gue ngantuk, capek. Habis belanja banyak. Gue ngerasa badan gue digendong ala karung beras. Gue tetap memejamkan mata.

Bruk.

Gila ini anak, gue dilempar ke tempat tidur. "ARZAN! Sakit tau!"

"Lah, kirain gue, lo tidur."

"Gara-gara lo gue jadi bangun."

"Yaudah sini tidur bareng gue." Gue lempar bantal aja kalau dia lagi kayak gitu. "Udah sana balik ke apartemen lo sendiri. Gue mau ganti baju. Hush hush,"

"Bareng yuk?"

"Hah, bareng apaan?"

"Ganti baju."

Anjir ada kapak Thor nggak buat bunuh nih orang. "Besok sekolah. Sana pergi!"

"Iya. Yaudah bye. Kiss bye dulu dong, muah."

Gue hanya memasang wajah jijik dan akhirnya Arzan keluar dari apartemen gue. Dia udah balik lagi ke alamnya.

Saat selesai mandi gue ngecek ponsel yang banyak pesan masuk. Ternyata Alvaro semua isinya.

Varo: Lo kemana sih? Dari tadi gue telepon lo. Besok bareng lagi nggak berangkatnya?

Varo: Sab.

Dear Heartbeat [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang