"Kau pikir aku sedang bercanda, hah?"

So Hyun meregangkan tangannya. Malam sudah menunjukkan pukul 12.
Ia sudah berjanji pada Soojong dan Jungkook akan menemui mereka di kedai es krim 24 jam yang baru buka itu.

So Hyun berjalan sendiri sambil mengunyah permen karet stroberinya. Suasana malam itu begitu ramai. So Hyun melihat banyak remaja sepertinya yang berkeliaran bersama kekasih mereka.

Meski dalam hatinya mengumpat, namun So Hyun sebenarnya sangat iri melihat mereka. Ia mengandaikan dirinya berjalan-jalan bersama kekasihnya di tengah malam sambil memakan es krim dan bermain di taman. Sungguh momen yang sangat kekanakan. Tapi ia menginginkan hal itu.

So Hyun sampai di kedai es krim yang cukup besar itu. Ia melihat Soojong dan Jungkook yang sepertinya sedang membicarakan hal serius.

"Maaf aku terlambat." Ujar So Hyun sambil mengambil bangku disamping Jungkook.

"Tidak apa. Hari ini kau adalah klien kami," ucap Soojung, sembari menatap buku menu dihadapannya.

"Pesanlah. Kali ini aku yang bayar." Suara Jungkook tiba-tiba terdengar.

"Berarti aku harus memilih menu paling mahal," ujar Soojong sambil membuka buku menu bagian belakang. Jungkook terkekeh pelan.

"Jika kau mau jadi tukang cuci piring disini, silakan saja." Jungkook kemudian melayangkan smirk nya ke Soojong. Perempuan itu hanya bisa menatapnya kesal.

Kau kalah, Jung Soojong bodoh.

Setelah memesan menu, mereka kembali tenggelam dengan perbincangan yang tiada ujungnya.

"Dengar. Setelah ini, kita pergi ke rumah yang kau katakan. Lalu, selesai."

So Hyun terkejut. Ia pikir, Soojong serius ingin membantunya. "Serius?Kau tidak menunggunya sampai keluar?"

"Tidak baik jika gadis manis seperti kalian keluar tengah malam." Jungkook menimpali.

"Kalau begitu bagaimana kalian mengetahui dia itu siapa?" So Hyun semakin penasaran dengan keputusan aneh kedua sahabatnya.

Memang benar ia telah menceritakan semua rahasianya kepada kedua idiot itu di kantin, namun ia tidak menyangka solusinya sesimpel ini.

"Kami yang menyelidiki. Jadi kau tenang saja,"Soojong mulai memainkan sendok es krimnya.

"Baiklah. Ayo kita pergi."

Mereka bertiga berjalan beriringan. Udara tengah malam cukup membuat kedua sahabat So Hyun mengigil.


"So Hyun-ah, kau benar-benar aneh. Bisa-bisanya menyukai malam yang sedingin ini. Belum lagi jalanan semakin larut semakin sepi. Kau bodoh atau apa?" Soojong mulai kesal sambil memegang sikunya, kedinginan.

"Dua-duanya." Jawab So Hyun santai.

"Idiot."

"Kau."

"Aku cantik. Jadi aku tidak idiot."

"Aku pintar dan kau idiot. Itu yang benar."

Begitulah. Selama berjalan, Soojong dan So Hyun hanya asik berdebat tanpa memedulikan Jungkook yang sedari tadi diam saja.

Mereka memperdebatkan hal yang tidak penting. Idiot, dress yang cocok untuk tengah malam, senior yang tampan, sampai kucing hitam yang terlantar di koridor sekolah mereka.

"Junhoe sunbae?" Kedua manusia yang tadinya berdebat tiba-tiba terdiam.

"Itu." Ujar Jungkook sambil menunjuk segerombol pria yang tengah bercanda sambil berjalan di trotoar. Kira-kira mereka ada tujuh orang. So Hyun melihat Junhoe. Dengan celana pendek dan topi. Namun ia tidak melihat dengan jelas baju apa yang dikenakan Junhoe.

"Kau tidak menyapanya?" Tanya Soojong. So Hyun mulai tersadar dari pandangannya.

"Untuk apa?Kau mau aku dicap sebagai junior yang genit? Menyapa seniornya ditengah malam? Bahkan ketika bersama teman-temannya?" So Hyun mulai kesal.

"Tolong kalian jangan berdebat disini. Aku malu." Jungkook kemudian menarik kedua tangan sahabatnya itu.

Lima menit kemudian, mereka sampai.

"Ini rumahnya." Ujar So Hyun.

Raut wajah Soojong berubah perlahan-lahan. Seperti ada sesuatu yang mencurigakan dari rumah itu. Begitu pula dengan raut wajah Jungkook.

So Hyun tertegun.

"Kau tau yang kupikirkan, Kookie?"

Jungkook mengangguk menanggapi perkataan Soojong.

"Baiklah. Ayo pulang."

So Hyun semakin dibuat bingung. "Bisa kalian jelaskan padaku apa yang terjadi?" Tanyanya.

"Tidak. Ayo pulang. Mobilku ada di kedai es krim tadi." Ujar Jungkook.

"Hei. Ayolah. Hanya melihat itu sajakah? Lebih baik aku memberi alamatnya pada kalian," So Hyun mengejar kedua sahabatnya yang berjalan lebih dulu.

Mereka bertiga berjalan cepat. So Hyun yang masih mengikuti kedua sahabatnya dari belakang.

Sesampainya di depan kedai es krim, mereka bergegas masuk ke mobil Jungkook.

So Hyun duduk di belakang. Ia memilih untuk diam. Aneh rasanya diperlakukan seperti ini. Ketika kau memberitahu semua rahasia pada sahabatmu, namun ketika mereka memiliki rahasia, mereka memilih menutupinya darimu.

Little sh*t.

Cukup sekali ini saja So Hyun di perlakukan begini.

Ia kesal setengah mati.

Awas saja kalian, Jung Soojong & Jeon Jeongguk.

Midnight Admirer [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang