"lo pada ngeliat Elang gak?" tanya Zandar sambil celingak – celinguk melihat kesepenjuru kelas, pemuda itu bertanya pada teman satu kelasnya, ia barusaja bangun tidur karena kelas mereka memang sedang ada jam kosong, dan pemuda itu ebih memilih mengisinya dengan tidur.

"tadi ada temennya dateng" sahut Cassie dengan ekspresi datar gadis itu berjalan mendekati Zandar dengan tangan terlipat didepan dada "temen yang kelewat penting sampek gue ditinggal"

Mendengar ucapan Cassie Zandar langsung tersenyum sinis dan mendekatkan wajahnya kearah cassia "kasian deh yang cemburu" ejek Zandar pada Cassie lalu berjalan keluar dari kelas guna mencari Elang.

Setelah tidur entah kenapa bisa Zandar ingin mengisi perutnya, dan mungkin Elang bisa menemaninya makan, mengingat pemuda itu juga suka makan meskipun jarang sekali makan dikantin. Entahlah, meskipun Elang suka makan akan tetapi jikalau pemuda itu melihat perpustakaan ataupun lapangan bola ia akan langsung mendekatinya dan melupakan rencananya untuk makan.

Zandar langsung berjalan mendekati Elang saat ia melihat melihat pemuda itu, dan Elang tengah duduk berhadapan dengan seorang gadis yang duduk membelakangi Zandar, alis pemuda itu terangkat sebelah. Jadi dia yang membuat Cassie kesal tadi karena dengan mudahnya merebut atensi Elang dari gadis itu.

"Hey" panggil Hani pada Elang, tapi sama sekali tidak disahuti oleh pemuda yang sibuk makan itu.

"Lang! Zandar itu orangnya gimana sih? Sampe kayak dimusuhi semua orang gitu?" tanya gadis itu to the point sambil menopang dagunya.

Mendengar akan pertanyaan itu membuat Zandar tanpa sadar mengepalkan tangannya karena kesal. Dari suaranya Zandar tau kalau gadis itu adalah Hani dan merupakan teman sekelas alvin. Beberapa hari yang lalau Zandar sempat berbicara dengan gadis itu, dan yang membuat Zandar semakin kesal adalah karena ia mengira gadis itu tidak memiliki minat untuk membicarakan orang lain.

'semua perempun itu sama! Suka ngegosip!' omel pemuda itu didalam hati.

"Ya enggak gimana - gimana sih, Zandar itu cuman baik aja kesemua cewek Han" sahut Elang sambil mengangkat wajahnya dan menatap Hani, pemuda itu langsung menyadari keberadaan Zandar yang memang berada dibelakang gadis itu.

Hani sendiri sudah larut dalam pikirannya, gadis itu mulai sibuk berpikir dan mencoba mencari kesimpulan dari ucapan pemuda itu.

Dan dari ucapan Elang sudah dapat disimpulkan bahwa kebanyakan gadis salah paham akan kebaikan Zandar.

'Jadi ini hanya tentang kesalah pahaman' ucap Hani didalam hati. Gadis itu terdiam untuk sesaat membuat Zandar mengerinyitkan dahinya kebingungan.

Elang tersenyum sinis kearah Zandar dan menatap Hani "Gak nanya lagi lo?" Tanya Elang karena Hani terdiam untuk waktu yang sedikit lama, nampaknya gadis itu bahkan sempat melamun.

Zandar nyaris saja berdecih dengan keras jika ia tidak melihat gadis yang tengah membelakanginya itu menggeleng mantap.

"Emang satu pertanyaan cukup" ucap Zandar dengan nada terkesan dingin sekaligus datar membuat Hani berbalik berbalik dan melihat kearah tempat dimana Zandar berdiri.

Gadis itu membulatkan matanya karena terkejut saat melihat seorang Zandarreza Revarian tengah meantapnya dengan ekspresi datar. Sedetik setelahnya Hani langsung berbalik menghadap Elang dan melotot kearah pemuda yang sibuk memakan bekal makan siang yang ia bawa.

Entah Hani ingin menyumpah atau apa, tapi gadis itu kelewat kesal dengan Elang yang nampaknya tidak terpengaruh dengan kedatangan, apalagi saat ini Hani belum menyentuh kotak makan siangnya sama sekali. Hani semakin tegang ketika Zandar mengambil kotak makan siangnya.

INTROVERTWhere stories live. Discover now