Rakha : berantem mulu, ngasih undangannya kapan?

Tawa kecil Hani terdengar dengan samar saat gadis itu mulai membayangkan betapa kesalnya Sofia saat gadis itu membaca sindiran dari Rakha.

Rega : bener tuh rak

Sofia : asem bener ini dua R

Heera : kalo gak penting jangan perang! Gue puyeng denger notif gegara lo pada

Rega : galak bener ini mak lampir satu! Kalo gak suka ya keluar dari group.

Senyum Hani terkembang tipis karena ia merasa bingung dengan sikap Rega, yang entah sedang mengejek atau menyindir heera.

Eca : eh sof, masih pengen denger gosip hari ini gak?

Eca yang baru masuk kedalam obrolan seperti tidak memperdulikan pertengkaran orang – orang yang sejak tadi berbalas – balasan. Ada rasa penasaran yang bergemericik ketika Hani melihat pesan Eca, ia ingin tau apa yang akan terjadi setelahnya.

Sofia : ya masih ca

Eca : cuss chat pribadi aja elo sama gue.

Rakha : disini aja kali! Gue juga pengen tau versi cewekya.

Hani tanpa sadar menautkan alisnya saat membaca apa yang ditulis oleh Rakha.

Versi perempuan?

Entah kenapa dan dibagian mana, perut Hani terasa tergelitik karena pesan pemuda itu.

Eca : lebay lo rak! Orang elo yang pertama ngerti ini masalah

Rega : baru nyadar lo ca kalo Rakha itu lebay pake be ge te

Rakha : apa salah gue sama elo bro! Kok kali ini gue yang kena bully.

Tawa kecil Hani timbil, gadis itu jadi mengingat mahluk yang mengisi kelasnya dimana mereka semua sangat suka saling membully, siapapun bisa jadi korban ataupun pelaku, dan yang harus diingat adalah mereka semua bercanda, tidak ada satupun dari mereka yang benar – benar menjelek – jelekkan satu sama lain.

Sofia : kalian tuh ya baru aja gue gak online di group gak sampek tiga puluh detik pembahasan udah bergeser aja.

Jujur Hani tak merasa yakin kalau teman – temannya akan au mengembalikan topik seperti yang diminta oleh Sofia.

Jeva : lebay lo

Sofia : vada kelaut sono

Perro : perang apaan ? gue ikut

Eca : balik ketopik awal ! gue penasaran kenapa yang berantem itu Zandar dan yang pernah bonyok itu juga Zandar

Mata Hani mengerjap pelan dan sedetik setelahnya alis Hani terangkat, jika boleh jujur Hanipun juga merasa penasaran, meskipun ia hanya sekedar mengenal seorang Zandar, berbicarapun kelewat seadanya karena jika mereka bertemu mereka hannya akan membicarakan tentang dimana Alvin atau apa Alvin ada didalam kelas, tapi Hani benar – benar penasaran dengan apa yang tengah terjadi.

Sofia : gue kira elo tau ca

Eca : kalo masalah yang awalnya siapa yang berantem sama siapa gue tau sof! Tapi alasan dibalik itu? Ya enggak lah

Inilah yang Hani benci dan sesuatu bernama gosip, pangkal dan ujungnya tidak bisa diketahui, dan akan semakin panjang dan berkembang dari mulut kemulut.

Rega : kalo Zandar dibilang beruntung mungkin enggak juga sih! Tapi bisa dibilang Zandar itu pinter ngehindarin masalah.

Tangan Hani tiba – tiba terasa gatal saat ia membaca pesan Rega yang jujur tidak memuaskan rasa ingin tahunya dan malah membuatnya semakin ingin bertanya agar mendapat penjelasan yang lebih jelas lagi.

Perro : ooh ngebicarain si anak hilang, gue off aja kali yee udah tau semuanya sih.

Iva : anak hilang ? mang Zandar kemana ?

Hani kembali tersenyum saat ia melihat Iva menyuarakan pertanyaan yang bergema dikepalanya.

Rakha : nongol juga nih ratu gosip yang satunya

Rakha mulai menyindir Iva, membuat Hani teringat akan sikap mereka yang terlihat tak pernah bersahabat meskipun mereka adalah tetangga. Iva bahkan nyaris tak pernah mau berbicara pada Rakha jika untuk sekedar berbasa – basi. Meskipun terkadang mereka terlihat bersama – sama ataupun akrab itu hanya terjadi jika keadaan menguntungkan Iva.

Sofia : back to topic! Rega next!

Hani mulai membayangkan bagaimana konyolnya Sofia saat gadis itu berteriak next dengan penuh semangat.

Rega : iya tuan putri calon ratu gosip

Rega : jadi Zandar itu gak kenapa – napa gegara doi gak pernah kepancing sama sulutan dari orang yang nyoba nyulut amarah dia, dan sekali dia buka mulut malah lawannya yang jadi berantem satu – sama lain.

Mata Hani mengerjap pelan saat ia membaca pejelasan Rega yang terasa aneh untuknya.

Rega : cara pikir Zandar itu simpel tapi tepat sasaran

Eca : gak jelas banger si re?

Rega : stop call me re

Rega : lo minta gue jelasin kan? Ini cara gue ngejelasin

Eca : asem gue ditipu sama si Rega! Penipuan ! penipuannnnn

Eca dan Rega mulai berperang dengan tidak jelasnya.

Rakha : Rega bukan penipu elonya aja yang baperan

Iva : trus elo ngerasa di php Rega, haha lucu ca lucu -_-

Sofia : fix gue udah pusing sama ini topik! Ada yang liat Hani gak?

Alis Hani kembali terangkat untuk kesekian kalinya saat ia tau bahwa Sofia mencarinya.

Eca : enak bener lo pada mojokin gue

Eca : emang gak ada dikelas itu anak

Jeva : ada perlu apa elo sama itu anak

Sofia : KEPO

Alvin : woy bubar! Hape gue bisa rusak gegara lo pada

Alvin masuk kedalam obrolan group dengan emosi yang nampaknya masih sangat tidak stabil, pemuda itu nampak sangat siap untuk mengomeli siapapun yang masih aktif didalam group.

Sofia : GALAK BENER

Iva : Bos Alvin udah keluar dari sarang

Eca : Alvin nyelebin

Rakha : turutin aja apa yang bos minta

Rega : nanti lo pada dicekik hahaha

Alvin : GUE BILANG KAN BUBAR! KOK HAPE GUE MASIH ADA KEDATANGAN NOTIF

Tawa Hani meledak, meskipun tak terdengar dengan kencang tapi entah kenapa melihat pesan Alvin yang sedang marah – marah terasa lucu untuknya. Hani memang selalu membaca percakapan teman – temannya, tapi gadis itu bahkan tidak pernah mengirim satu pesanpun pada mereka, Hani hanya membacanya. Ketika ia merasa urusannya sudah selesai Hani mematikan ponselnya dan memasukkannya kedalam saku rok.

"gue gak tau kalo sekarang gue jadi bahan gosip"

Zandar berucap tepat disamping telinga Hani, karena Hani yang memegang ponselnya cukup jauh dari wajahnya, Zandar dapat membaca pesan – pesan yang juga gadis itu baca, dengan cepat Hani bangun dan menunjuk kearah wajah Zandar.

"lo" Hani nampak sangat terkejut dengan keberadaan Zandar gadis itu bahkan meunjuk tepat earah wajah Zandar "sejak kapan lo?"

Zandar berdiri dan memperlihatkan senyum sinis yang menghiasi wajahnya. "gue terkenal banget ya dikelas elo sampe jadi bahan gosip" itu ucapan terakhir Zandar sebelum ia pergi meninggalkan Hani.

INTROVERTWhere stories live. Discover now