enam belas

2.6K 424 22
                                    

tania

zayn added you by LINE ID.

wah mimpi apa gue di add sama cogan sekolah. kayaknya rame nih kalau gue pake zayn buat bales dendam ke calum. he he

zayn: hai

asique doi langsung ngechat

tania: eh kak zayn?
tania: udah aku add back kok kak haha

zayn: peka ya

gue udah bosen denger kata-kata cowok yang abis ngeadd ceweknya terus bilang 'add back ya'. congek taugak

tania: hihi

zayn: masih di sekolah?

tania: iya nih, hujan
tania: kak mike juga ninggalin

dia mau jemput gue gak ya? lagian calum sok pura-pura sibuk. males gue.

'maaf taniaaaa aku ada kelas lagi'
'iya janji janji besok aku jemput'
'sekarang kamu pake gojek aja aku pesenin ya'

wes karepmu, mas (re: terserah kamu, mas). tapi dodolnya gue malah bilang 'gue mau naik becak aja'. terus doi percaya dan dia gak jadi mesenin gue gojek. bang?sat.

"yuk, pulang" gue mendongkak ketika mendengar suara laki-laki.

"CALUM DEMI APA?!"

gue kaget setengah mati ketika ngeliat calum yang berdiri di hadapan gue, tangannya menjingjing sebuah payung dan badannya yang agak basah. calum tersenyum lalu melepas jaketnya, "kebiasaan suka gak pake jaket" katanya sambil menyerahkan jaketnya

"kok jadi jemput aku? bukannya hobi kamu yang sekarang pura-pura sibuk ya?"

calum memakaikan gue jaketnya, "bagus aku jemput". dia membuka payung yang tadi dijinjingnya. "ini aja udah buru-buru biar aku gak telat masuk kelas selanjutnya"

gue tersenyum lalu menggandeng lengan calum.

"eh tumben manja" katanya ketika menyadari gue yang menggandeng tangannya duluan.

-

"calummmm laper" rengek gue, ini sebabnya kalau kalian ngasih makan siang kalian ke sahabat. iya, lauren malak makan siang gue dan alhasil gue gak makan.

calum melirik sebentar ke arah gue lalu menengok ke belakang, mengambil sebuah kotak makan lalu menyerahkannya ke gue.

gue pun mengambilnya dengan semangat lalu membuka kotak makan itu. lumayan, gue dapet siomay gratis.

disaat gue lagi membulak balikkan kotak makan tersebut. mata gue menangkap sesuatu yang nggak mengenakkan. gue mengerjapkan mata gue beberapa kali dan sadar itu adalah sebuah label nama.

bertuliskan : jenny phips.

jadi?

ini maksudnya apa

calum yang sengaja enggak makan makanan dari jenny atau mereka yang sengaja mau ngeracunin gue pake sianida yang dimasukin ke dalam siomay?

"cal" calum membalas ucapan gue dengan deheman, "ini punya siapa?"

"punya aku. kenapa emang?"

dasar tukang ngibul.

"nggak sih mastiin aja. soalnya di kotak makannya namanya jenny. bukan calum. atau kamu ganti nama ya?"

skakmat, calum!

dan sekarang dia diem nggak nanggepin ucapan gue tadi. guenya juga lebih milih diem daripada kita harus berantem di mobil dan berakhir dengan calum nubruk tiang listrik. itu nggak oke banget.

"belajar yang bener ya" kata calum disaat dia ngeberhentiin mobilnya didepan rumah gue. gue menaruh kotak makan yang gue pegang di jok belakang lalu tersenyum ke arah calum.

gue melangkahkan kaki gue keluar dan melambaikan tangan gue. "jangan macem-macem". calum menganggukkan kepalanya.

gue masuk ke dalam ketika mobil calum meninggalkan pekarangan rumah gue. gue melihat beberapa notif dari LINE.

zayn: ternyata dijemput pacarnya

gue menepuk dahi gue ketika sadar kalau zayn juga dateng ke sekolah.

lucas roberto is calling you

ngapain lagi nih nelepon gue. "napa, luke?"

"gue mau main. buka pintunya"

gue segera menengok ke bawah dari jendela kamar gue dan mendapati luke yang sedang menjinjing sebuah plastik mcd. "cepetan sebelum big mac nya dingin"

dan gue langsung berlari kebawah. gue membukakan pintu. dan dasarnya gatau malu, luke langsung nyelonong gitu aja masuk ke dalam rumah gue

"eh kak mike gak ada?" tanya luke, gue pun mengambil alih plastik yang tadi dipegang oleh luke

"gak." gue mengeluarkan sebuah big mac yang gue idam-idamkan dari kantung kresek itu. "jangan jangan lu suka lagi sama kakak gue!"

luke langsung tersedak big mac yang lagi dikunyahnya tadi. "ngaco mulu pikirannya" sentaknya.

gue pun tertawa dan melanjutkan acara makan gue. gue gak bisa diganggu kalau lagi makan he he

"eh tania". panggil luke. gue melipat kertas yang dipakai untuk bungkus big mac lalu membuangnya di tong sampah, "kenapa?"

"lu sama calum gimana?"

gue menghembuskan nafas gue, "ya gitu deh. gue gak mau udahan sama dia"

luke mengerutkan dahinya. "jadi lu mau pertahanin dia?"

gue menganggukkan kepala gue, siapa tau dia berubah kan? jadi gue mending lanjutin ini aja. "tapi gue tetep mau ngelakuin bales dendam gue"

luke mengangkat bahunya lalu melangkah ke arah ruang tengah

-

sekarang udah hampir tengah malem dan sedari tadi lampu kamar calum masih gelap. yang gue tau, calum gak suka lampu kamarnya dimatiin

gue mengetuk ngetukkan jari gue pada meja belajar gue. gue sontak menoleh ketika lampu kamar calum menyala,

gue bakalan cabut kata-kata gue mau pertahanin hubungan ini ketika mata gue lagi-lagi menangkap hal yang seharusnya nggak gue liat.

iya

calum ngebawa jenny ke kamernya dan gue gamau tau apa yang jadi seterusnya

mau jadi hood junior kek apa kek. terserah, gue langsung keluar dari kamar gue dan mengetuk pintu kamar kak mike

dia keluar dengan mukanya yang udah setengah beler, lalu membelakkan matanya ketika melihat gue yang lagi nangis sesegukkan.

"tania lu kenapa?!" mike langsung memeluk gue dan membawa gue ke dalam kamarnya, menutup pintu kamarnya

gue masih sesegukkan dan gak mau bilang ini karena calum. "gue gak berani tidur di kamar sendirian"

mike menatap gue heran. "sejak kapan?"

gue menginjak kaki michael lalu membaringkan tubuh gue diatas kasurnya. "pokoknya hari ini gue tidur sama lu"

-

PAKABAR

chatous • cth ✔️Where stories live. Discover now