Hani tidak tau sesabar apa seorang Zandar.
Tapi yang Hani tau, pemuda itu mengajarinya cara membuat bangau kertas dengan sangat telaten, hingga gadis itu bisa membuatnya.
Dan yang Hani tau, ini adalah kali pertama ia berinteraksi dengan Zandar.
....
Hani menekuni kertas origaminya dengan sabar untuk berlatih karena Zandar memang menyarankannya untuk sering berlatih. Tiba – tiba Iva yang duduk disampingnya dan tadinya hanya memperhatikan ponsel miliknya tertarik dengan kegiatan Hani, gads itu merebut kertas origami yang belum selesai itu dari Hani.
"elo uda bisa bikin? Gue kira elo udah nyerah Han" gumam Iva sambil memperhatikan kertas yang Hani pegang.
"ya nyaris" jawab Hani sambil mengambil kertas origami yang baru, mengambil apa yang direbut Iva darinya hanya akan menimbulkan adu mulut dan saling sindir.
Hani ingin terus berlatih karena ia tidak ingin ilmu yang Zandar berikan hilang begitu saja karena Hani tidak berlatih membuatnya.
"eh eh eh Va" teriak Eca sambil menggebrak meja Hani dan Iva, bagi Hani itu adalah hal biasa jadi tidak akan ada gunanya jika dirinya marah – marah.
Sejak dulu mereka adalah pasangan menggosip, dan kenapa mereka tidak duduk satu meja, itu karena wali kelas mereka sudah gerah dengan guru – guru yang protes karena Eca dan Iva yang terus berbicara tanpa mengenal waktu, hingga berakhirlah Iva duduk bersama Hani.
"kemarin si Zack sama Roy itu sebenarnya gak berantem" Eca memulai topik pembicaraannya.
"lha orang sama – sama boyok gitu"
Alis Hani terangkat sebelah saat mendengar ucapan Iva, membuat Hani kembali teringat dengan Roy yang tinggal tak jauh dari rumahnya, dan benar jikalau wajah pemuda itu penuh dengan luka lebam.
"dengerin dulu kali Va" sahut Eca dengan nada kesal. Mungkin karena Iva yang langsung memotong ucapannya. Hani tersenyum tipis karena ia juga mengira eca sudah selesai bicara.
"lo mau duduk?" gumam Hani pelan sambil berdiri ketika ia melihat Eca menyeret kursi milik siswi lain.
Sudah pasti akan jadi acara gosip yang panjang kalau eca sampai menyeret kursi untuk duduk.
"yaelah Han, sekali – kali ikutan ngegosip bareng kita" Iva menyahut dengan gemas karena Hani emang tidak pernah berminat ikut – ikutan acara gosipnya bersama Eca. Gadis itu bahkan menggembungkan pipinya, tapi sama sekali tidak Hani perdulikan karena gadis itu memilih mengulang bagaimana caranya membuat bangau kertas.
"lanjutin yang tadi aja deh Ca" Iva nampaknya sudah menyerah dengan acara mengajak Hani bergosip. Dan sudah pasti setelahnya akan dimulai acara gosip.
"sebenernya Zack sama Roy itu berantemnya sama Zandar, tapi entah kenapa yang adu tonjokan malah Zack sama Roy itu sendiri" Eca menopang dagunya karena merasa kebingungan dengan ucapannya sendiri.
Mendengar nama Zandar disebut, Hani langsung mengalihkan atensinya kearah Eca, entah kenapa saat mendengar nama pemuda itu disebut Hani menjadi tertarik untuk mendengarnya.
"maksud elo?" tanya Hani penasaran.
Tapi yang Hani dapat hanyalah ekspresi terkejut Iva dan Eca, bukan penjelasan ataupun kejelasan dari gosip tidak bermutu yang ingin Hani dengar dari mulut salah satu dari mereka berdua.
Sebelum Eca dan Iva memberi penjelasan, atensi semua orang teralihkan pada Alvin yang berjalan dengan langkah cepat menuju keluar kelas, tapi dihalangi oleh Rakha.
"Alvin!" teriak seisi kelas saat entah bagaimana caranya pemuda itu lolos dari Rakha yang tadinya sempat bisa menahannya.
Kelas menjadi riuh saat siswa lainnya berlari menyusul Alvin.
"Alvin kenapa?" tanya Iva saat gadis itu sudah berhasil menghentikan langkah Joe yang akan mengejar Alvin dengan paksa.
"Alvin cuman gerah gegara Zandar dicegat Zack secara berkelompok" ucap Joe pada Iva, meskipun atensi pemuda itu terus terarahkan pada jendela kelas mereka.
Joe mengumpat pelan saat ada banyak siswa lain yang berlari kearah lapangan "bodoh. Kok bisa mikir buat ngeRoyok Zandar sih"
Itu ucapan terakhir yang dapat Hani dengar, karena Joe sudah berlari keluar kelas.
Hani meremas remas burung bangau yang sudah dapat ia pastikan tidak berbentuk lagi tanpa melihatnya sedikitpun. Entah kenapa ia tiba – tiba menjadi khawatir terhadap Zandar yang bahkan tidak ia kenal dengan baik.
Hingga Hani menyadari bahwa ia berada ditengah keramaian dan menyadari sesuatu.
Ia berjalan menuju keramaian dan bahkan itu tanpa ia sadari?.
Tiba – tiba telinga Hani terasa pengang saat mendengar banyak suara disekitarnya. Dengan cepat Hani berbalik dan berlari kedalam kelas.
Saat ia sampai, kelas sudah suyi dan Hani bejalan menuju mejanya, ia mengambil burung bangau yang tergeletak disisi meja Iva, Hani menyelesaikannya dan menatapnya seakan ia adalah makhluk hidup.
"lo tau apa yang udah terjadi?" tanya Hani pada burung bangau itu.
Tentu tidak ada jawaban karena Hani bicara pada bangau kertas dan itu kelewat konyol.
"Haniah safronerra udah gila rupanya" ucap seseorang disertai toyoran dikepala Hani.
Dan Hani tau siapa pelakunya. Siapa lagi kalau bukan Elang, karena hanya Elang yang berbicara dengan kekehan sambil menoyor kepala Hani. "serah dah" gumam Hani sambil berjalan meninggalkan Elang, untuk sekarang ia tidak berminat berdebat dengan siapapun termasuk Elang.
Lebih baik ia pergi meskipun ia tidak tau harus kemana
د
KAMU SEDANG MEMBACA
INTROVERT
Teen Fiction#16 in introvert #19/01/2019 #18 in Introvert #06/06/2019 Credits Beautiful pic from Anna Abola Art -when a introvert girl fall in love- -a same love that's will changing her self and it started when she's get a papercranes - by '22yuniyu' ...
Chapter 1
Mulai dari awal
