Satu

8.4K 737 141
                                    

Seorang gadis berumur 13 tahun sedang memandang langit-langit putih yang berada di atas kepalanya, tubuh yang terbaring dengan wajah yang memuakkan.

"Bosan sekali, harus sampai kapan aku diam di rumah sakit ini? Dan lagi, aku tak paham dengan adzab yang sedang menimpaku." Ucap Shiina, ia amat tak mengerti dengan situasinya kini.

Perlahan senyuman jahil mengembang di raut wajahnya.

"Meski begitu.." bisiknya.

Kemudian melompat dari ranjangnya, berlari keluar, dan bercermin di jendela besar yang berada tak jauh dari ruangan rawatnya.

"Aku jadi cantiiiik! Huaaah!" Jerit Shiina melihat sosok dirinya yang terpantul dari dalam jendela kaca.

Sosok dirinya dulu yang berrambut biru sebahu, bola mata hitam, kulit kuning langsat, berkaca mata, kini berubah menjadi 180°.

Ya, lihat saja!

Kini dirinya memiliki kulit yang putih bersih, mata hitamnya menjadi mata biru tua yang elegant, rambut sebahu yang memiliki warna gelap miliknya pun berubah menjadi panjang dan berwarna merah menyala.
Matanya normal, tak perlu memakai spion lagi. Poni yang merahnya pun terhampar, menutupi keningnya yang putih.

Aku udah kayak Uzumaki Kushiina persi lebih cantiknya deh. Ihihi. Shiina terkekeh-kekeh dalam hatinya.

"Shiinaa!!" Teriak seseorang, teriakan dari seseorang yang Shiina kenal.

"Oh, Naruto!" Shiina melambaikan kedua tangannya.

Naruto tengah berlari kecil kearah Shiina.

"Duh, kau ini. Ku cari-cari dari tadi, tahu." Ucap Naruto sesampainya di tempat Shiina berada.

"Ehehe, udara segar kau tahu.. udara segar," ucap Shiina cengengesan.

Naruto menghela nafas berat.

Shiina memperhatikan penampilan Naruto dari atas sampai bawah.

Naruto yang tampak seumuran dengan dirinya, memakai celana serta jaket berwarna orange, dan melekat di keningnya, ikat kepala yang berlambangkan desa konoha.

Aku masuk ke dunia Naruto dari awal banget, ya.

"Eh," Shiina mendapatkan sesuatu yang aneh dari penampilan Naruto.

Naruto mengangkat alis kanannya, sebagai respon dari wajah Shiina yang setengah kaget memandangi dirinya.

"Naruto, kenapa hari ini kau memakai ikat kepala? Kemarin bukannya kau masih memakai kaca mata yang hijau yang melingkar di kepalamu?" Tanya Shiina.

"Oh, ini." Naruto tersenyum sembari memegang ikat kepalanya. "Aku baru mendapatkannya dari Iruka-sensei!" Terusnya semangat.

Mata Shiina membulat, terkaget sesaat.

"Kau tahu tidak? Orang-orang di Akademi sudah mendapatkannya lebih dulu, hanya aku yang tidak lulus." Naruto mulai bercerita. "Dan Mizuki-sensei bilang aku dapat mendapatkan..." Naruto mulai menceritakan hal yang telah terjadi padanya semalam bersama Mizuki dan Iruka, gurunya di Akademi.

Shiina mendengarkan setiap untaian kata yang keluar dari mulut Naruto yang kini sedang berseri.

"Dan saat membuka mata, ikat kepala ini sudah dipasangkan oleh Iruka-sensei, ahaha! Tadi kami merayakan kelulusan ku dengan ramen!"

"Dan.." tangan Naruto terjatuh, keduanya mengepal, ekspresi wajahnya berubah.

"Aku baru tahu, aku ini seorang monster rubah." Terusnya dengan wajah kesedihan, wajah yang tak menduga bahwa inilah kenyataannya.

Naruto no Imouto (Discontinued)Where stories live. Discover now