BAB II : Bagian V

16.8K 1.2K 31
                                    

***

( Gamalegio Nathan )

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

( Gamalegio Nathan )

Ou membuka kamarnya dan menghela napas lega. Setidaknya dia bisa beristirahat sekarang. Ia menatap ke sekeliling namun tidak menemukan boneka cantiknya di mana pun. Ou bertanya pada salah satu pelayan terdekat. Dengan takut-takut pelayan itu menunjuk ke arah taman belakang istana. Ou langsung melangkah menuju taman.

Kastel Zigg mempunyai delapan lantai dengan kegunaan yang berbeda-beda. Satu lantai di bawah tanah dan tujuh lantai yang menjulang membentuk Kastel Zigg yang megah. Lantai bawah tanah digunakan untuk penyimpanan persenjataan dan cadangan makanan. Lantai satu untuk ruang takhta, di sini juga terdapat taman yang luas dan megah yang mengitari kastel. Lantai dua untuk acara khusus, misal pertemuan atau pesta. Lantai tiga untuk untuk kediaman kerabat raja.

Lantai empat untuk selir raja. Lantai lima untuk kediaman keluarga raja. Lantai enam untuk ruang kerja raja dan ruang pertemuan khusus. Dan lantai paling atas, perpustakaan dan taman dalam.

Sedangkan dapur dan tempat penting lain, selalu tersedia di setiap lantai, kecuali lantai dasar dan lantai tujuh.
Karena Ningyou sekamar dengan Ou, dia menempati lantai lima yang digunakan sebagai kediaman keluarga raja. Walaupun sebenarnya terlarang, tapi bukan Ou namanya kalau dia tidak melanggar peraturan kerajaan.

Kembali pada Ou yang berjalan tergesa menuju taman belakang kastel. Pria bersurai pirang itu menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari di mana gerangan boneka cantiknya berada. Tak lama kemudian, ia melihat sekelebat surai perak boneka tercintanya. Ou tersenyum, melangkah mendekat. Terlihat Ningyou yang sedang duduk dengan bunga mawar cantik yang ada di tangannya.

"Ningyou." Suara Ou membuat Ningyou tersentak. Menoleh ke belakang, manik perak Ningyou mengerjap ketika menemukan sosok pria bersurai pirang yang berdiri dengan senyum mengembang.

"Sedang apa kau?" Ou bertanya sembari duduk di samping Ningyou. Manik ruby-nya yang tajam menatap manik perak yang menyiratkan kecanggungan.

"Sa-saya hanya ingin melihat bunga-bunga yang bermekaran." Ningyou menjawab dengan wajah merona. Entah mengapa ia enggan untuk menatap manik  ruby milik Ou yang penuh dengan pesona.

Sementara Ou hanya mengangguk paham, namun apa yang ia lakukan setelahnya langsung membuat Ningyou melebarkan mata dengan jantung yang berdegup kencang. Ou merebahkan diri dengan posisi kepala yang ada di pangkuan Ningyou. Ningyou membeku, tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Di sisi lain, Ou menutup matanya seakan menikmati posisinya sekarang.

"Biarkan aku beristirahat, Ningyou." Bisikan Ou membuyarkan pikiran Ningyou. Boneka cantik itu menatap wajah Ou yang terlihat polos kala manik tajam itu tertutup. Senyum simpul mengembang di bibir Ningyou. Perlahan, tangan rapuhnya bergerak, membelai surai pirang Ou yang menari karena embusan angin.

Dalam keheningan, di antara bunga-bunga yang bermekaran, perasaan hangat menjalar memenuhi rongga dada. Ningyou, dengan segala curahan kasihnya, juga Ou sang pangeran yang merana. Keduanya dipertemukan karena takdir yang telah menuliskan kisah hidup mereka.

✔️ My King : Flower of Arahasis [ TAMAT ]Where stories live. Discover now