BAB II : Bagian II

21.5K 1.3K 55
                                    

***

( Rhy Annia Lexcia Morrow )

Ουπς! Αυτή η εικόνα δεν ακολουθεί τους κανόνες περιεχομένου. Για να συνεχίσεις με την δημοσίευση, παρακαλώ αφαίρεσε την ή ανέβασε διαφορετική εικόνα.

( Rhy Annia Lexcia Morrow )

Entah memang cuaca begitu panas, atau ini dikarenakan perjalanan mereka telah mendekati negara yang diberkati oleh Dewa Shams, sang dewa matahari yang selalu menyinari tanah Urca. Urca memang negara yang makmur, dengan tanah subur dan letak strategis. Apalagi banyak sumber air berupa danau dan sungai di Urca. Walaupun tidak sebesar Knightalia, atau negara tetangga lain, Urca mampu menduduki peringkat atas negara terkaya.

Selain kondisi geografis yang mendukung, ternyata, Urca mempunyai satu lagi keunikan dan keajaiban yang tak dimiliki oleh negara lain: sihir. Sebagian besar kegiatan di Urca dibantu sihir. Semua orang di Urca diwajibkan mempelajari sihir, entah itu rakyat biasa atau bangsawan. Hanya saja tingkatan pembelajaran mereka berbeda, untuk rakyat biasa hanya boleh mempelajari dasar sihir yang digunakan sehari-hari.

Bangsawan dan kesatria, diwajibkan mempelajari sihir pertempuran.
Semakin tinggi kedudukan mereka, maka semakin hebat dan sulit pula tingkat sihir yang harus dipelajari. Semua alat pemerintah berupa alat komunikasi dan transportasi dibantu sihir, teleport maupun telepati. Jika dinalar, semuanya tidak masuk akal, karena mereka memerlukan vrana, sebuah energi spiritual dari benda maupun makhluk hidup untuk menggunakan sihir. Lalu, dari manakah mereka mendapatkan vrana? Semua benda mati maupun hidup di Urca, mempunyai vrana abadi. Bahkan batu dan tanah di Urca mempunyai vrana. Dari situlah awal mula rahasia kemajuan Urca. Urca, negeri yang diberkati oleh dewa.

"Hmmh, tetap saja Knightalia yang nomor satu." Ratu Annia mendengus kesal ketika tunangannya menceritakan keadaan di Urca. Namun memang benar, Urca sejatinya adalah negeri sihir, bertolak belakang dengan Knightalia yang merupakan negeri militer.

"Haha, aku bukannya menjelek-jelekkan Knightalia dan melebih-lebihkan Urca. Tapi itu kenyataannya, semua negara mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, bukan?" Gama terkekeh ketika melihat Ratu Annia mengerucutkan bibir, tidak suka. Tentu saja, karena dia adalah ratu Knightalia, dia tidak mau mendengar tunangannya memuji negara lain.

"Ngomong-ngomong, Gama. Apa kau pernah bertemu dengan calon raja Urca itu?" Ratu Annia melemparkan pandangan penuh rasa penasaran kepada tunangannya.

Gama tersenyum manis sembari membelai rambut blonde pucat sang ratu dengan lembut. "Tentu, dia sangat terkenal di Organisasi Internasional. Dia merupakam salah satu sinner."

"Sinner?"

"Pengguna sihir terlarang." Gama menyedekapkan tangan di depan dada yang berbalut pakaian militer. Ia terlihat gagah. Tapi tidak akan ada yang berani meliriknya, mengapa? Karena itu akan membuat sang ratu murka.

✔️ My King : Flower of Arahasis [ TAMAT ]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα