Talk

416 16 0
                                    

Masih dengan kabar putusnya Galaksi dan Wedka, hari-hariku terasa lebih ringan dan hangat sekarang. Sekarang fokusku adalah untuk mengejar nilai UTS dan Galaksi yang sudah kosong. Tidak, bukan berarti aku ingin jadian atau apanyalah secepatnya. Tapi setidaknya, kini berbicara dan dekat dengannya bukan suatu hal yang dilarang oleh siapa pun, dan dengan senang hati aku menunggunya. Beri dia waktu.

Walau terkadang masih ada rasa kesal yang membara ketika ia hanya memberi pesan tentang kesedihannya ditinggal Wedka dan di saat dirinya begitu membutuhkanku--padahal dahulu kau kemana saja, Galaksi?

Kubingung dibuatmu. Buruk.

**

Puasnya menghapal lagu Heartbreak Girl dan bersedih ria, namun tampaknya aku mulai merasa bersalah. Aku bernyanyi lagu nada ceria itu di sekolah, saat piket, saat freetime, bahkan saat aku benar-benar didekat Galaksi untuk tugas atau semacamnya. Bukan bermaksud menyindir--walau memang ingin sekali menyindir--tapi ini terhitung salah. Sejak putusnya ia dengan Wedka, di wajahnya tak ada keceriaan, ia sering melamun sendiri, aura dingin kesepiannya pun memancar keluar dari dalam dirinya. Aku takut ia akan cutting--atau bunuh diri--atau menyakiti diri sendiri lainnya--tapi, aku yakin, Galaksi tidak sebodoh itu.

Turut berduka, Galaksi.

Maaf, saat aku menulis ini, aku tak bisa menghentikan senyumku.

**

Pulang sekolah dengan senyum yang mengembang akhirnya kudapati lagi. Walau begitu, beberapa kali Moona berkata bahwa ia turut menyesal dan ingin sekali mereka balikan--tapi entah kenapa itu berbanding terbalik denganku. Aku memang belum ingin meluapkan rasa suka, ingat, aku masih memberi dia waktu, tak ingin terburu-buru, tapi cobalah. Cobalah nikmati dulu. Aku memang tertawa diatas penderitaan orang lain, tapi Galaksi, mungkin ini adalah hal yang terbaik untukmu sekarang.

Sampai dirumah aku tak sabar membuka Facebook dan melihat bagaimana timelineku sekarang. Dan benar! Tidak ada lagi kata-kata cheesy Galaksi dan Wedka yang seperti mengutamakan 'Pasangan Asik tapi Romantis'. Yas. Aku baru tahu bahwa aku sejahat ini--tapi tak masalah bila aku hanya diam.

Galaksi dan Wedka sepertinya sudah benar-benar mengakhiri hubungan, walau Galaksi masih saja menulis kata-kata galau yang menunjukkan kesedihannya. Membacanya pun aku turut sedih, tapi ya sudah, sabarlah Galaksi. Disini ada banyak orang--Adana, Haezer, Moona, anak-anak pointtwo, dan aku, yang siap membantumu. Kau harusnya mengkasihani Wedka yang telah pergi meninggalkan orang yang begitu mencintainya, berbeda provinsi sekali pun. Kau tak perlu takut.

Aku melemaskan posisi duduk, melihat ke Galeri hapeku, mencari foto Wedka yang sempat di beri Gala saat aku memintanya. Foto itu kini terpajang di timeline Gala--walau rada geli kesannya--tapi memang mungkin hanya itu yang bisa Gala lakukan. Entah, aku setengah maklum, setengah feeling ew.

Foto itu berisi Wedka yang katanya tidak menyukai selfie, dan itu merupakan selfie pertamanya. Wajahnya cantik, sangat cantik. Ia bagai seseorang yang cukup blasteran, seperti teman sekelasku yang bernama Salsha. Matanya cokelat, memang berbinar. Terlebih lagi dirinya gamers dan penggemar anime, jelas sekali itulah tipe Galaksi dan cowok-cowok lainnya.

Mungkin jika aku jadi cowok, tipeku yaa yang seperti itu (tanpa melihat innernya tentu saja).

Dan sialnya, i'm not your type, Galaksi.

**

6 hari berlalu dan Galaksi benar-benar tak menggoreskan senyum. Walau ia tak bicara padaku lagi di real life, tapi tetap saja tatapannya terasa kosong pada semua orang. Aku begitu kasihan padanya, tapi apa yang bisa kulakukan? Aku hanya bisa memandanginya dari jauh, dan harap-harap cemas semoga dirinya tidak bunuh diri atau hal buruk lainnya.

Ah, tidak mungkin lah, ya.

Facebook si saksi bisu menjadi begitu sepi sekarang. Apalagi Moona yang off terus menerus, disebabkan karena dirinya yang tidak bisa terlalu lama online. Dia tipikal anak yang pintar, ibunya pasti menjaganya untuk tidak overdosis sama yang namanya jejaring sosial. Jadi kumaklumi saja. Sementara itu, Wedka juga tak ada tanda telah online sejak kejadian putusnya mereka--namun masih berteman dengan Galaksi. Jujur, aku tak habis pikir, karena Galaksi terang-terangan memajang foto Wedka yang sudah disimpan dan dirahasiakan selama ini, apakah Wedka tidak merasa ilfeel atau semacamnya? Secara, yang memajang foto itu adalah mantanmu, dan menimbulkan banyak perkataan dari teman-temannya.

Luar biasa.

Malam ini begitu cerah untuk dipandang dan perasaanku memang cukup senang kali ini. Jam menunjukkan waktu tidur anak-anak tetangga yang sudah mulai senyap, aku juga ingin sekali tidur, mataku terasa cukup berat, dan hapeku kutaruh saja di rak yang menyambung dengan tempat tidurku.

Mataku sudah memejam sedikit, nyawaku sudah terasa melepas dari tubuh untuk sementara, tiba-tiba aku harus terbangun lagi karena suara notif BBM berentet dari hapeku.

Dari Galaksi.

**

Rasanya cukup malas melihat Galaksi menghubungiku disaat seperti ini, mungkin memang ia membutuhkan teman curhat dan akunya yang begitu labil, tapi tolong, jangan sekarang. Setelah kulihat kembali BBM-nya yang masih dalam kata-kata menyapa, aku menunggunya untuk menjelaskan apa maksud butuhnya ia padaku, sambil melihat timeline Line di hape.

Timeline yang awalnya penuh sarang laba-laba, tiba-tiba ramai kembali dan lagi-lagi Galaksi yang memulainya. Kira-kira seperti ini:

Galaksi Airarthur
Sorry.

Galaksi Airarthur
Comeback?

Galaksi Airarthur
Balikan?:3

Galaksi Airarthur
I think so, i hope.. um..

"Apa-apaan ini!?" Teriakku memenuhi kamar. Jangan-jangan.. jangan-jangan..

PING!
Galaksi Airarthur on BBM:
Kisen, gue udah balikan sama Wedka.






**
A/n

Haii haii! Sebelumnya, makasih banget udah ikutin cerita Galaksi yang maaff slow update banget nget nget inii 😂 dan mungkin karena suatu hal, Galaksi akan slow update untuk seterusnya:(

Tapi jangan khawatir, author akan berusaha cepetin kok huehehe! Thanks for 2,5k+ reads! This is the best gift on my fourteenth birthday! Pencapaian yang lumayan oke wkwk

Nah, sambil nunggu, gimana kalo baca ceritaku yang baru duluu - Mad Hater! Ini genrenya teenfiction! Bukan horror atau cerita serem yaa hehe ((soalnya bnyk yg bilang kalo judulnya serem)) padahal maksud cerita ini adalah tentang dua anak SMA yang begitu dekat sampai mereka masing-masing menjadi Mad Hater alias pembenci yang gila. Gila bukan karena sangking bencinya, tapi karena mereka membenci karena begitu mencintai. Ini juga buat kalian yang mungkin masih ada rasa sama mantan *ceila* soo bacaa yaa!! Semoga sukaa 🙆

duh jadi pnjg lebar kali luas deh. okaaayyy thankss!!!

Xoxo, khansanab.

GalaksiWhere stories live. Discover now