Start

497 18 1
                                    

Jalan dihadapku terasa sangat panjang sekarang. Mataku tertuju ke depan, walau pikiranku melayang di atas awan. Terbang tak tentu arah, terbang tak bertuan. Berpikir adalah hobiku yang baru, dan sekarang ditambah pula dengan mengamati. Apa yang diucapkan oleh seseorang, ada yang kudengar, ada pula yang kuduga-duga kejujurannya. Seperti Moona.

Selayaknya yang sudah kuucap, Moona tak akan pernah bisa menyembunyikan perasaannya. Sejak perkataan itu, aku tak pernah bisa melupakan Moona dan ekspresinya yang menyimpan beribu emosi. Emosi sedih, kesal, merasa terlambat.. uh, semuanya. Campur aduk. Aku tak berhenti pula membayangkan jika aku ada di posisi Moona. Mengapa?

Bayangkan saja. Kau adalah seorang perempuan mendekati sempurna bernama Moona, tinggi, kulitnya mulus, rambutnya ikal-tebal, otak cemerlang, cantik dan ramah, serta tak pernah sombong, sehingga teman-temannya bertebaran dimana-mana. Bahkan banyak orang yang mempercayakan ia sebagai seorang sahabat yang asyik. Jika ada nilai dalam kehidupan, mungkin ia bernilai 90, sama seperti nilai-nilai di sekolahnya. Moona selalu menyapa dan tersenyum lebar setiap bertemu orang siapa pun itu, tetapi saat dihadapan seorang Kisendrian, emosinya berubah 180°. Itu karena Kisendrian menanyakan satu hal yang merusak mood baik impian semua orang miliknya; Galaksi.

Moona pasti mencintainya, sungguh! Moona, bahkan aku, tak pernah bisa menyangkal apa yang selama ini Moona sembunyikan. Kurasa, Moona sekarang begitu kecewa. Sebelumnya ia berada diatas angin, bersama Gala dalam ledekan-ledekan teman-teman jahil di kelas, namun perlahan angin itu surut dan menjadikan gerimis tanpa air dalam hidupnya. Sekitar 12 jam sebelum aku bertanya, Moona mendapati Gala dalam keadaan yang tak boleh diincar lagi. Moona akan terus happy and support semua yang dilakukan Gala untuk bertahan dengan kekasihnya yang jauh, dan sekaligus menjadi seorang love expert. Tapi, jika kau membaca ini, Gala, ketahuilah! Kau sungguh menyakiti dirinya.

Walau aku, tak pernah tahu pasti yang benar-benar pasti apakah Moona menyukai Gala.

Semoga saja tidak.

Setelah Moona memberitahuku bahwa Gala memiliki seorang kekasih, ekspresi Moona tidak karuan. Ia tersenyum dan tertawa kecil pada mulutnya, namun tidak pada matanya yang murung. Aku mencoba menghiburnya, walau tak tahu harus bagaimana. Aku takut aku salah ucap, salah buat, atau apa pun yang serba salah. Maka dari itu, aku hanya bisa berkata, "Hah, serius kau, Moona? Sabar, ya, Moona."

Moona tersenyum, matanya berusaha menggantikan ekspresi murung dengan bingung agar terkesan ia tak perlu kalimat "Sabar, ya, Moona,". Karena, jika ia mengiyakannya, sudah jelas, Moona menyukai Gala dan mengakui bahwa ia terkhianati. Untung saja ia pintar. Harusnya ia bersyukur.

Baru aku dan Moona yang mengetahui Gala, idola perempuan dikelasku masa kini, telah memiliki kekasih. Moona pasti orang yang spesial bagi Gala karena ia mau membocorkan rahasia terbesarnya yang ia simpan selama satu bulan lebih, dan aku mau diposisinya. Moona sama sekali tidak mengetahui nama kekasih Gala, apalagi keberadaannya. Jadi, kurasa ini akan menjadi topik yang menyenangkan dan aku juga bisa merebut posisi Moona yang sedang off contact. Setelah mendapatkan posisi, aku bisa menunjukkan kepada Ratri, dan semuanya pun terasa mudah! Aku bakal menang telak, terlebih lagi, hei, ini Gala, lho! Galaksi Airarthur, bidadara nyasar pointtwo!

Sepertinya otak busuk kendali Devil mulai merasukiku dan ini tidak baik, walau idenya tampak cemerlang. Entah seperti tak ada pilihan, sudahlah, aku jalani saja semuanya dan biarkan waktu yang menjawab.

Sementara itu, aku akan berteman dengan Moona, ah. Ia baik, ia sangat friendly. Aku senang berteman dengannya walau kadang tingkahnya dikelas mirip Ratri yang menyebalkan itu.

Dan sore ini, saatnya dimulai.

Yah, Line-ku mulai lemot. Sepertinya aku harus memakai BBM untuk sementara, khusus untuk interogasi Gala.

Tujuanku hanya satu: menjadi sahabatnya. Sudah, cukup itu. Gala bukan incaranku, bukan type-ku, bukan semuanya yang kudamba. Untuk menjadi sahabatnya aku harus dekat dengannya dan berusaha menjadi perempuan different. Kini topik sudah siap, hanya tinggal invite dirinya saja.

"Hai, Gala. Bagi pin-mu, ya!" sent. Yah, menyenangkan juga.

Tak lama, Na na~!
Balasan!

GalaksiWhere stories live. Discover now