Freak Break

350 17 0
                                    

"Haaahh.." hembusku. Aku capek, demi apa pun. Sementara ini aku tidak membuka Facebook--karena Gala--karena kehadiran Anna yang buatku muak--karena mantanku yang entah kenapa jadi begitu mengabaikanku. Okay, soal yang satu ini, tolong jangan dibahas. Aku begitu lelah. Seratus tahun pun aku tertidur, tetap merasa lelah. Aku bingung, aku tidak bisa melupakan Galaksi. Beberapa kali aku sempat memimpikannya, tapi sedang bersama Wedka dihadapku. Kadang aku takut tertidur, takut jika mimpi itu datang dan menjadi nightmare yang buatku trauma.

Aku membaca old text-ku bersama Gala. Membaca ulang dan tertawa sendiri, dimana saat aku baru berkenalan dengannya, dimana ia sangat cuek sampai tiba-tiba ada saat dimana ia mau berbagi jawaban padaku, ia yang menitip pesan untuk guru jika ia berhalangan hadir, ia yang menyedihkan, menggembirakan, melegakan, menghangatkan, membuatku rindu akan sosoknya. Di kelas pun, aku tidak bicara padanya. Di mana saja. Aku berusaha untuk tidak kontak mata dengannya. Aku tak ingin melanggar aturan lagi. Ya, lagi. Sebelumnya aku melanggar aturan bahwa siapa pun yang punya kekasih, jangan digoda lagi. Dan aku melanggar itu dengan bodohnya.

Tidak semua chat kubaca sembari tertawa dan mengenang. Beberapa bagian aku lewati, seperti saat Gala menceritakan bahwa how extraordinary-nya Wedka, betapa ia sangat menyukainya bahkan menganggap Wedka sebagai future wife yang menyenangkan. Aku salut dengan perjuangannya mempertahankankan hubungan itu dengan baik, begitu juga Wedka.

Freak break, kataku.
Kita berhenti. Kita vakum. Kita berubah. Kita aneh. Kita, sama-sama berjuang. Aku berjuang untukmu. Kamu berjuang untuknya. Ia berjuang untuk kita agar tak pernah bersama. Ini salahku, tapi bukan sepenuhnya. Jika kau tidak melanjutkan chat ini, sebagaimana orang yang menjaga hubungan, Freak Break tidak akan terjadi.

Aku salah. Aku minta maaf. Aku memaafkan kalian. Tapi, jangan harap untukku berhenti. It's ma' way.

**
Sebetulnya dua hari belakangan ini Anna lebih sibuk ke Mahendra daripada Gala. Facebook Gala sepinya bagai rumah sakit tanpa orang sakit ditengah malam, sementara Anna dan Mahendra begitu klop, sejalan, dan meramaikan berandaku. Entahlah, bisa saja Anna menyukai Mahendra. Aku tidak sepenuhnya mengerti, tapi ini suatu kemajuan. Karena beberapa minggu sebelumnya mereka SANGAT akrab, bagai aku dan Gala dahulu, tapi sialnya, dan beruntungnya Anna, ia tidak dilirik Wedka sekali pun. Walau begitu, Wedka masih bisa bernapas lega. Gala jadi jarang online, dan mungkin itu salah satu penyebab Anna pindah ke Mahendra.

Dan penyebab kosongnya Facebook Gala.

Kembali menjadi stalker, aku melihat post Gala berminggu-minggu lamanya yang dikomentari Anna. Aku hanya penasaran, sungguh. Terlihat beberapa kali Anna 'dikacangin' oleh Gala, dan Mahendra kadang ikut-ikutan. Lalu aku stalk Facebook Mahendra, dan hampir semuanya dikomentari Gala. Ini buatku senang, terlebih lagi saat aku stalk Facebook Anna, yang sama kosongnya, jarang dikomentari Gala. Paling hanya satu atau dua kali, tidak lebih. Home Gala yang cukup sepi hanya terdiri kata-kata yang berkutat di game online kesukaannya, atau kesedihannya di LDR, ia yang sempat bingung entah kenapa, dan kata-kata bahwa ia sangat menyukai Wedka, dan dibalas oleh Wedka penuh sayang dikomentar. Anna ikut, walau ia tidak diajak dan tidak dianggap.

Kalau kata orang-orang, itu tanda-tanda Gala dan Wedka bakal langgeng.

**
^Older Chat
Kisendrian: Oy Gal, punya ide buat tugas your future life and invention, ga? Besok, nih. Kasih gue contoh dong.

Galaksi Airarthur: Gak ada gua.

Kisendrian: Sungguh? Sial.

Galaksi Airarthur: Eh, ada, deng.

Kisendrian: Apaan, tuh?

Galaksi Airarthur: future wife, Wedka. Hahahaha.

DEG!
"Kisen, melamun saja?" suara Chiro menampar lamunanku. Aku tersadar, dan bertanya aku dimana. Oh, kelas.

"Hm, ya, aku baik," jawabku.

"Kau sudah jarang bicara padanya, ya?" "Hm, maksudku, Galaksi,"

"Ya." melasku. Aku tertunduk.

"Kenapa?"

"Entah, tidak boleh sama pacarnya hahaha," tawa palsuku. Chiro seperti membacanya.

"Lagian, sih. Ah, ini, dengar lagu Heartbreak Girl-nya 5 Seconds of Summer, deh. Enak," ya, Chiro adalah informan lagu-lagu enak yang ia punya, seperti Up-nya Demi Lovato, atau apa, lah. Maka itu, aku senang, apalagi jika kami berdua hafal, kami bisa menggila di kelas, hanya untuk bernyanyi.

"Baik, Chiro. Sampai rumah akan kudengarkan." Kataku. Aku pikir, lagu Chiro adalah lagu yang enak, dan mungkin bisa membuat perasaanku lebih baik, seraya menghapus ingatanku tentang chat yang membanggakan Wedka, seperti tadi.

**
Sungguh, dua pekan itu berlalu, aku belum sempat mendengar Heartbreak Girl. Maaf, Chiro. Aku lupa. Kebanyakan waktuku dihabiskan untuk mengerjakan tugas dan memikirkan Freak Break ini, mengambil jalan ampuh agar kita tidak seperti ini, dan melupakan yang lain. Aku lemas, rasanya sungguh berat. Tapi, aku tidak akan maju jika terus seperti orang bodoh, dan kurasa, langkah pertamaku adalah memutar lagu Heartbreak Girl dari Youtube. Kalau dilihat dari judulnya, ini sepertinya menceritakan cewek yang ditinggal, atau diputusi oleh cowoknya sampai patah hati. Jadi sepertinya cocok untuk keadaan sekarang.

Dengan cekatan aku membuka pin handphoneku, membuka aplikasi Youtube, dan mulai mencari "Heartbreak Girl" di kolom pencarian. Tapi apa daya, begitu lemot, sampai rasanya ingin kubanting hapeku.

Layar abu-abu dengan tanda loading buatku menggerutu, beberapa kali aku cek notifikasi layar, siapa tahu aku bisa membuka yang lain, aku bingung harus menunggu atau keluar dari aplikasi itu, namun tiba-tiba handphoneku bergetar.

Mungkin ia mati, karena tadi batrenya sudah mulai sedikit.

Tetapi layar masih terang benderang dimataku, menunjukkan notifikasi Line yang tertulis:

Galaksi Airarthur mengirim pesan.

GalaksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang