Prolog *

15.2K 859 39
                                    


Tatapan sinisnya, tatapan bencinya selalu dia layangkan kepadaku. Selama bertahun-tahun selalu mimik itu yang aku dapatkan darinya.

Ya, dia ayahku. Namikaze Minato. Semenjak aku dilahirkan, dia tidak pernah tersenyum padaku. Wajah dingin dan tegasnya, raut itu yang aku dapati sejak aku lahir di dunia ini. Bahkan sampai sekarang, saat aku berumur 23 tahun. Wajah ayah selalu seperti itu.

Aku sakit, dia selalu mengabaikanku, dia selalu menolakku dan menganggapku tidak ada. Saat aku menyapanya, dia tidak pernah melihatku. Saat aku membuatkan makanan dan minuman untuknya, dia tidak pernah menyentuhnya. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya diluar rumah dan di kantor. Sedikit pun waktu tak pernah ada untukku.

Akulah penyebabnya, penyebab ayah bersikap seperti itu. Aku telah mengambil wanita yang sangat di cintainya, aku telah membunuh wanitanya. Ibuku, Namikaze Kushina. Meninggal saat melahirkanku. Ayah menganggap aku penyebab meninggalnya ibu.

Hidup bertahun-tahun ditempat dan dibawah atap yang sama, adalah hal yang sangat menyiksa. Tapi aku bersyukur, dia tidak pernah bersikap kasar atau pun main tangan padaku. Ya, aku masih beruntung. Dia tidak membuang atau tidak mengusirku.

Walaupun dia seperti itu, aku sangat menyayanginya. Dia satu - satunya yang aku punya di dunia. Dia adalah tempatku bertahan di dunia ini.

Ayah, tolong lihat aku...

Saat umurku 8 tahun, dia membawa seorang wanita dan anak perempuannya. Dia mengatakan padaku, kalau itu ibu baruku. Wanita itu cantik, dengan rambut hitam dan mata merahnya yang terlihat menenangkan. Lalu seorang anak perempuan yang hampir sama dengan wanita itu, hanya saja rambutnya yang berbeda. menurut perkiraanku, berumur beberapa tahun di atasku. Berdiri di samping wanita tadi. Ayah memperkenalkan kepadaku, wanita itu bernama Kurenai dan anaknya Karin.

Aku senang karena mendapat anggota keluarga tambahan, aku berpikir aku tidak akan kesepian lagi. Kurenai sangat baik padaku. Tidak sesuai dengan perkiraan, bahwa ibu tiri adalah orang yang jahat. Itu tidak berlaku untuk Kurenai, dia memperlakukanku seperti anak kandungnya sendiri. Tapi tidak dengan Karin, sepertinya dia tidak menyukaiku. Kami tidak pernah akrab, bukan kemauanku tapi Karin lah yang membuat benteng agar aku tidak bisa menjangkaunya. Aku mengaguminya, tapi aku sangat iri pada Karin. Ayah selalu melihat ke arah Karin, ayah bisa berbicara dan bercanda dengan Karin. Bahkan senyum dan elusan tangannya di berikan kepada Karin.

Aku iri, sangat iri.

Rasa sesak memenuhi rongga dadaku, itu sangat menyakitkan sampai tanpa sadar air mata ini sudah mengalir dengan bebas. Aku ingin menahannya, tapi sudah tak bisa lagi. Sekuat apa pun aku ingin menahannya, tapi tetap tak bisa.

"Dad, please look at me" batinku. Isakan kecil-lah yang selalu setia menemaniku.

Dan untuk dia yang sempat mengisi hatiku. Great, kau sudah sukses menghancurkannya.

Kau dan Karin. Dua sisi berbeda yang sulit untuk aku jangkau.

Inilah, kisah hidupku. Hidup seorang Namikaze Naruto. Hidup seorang gadis yang berusaha terlihat ceria di depan orang-orang di sekitarnya.

TBC
😊😆

N. A

The Fight  ( FF ) 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang