saat kau berkata " antara lelaki dan perempuan tidak dapat berteman selayaknya benar-benar teman.
Lalu kita apa?
aku memang tak terlalu mengerti tentang bagaimana cinta dewasa yang sebenarnya.
untuk mencintaipun aku ragu karena tiada rasa yang kuat.
setidaknya, kau pernah membuat hatiku berdebar saat melihatmu dalam balutan beskap jawa dan blankon yang tersemat dikepalamu.
sempat terfikir pelaminan itu untuk kita,
namun semua enyah kala aku tersadar.
karena masa depan takkan menanti kita.
kau lelaki terbaik meski bukan tertampan,
kau mampu mengetuk pintu yang telah terhalang reruntuhan.
meski hanya singgah namun membawa keindahan.
kini yang aku nanti hanyalah dengan siapa kau akan menuju pelaminan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lantunan Dalam Bait
PoetryRasa, jiwa dan realita. Semua menyatu dalam rona biru muda angkasa. Membumbungkan rasa yang bernama cinta. Dan menjatuhkan ke bumi sebagai Luka. Dalam kotak imajinasi, Ku rangkai kata demi kata hingga menjadi kita. Memimpikan Rasa pada pemuda dan ja...