ALUR

659 18 1
                                    

Nyala ipod yang memutar lagu-lagu lawas dan modern menemani luka di malam dalam kesendirian.

Merebahkan diri lepaskan penat dan letih raga yang menggelayut manja bak sang putri raja.

Sebelumnya, kubasuh bersih wajah ini dari topeng yang aku pasang sedari petang sang fajar hingga pendar kilau senja beriring.

Berbincang dengan sahabat dengan bantuan elektronik yang kekinian, membahas tulisan tak bertinta yang aku cantumkan pada sebuah media sosial.

"Mengapa tak kau jadikan dia satu alur?"
Dan aku berujar "Karena hidup ini takkan berwarna jika kau hanya melalui satu alur saja"

Bercerita bagaimana mimpi dimasa depan, sekelebatan mimpi membayangi diri. Menjadi apakah atau seseorangkah?

Euforia kebahagiaan memercik bagai riak ombak sanur yang pecahkan bebatuan.

Meski itu hanyalah mimpi, tapi jika kita mampu ciptakan alur yang berbeda mengapa harus satu?

Luka berbicara, dan malam akan selalu menjadi pendengarnya.

Lantunan Dalam BaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang