Goddess & Prince of Vampire

Prolog

Sinar cahaya menyambut pagi yang cerah saat mata Sakura perlahan-lahan terbuka. Ia menatap jam weker yang terus berdering, menunjukkan pukul 7 pagi.

"Hoo... syukurlah tidak terlambat," ucap Sakura dengan malas, lalu mematikan jam wekernya.

Dari bawah, terdengar suara ibu Sakura memanggil, "Sakura, waktunya sarapan. Sudahkah kamu mandi?"

Kamar Sakura terletak di lantai dua rumah orangtuanya yang cukup besar, dengan tiga kamar di lantai dua dan satu kamar di lantai dasar.

"Ya, sebentar lagi aku datang," jawab Sakura sambil tergesa-gesa berlari menuju kamar mandi.

Dua puluh menit kemudian, Sakura turun ke ruang makan. Ayahnya, sibuk membaca koran, berkata, "Cepat habiskan makananmu dan bersiap-siaplah berangkat."

"Baiklah," jawab Sakura singkat.

Setelah selesai sarapan, Sakura mengenakan sepatunya dan bersiap-siap untuk berangkat.

"Aku akan berangkat sekarang," ucap Sakura sambil berjalan menuju pintu.

Kedua orangtuanya menjawab serentak, "Hati-hati."

Sakura Mikaze, berusia 18 tahun, adalah seorang gadis yang memiliki penampilan layaknya seorang model. Dia cantik dan menawan, dengan rambut ungu yang lurus dan sedikit bergelombang. Iris mata indahnya memiliki warna ungu yang mengkilap seperti batu permata. Prestasinya selalu berada di peringkat pertama, dan banyak orang yang mengidolakannya. Ia, sekali lagi, terlihat sempurna dalam segala hal.

Selama 18 tahun, Sakura telah tinggal di Tokyo, Jepang, bersama kedua orangtuanya, Makoto Mikaze dan Sayaka Mikaze. Itulah nama orangtuanya. Tentu saja, ia juga memiliki seorang kakak tiri laki-laki yang sangat ia sayangi. Makoto mengangkat anak laki-laki ini ketika Sakura berusia 5 tahun, dan sejak itu nama anak tersebut adalah Kazuma Mikaze. Ia mirip dengan Sakura, tetapi jika dijabarkan, Kazuma terlalu sempurna dalam banyak hal..

Kazuma Mikaze, berpostur tinggi 182cm, memiliki rambut hitam panjang yang berkilauan dan matanya yang gelap dengan nuansa kemerahan. Wajahnya yang tampan bisa membuat banyak wanita tergila-gila padanya, tetapi sayangnya, Kazuma memiliki sister complex yang kuat. Ia hanya ingin disentuh oleh Sakura, adik tirinya. Terkadang, Sakura merasa heran dengan sifat kakaknya yang aneh ini. Dia sering bertanya-tanya, "Bagaimana jika Kazuma memiliki kekasih?". Pikiran seperti itu terkadang membuatnya merasa stres.

Saat dalam perjalanan menuju sekolah, Sakura merasa seolah-olah ada seseorang yang mengikutinya sejak tadi. 

"Mungkin hanya perasaanku saja," gumam Sakura dalam hati. "Ah, sudahlah, aku harus cepat-cepat sampai sekolah."

***