26

1.3K 149 0
                                    

"Anj*ng!"

Gue refleks langsung menendang tubuh Luke, tapi karena tubuh Luke yang lebih berat dan posisi gue berada di paling pinggir kasur, gue yang jatuh.

"Aw!"

"Apaan sih, Kate? Kebiasaan deh dari kecil setiap bangun tidur gak pernah ngumpulin nyawa dulu."

Gue berdiri, "Apaan sih lo? Anj*ng, kita nggak ngelakuin itu kan?"

Saat itu juga, gue ngerasa kepala gue pening banget, serasa planet ini lagi berputar. Eh bukannya emang berputar ya?

"Slow, woy!"

"Lah anj*ng gimana gue bisa slow kalau tadi kita tidur berduaan sambil lo meluk gue dan lo gak pake baju?! Kita gak ngeseks kan?!"

Gue memegang dahi gue, kepala gue sakit banget.

"Lo mau gue jawab apa?"

"Anjing."

"Oke, anjing."

"Sialan! Gue serius!"

"Kalau iya, gimana?"

"Anj*ng sumpah, Luke. Seriusan."

"Buktinya sekarang gue gak pake baju, dan daleman lo juga warnanya krem, kan?"

"Luke anj*ng."

Gue pergi keluar kamar, untung kuncinya digantungin di pintu.

Serius? Dia beneran ngambil keperawanan gue? Sialan banget, gue gak bisa inget apa-apa tentang semalem. Terakhir kali yang gue inget pas semalem itu Luke mukul laki-laki asing.

Apa Luke emang bakal tetep brengsek seperti dulu di sekolah?

Dari pas gue keluar dari kamar sampai turun ke lantai bawah, banyak orang yang tidur di sembarang tempat, juga di lantai.

Udah kayak tempat pengungsian bencana alam.

Gue melihat seseorang yang memakai baju kaos biru tua tertidur di sofa, itu Michael.

"Mike, mike."

Gue ngebangunin Michael, tapi dia gak mau bangun dan malah menggerakan tangannya mencoba memukul gue, tapi gue langsung menjauh.

"Sana lo pergi!" teriak Michael, dan dia membalikkan badan, gue pun bisa melihat wajahnya yang dilukis jadi kayak kucing.

Karena gue pikir Michael gak mau diganggu, gue pun pergi ke tempat lain.

Gue berjalan-jalan tanpa tujuan sambil terus-terusan melangkahi tubuh-tubuh orang yang tidur di lantai, banyak dari mereka yang wajahnya dilukis bulu kucing di wajah mereka.

Gue menemukan kamar mandi, setelah melihat kamar mandi gue jadi kebelet pipis, dan setelah gue masuk, ada dua orang di dalem bathtub. Itu Ashton, sama perempuan, di dalem bathtub, berdua, tertidur. Seriously?

Karena gue kebelet banget, gue terpaksa pipis disini. Gue menutup bathtub dengan kain penutup, gak tau buat apa, karena kalau mereka bangun, mereka pasti tetep bakal bisa buka kainnya dan ngeliat gue, kan?

Gue pun akhirnya pipis. Gue sedikit melihat ke arah vagina gue, gak terlihat atau terasa habis ngeseks kok.

Gue masih perawan.

Gue merasa lega mereka berdua gak bangun. Gue mencuci tangan dan muka gue.

"Siapa disana?"

Kain penutup terbuka dan memperlihatkan seorang perempuan berambut pirang indah.

Selfish | luke hemmingsWhere stories live. Discover now