1. Penderitaan

76K 2.9K 75
                                    

Aku bersalah karena tidak memberitahumu.. Maafkan aku. -Kara-

Jalanan terlihat lenggang, di sepanjang jalan hanya terlihat satu dua mobil yang berlalu lalang. Tentu saja jalanan sangat sepi, ini adalah hari kejepit nasional. Banyak penduduk kota Jakarta yang bepergian keluar kota. Kesunyian itu memudahkan sebuah mobil ferrari berwarna merah meluncur sempurna membelah jalan kota Jakarta.

Sang pengendara yang dikenali sebagai artis pria papan atas itu boleh berbahagia karena ia dapat sampai ke lokasi shootingnya dengan mulus tanpa hambatan.

Seketika handphonenya berbunyi, ia menekan tombol accept pada handsfree bluetoothnya. Disebrang telefon ia bisa mendengar suara seorang pria tampak sedang memberikan sebuah informasi penting padanya.
Lalu seketika pria itu menginjak pedal rem nya, ia menepikan mobilnya ke kiri, dengan nafas penuh amarah ia berusaha mengontrol emosinya.

"Apa kau yakin itu benar-benar dia?"

"Ya. Saya yakin, Bos."

"Sial!" ia mengomel seorang diri, buku-buku jarinya memutih akibat mencengkram setir terlalu kuat. Ia mengeraskan rahangnya.

"Halo.. Bos? Bos? Apa anda masih disana?" disebrang sana tampak suara seorang pria sedang berusaha menangkap sinyal, memastikan apa kira-kira lawan bicaranya bisa mendengar suaranya.

"Ikuti terus dia. Dan usahakan dirimu agar tidak terlihat olehnya!" Pria itu memberi perintah dengan nada kesalnya, tak perduli akan sapaan halo yang dikatakan lawan bicaranya.

"Baik, Bos. Akan saya lakukan."

Setelah mendapat kepastian bahwa anak buahnya melakukan apa yang ditugaskan kepadanya, pria itu pun menutup telefonnya. Ia menggeram kesal. Mengetahui apa yang baru saja disampaikan anak buahnya benar-benar membuatnya kesal. Tak sabar rasanya untuk segera sampai ke rumah. Ia benar-benar butuh pelepasan atas emosinya yang sekarang sedang membuncah.

Gerak dadanya naik turun, ia kewalahan mengatasi emosinya. Segera ia mengatur ritme nafasnya untuk kembali teratur. Setelah dirasanya dirinya sudah cukup tenang, ia pun kembali menghidupkan mobilnya dan bergegas meninggalkan tempat itu.

****

Siapa yang tak kenal Javier Lucas Reynardi atau yang biasa dikenal Javier Rey. Pria berkebangsaan Indonesia namun berdarah campuran Spanyol itu adalah seorang artis papan atas yang begitu berbinar di tahun ini. Begitu banyak film-film laga yang ia bintangi bahkan seorang sutradara hollywood sudah ada yang meliriknya untuk ikut bergabung dalam sebuah debut film terbarunya. Siapapun wanita yang melihat Javier pasti mereka akan dengan mudahnya terkagum.

Bagaimana tidak, sosoknya adalah sosok sempurna bak dewa yunani. Setiap garis wajahnya menunjukkan bahwa ia adalah pria tegas dan tidak terbantahkan, sorot matanya tajam dan dingin, alisnya tebal, bulu-bulu halus tercukur rapi disepanjang garis rahang semakin menambah unsur kejantanan dalam dirinya. Kaum hawa di bumi ini menyebutnya mewarisi ketampanan yang setara dengan Enrique Iglesias. Sekilas tidak ada yang cacat pada dirinya.

Saat Javier masih melajang, ia akan dengan mudahnya menemukan wanita manapun untuk menemani malam-malamnya. Begitupun dengan dunia malam yang begitu erat menjerat kehidupannya. Hal yang tentu saja meresahkan bagi Jodi Reynardi--Ayah Javier. Kehidupan artis papan atas benar-benar memberi dampak buruk bagi ketenangan jiwanya sebagai seorang ayah yang selama ini membesarkannya seorang diri. Tidak perlu ditanyakan dimana Ibu nya berada, karena bisa dipastikan setiap orang yang menanyakan hal itu, Javier selalu menolak menjawab.

Tidak ada yang spesial dengan masa kecilnya bersama sang Ibu. Dan disetiap pencapaian kesuksesannya, kalimat pertama yang ia berikan ucapan terimakasih adalah ayahnya.

Broken WingsWhere stories live. Discover now