Author's POV
"Dylan!"
Yang dipanggil pun menengok. Ternyata yang memanggil Dylan adalah Nadia.
"Eh, kenapa Nad?"
"Manggil doang :)."
"Oh, okay. By the way, Thiyya mana?" tanya Dylan.
"Emang kenapa?"
"Tapi, lo jangan kasih tau siapa-siapa ya? Gue suka sama dia, hell, gue sayang sama dia."
"Tapi lo sama Bianca?"
"Itu cuma dare doang woy! Hell! Gue jijik banget! Gue sayangnya sama Thiyya. Like literally gue lama banget punya rasa sama dia."
"Uhm, tentang itu, lo mendingan baca aja surat ini. Surat itu bakal ngejelasin."
"Eh?"
Sebelum Dylan memanggil Nadia, Nadia sudah berlari menjauh.
***
A/n :
Kalo kalian kepo sama suratnya, cus baca next chapter!
P.s gue bikin ini sekitar 100 words yaa. Ga kurang, tapi lebih :3
Xx. T
KAMU SEDANG MEMBACA
TRY {Completed}
Teen Fiction"Aku harus bisa ngelupain dia." [WARNING : FULL OF ALAY AND CHEESY STUFFS I APOLOGIZE FOR NOT EDITING THIS ONE BC IM SUPER LAZY AND SORRY FOR THE ALAY AND CHEESYNESS BC I WROTE THIS WHEN I WAS ON JUNIOR HIGH] © 2014 by -pillspotion