naoi

3.9K 190 0
                                    

Author's POV

Tak terasa sudah hampir 3 minggu Thiyya bersekolah di Bradford International High School.

Tak terasa juga,Ian semakin dekat dengan Thiyya. Mereka adalah sahabat sejati.

Pada minggu ke-2, Thiyya pun memperkenalkan Nadia dengan Ian. Nadia dengan senang berkenalan dengan Ian. Sekarang,mereka bertiga adalah sahabat sejati.

***

Ian sedang berjalan bersama Thiyya menuju kantin. Ya,sekarang jam 09.30 a.m . Waktunya istirahat.

"Eh,ayo cabut ke kantin! Gue laper nih! Perut gue ga bisa diajak kompromi lagi!" kata Ian sambil mengusap-usap perutnya.

Semenjak Thiyya dan Ian masuk ke dunia SMA,Thiyya jadi terbiasa menggunakan kata gue-lo.

"Iya,Yan! Sabar dong elah! Gue ngambil dompet gue dulu!" kata Thiyya.

"Lama amat sih!" protes Ian.

"Dasar! Gak tahan banget sih lo sama makanan! Lama-lama gue nikahin juga lo sama makanan!" kata Thiyya sambil berjalan ke arah Ian yang dari tadi menunggu Thiyya dengan sabar.

"Gue sih maunya nikah sama lo aja Thiy!" kata Ian.

Tiba-tiba,Ian pun menutup mulutnya.

"Enak aja lo! Baru SMA,woy!" protes Thiyya.

"Eh,sorry! Salah ngomong hehe! Keceplosan." kata Ian.

Thiyya pun memandang Ian aneh.

"Udah,gak usah dipikirin,ok?" kata Ian.

Thiyya pun mengangguk sambil tersenyum. Mereka pun berjalan ke kantin. Kebetulan,mereka melewati kelas 10C,jadi mereka memanggil Nadia untuk makan bersama.

"Permisi,Nadia ada ga?" tanya Thiyya kepada Rory-teman sekelas Nadia-.

Rory pun mengangguk.

"NAD!! THIYYA SAMA IAN NYARIIN!" teriak Rory.

Nadia pun berjalan ke arah Thiyya dan Ian. Nadia pun melambaikan tangannya dan menyapa mereka berdua.

"Hello my friends! Kenapa nyari gue?" tanya Nadia.

"Gue sama Ian mau ke kantin,nih! Lo mau ikut gak?" tanya Thiyya.

"Ya udah,ayo! Kebetulan tadi gue baru mau ke kelas lo berdua. Ya udah,ayo gece-gerak cepet- ke kantin!" seru Nadia.

"Ah,sama aja lo kayak Ian! Makanan aja nomer satu!" kata Thiyya.

"Bodo amat! Iya kan,Yan?" tanya Nadia sambil menyenggol bahu Ian.

Ian yang tadinya bengong pun tersadar.

"Ha? Kenapa? Siapa yang mati?" tanya Ian ngawur.

"Ya elah,dia bengong -_-." kata Nadia

"Hehehe,kenapa tadi Nad,Thiy?" tanya Ian sambil cengengesan.

"Tadi,gue bilang kalau lo sama Nadia itu mirip. Soalnya,giliran makanan aja langsung nomer 1!" kata Thiyya menjelaskan.

"Oh,gitu.. Gue mah gak mirip Nadia! Kalo Nadia kan jelek,gue cakep!" kata Ian.

"Bodo amat,deh! Ayo kantin!" kata Nadia sambil menarik tangan Thiyya dan Ian.

Mereka pun berlari ke kantin.

***

Ian's POV

"Eh,ayo cabut ke kantin! Gue laper nih! Perut gue ga bisa diajak kompromi lagi!" kata gue.

Yap,gue bisa dibilang rajanya makan. Gue suka semua makanan,kecuali makanan basi. Well,duh!

"Iya,Yan! Sabar dong elah! Gue ngambil dompet gue dulu!" kata Thiyya.

Melihat Thiyya yang lagi ngacak-ngacak tasnya,gue hanya bisa menggelengkan kepala.

"Lama amat sih!" kata gue gak sabar.

Serius,perut gue dari tadi udah meronta-ronta minta makanan. Sabar ya perut,calon pacar eh maksudnya Thiyya masih nyari dompetnya kata gue dalam hati. Sarap.

"Dasar! Gak tahan banget sih lo sama makanan! Lama-lama gue nikahin juga lo sama makanan!" kata Thiyya sambil berjalan ke arah gue yang dari tadi nunggu di ambang pintu kelas.

Gue maunya nikah sama lo,Thiy -eh apaan sih gue mikirnya yang enggak-enggak.

"Gue sih maunya nikah sama lo aja Thiy!" kata gue.

Gue pun langsung tutup mulut gue. Apaan sih tadi yang gue omongin? Bodoh banget! Refleks sialan!

"Enak aja lo! Baru SMA,woy!" kata Thiyya dengan sebal.

"Eh,sorry! Salah ngomong hehe! Keceplosan." kata gue sambil cengengesan.

Stupid Ian!

Thiyya pun memandang gue dengan aneh. Sial!

"Udah,gak usah dipikirin,ok?" tanya gue.

Thiyya pun mengangguk sambil tersenyum.

Aduh,senyumannya 😍. Eh bentar,gue mikirin apaan sih?

Gue sama Thiyya pun langsung berjalan ke arah kantin. Tiba-tiba,Thiyya berhenti di depan kelas 10C. Pasti pengen manggil Nadia.

Thiyya pun berbicara dengan Rory. Rory pun berteriak memanggil Nadia. Nadia pun menghampiri kami.

Nadia dan Thiyya pun mengobrol. Gue gak dengerin apa yang mereka omongin. Gue terlalu sibuk mandangin kecantikan Thiyya. Eh,tuhkan gue ngelantur mulu.

"Bodo amat! Iya kan,Yan?" kata Nadia sambil menyenggol bahu gue.

Gue pun tersadar dari lamunan gue dan dengan bodohnya berkata "Ha? Kenapa? Siapa yang mati?"

Tuhkan,gue emang bodoh banget. Salting kan gue.

"Ya elah,dia bengong-_-" kata Nadia.

"Hehehe,kenapa tadi Nad,Thiy?" tanya gue sambil cengengesan.

"Tadi,gue bilang kalau lo sama Nadia itu mirip. Soalnya,giliran makanan aja langsung nomer 1!" kata Thiyya ngejelasin.

Gue tuh maunya kelakuan kita yang mirip Thiy! Eh apaan lagi sih? Otak gue kenapa coba?

"Oh,gitu.. Gue mah gak mirip Nadia! Kalo Nadia kan jelek,gue cakep!" kata gue bercanda.

"Bodo amat,deh! Ayo kantin!" kata Nadia sambil menarik tangan gue dan Thiyya.

Gue dan dua temen cewek gue ini pun langsung lari ke kantin.

***

Author's Note :

Halo semua!! Aaa aku kangen nulis di wattpad banget!! Sorry kemaren ga update hehe,soalnya aku sibuk + belum ada niat nulis. Sekarang sih,udah hehe.

Pic on mulmed is Ali Brustofski as Nadia McGarret 👍

Keep vomments yaaa❤️❤️

TRY {Completed}Where stories live. Discover now